1. Home
  2. ยป
  3. Kesehatan
28 Mei 2024 22:25

Tidak hanya menimbun barang, ini 10 gejala penyakit hoarding disorder yang sering diabaikan

Hoarding disorder merupakan gangguan mental yang berakibat pada kecenderungan menimbun barang-barang, hingga kesulitan membuang sampah. Brilio.net
Gejala hoarding disorder di antaranya kesulitan mengatur barang hingga berantakan.

10 Gejala penyakit hoarding disorder yang sering diabaikan.

Pengertian dan penyebab hoarding disorder
2024 Freepik.com/berbagai sumber

BACA JUGA :
Kurang pengakuan bikin insecure, yuk hilangkan dengan temukan kepercayaan diri bareng SASA


Selain menimbun barang, ada beberapa gejala lain yang menandakan seseorang tengah mengalami gangguan kesehatan mental hoarding disorder, antara lain sebagai berikut:

1. Kesulitan untuk membuang barang tidak berguna.
2. Ketidakmampuan untuk membuang barang yang mengganggu.
3. Kesulitan mengatur barang hingga berantakan.
4. Memiliki rasa tanggungjawab untuk mempertahankan barang.
5. Menjadi stres dan tidak nyaman saat berfikir membuang barang.
6. Tidak membiarkan orang lain membuang barang.
7. Kesulitan memutuskan apa yang harus dibuang dan apa yang harus disimpan.
8. Terlalu banyak membeli barang yang tidak dibutuhkan.
9. Mengisolasi diri dari lingkungan sosial.
10. Tidak memperdulikan kesehatan dan kebersihan ruangan.

Cara mengobati penyakit hoarding disorder.

BACA JUGA :
Mengenal bipolar disorder penyakit yang sempat diderita Mike Tyson hingga alami perubahan mood ekstrem

Pengertian dan penyebab hoarding disorder
2024 Freepik.com/berbagai sumber

Pengobatan hoarding disorder sering kali melibatkan kombinasi dari terapi psikologis, terapi perilaku kognitif, dukungan sosial, serta konsumsi obat-obatan. Obat yang diberikan adalah obat yang mampu meredakan tingkat stres akut, seperti gangguan kecemasan dan depresi.

1. Terapi perilaku kognitif.

Terapi perilaku kognitif adalah pendekatan terapi yang paling umum digunakan dalam pengobatan hoarding disorder. Terapi ini bertujuan untuk membantu individu mengidentifikasi, memahami, dan mengubah pola pikir dan perilaku yang terkait dengan penumpukan barang. Terapis juga akan membantu penderita untuk menghadapi kecemasan atau ketakutan, yang terkait dengan membuang barang-barang tersebut melalui teknik-teknik seperti eksposur bertahap.

2. Terapi dukungan.

Terapi dukungan dapat berupa konseling individual atau kelompok, yang bertujuan untuk memberikan dukungan emosional dan praktis kepada seseorang yang terkena hoarding disorder.

3. Intervensi rumah tangga.

Intervensi rumah tangga melibatkan kerjasama dengan keluarga atau anggota rumah tangga lainnya, untuk membantu membersihkan dan merapikan lingkungan rumah orang yang terkena hoarding disorder. Pendekatan ini dapat mengurangi beban fisik dari proses membersihkan rumah, dan memberikan dukungan emosional kepada individu yang terkena gangguan tersebut.

4. Pengelolaan stres dan kecemasan.

Mengatasi stres dan kecemasan adalah komponen penting dalam pengobatan hoarding disorder. Individu mungkin membutuhkan strategi pengelolaan stres seperti meditasi, relaksasi otot progresif, atau teknik pernapasan dalam untuk mengatasi kecemasan. Jika diperlukan, terapis juga dapat merekomendasikan terapi atau obat-obatan untuk mengurangi gejala kecemasan atau depresi yang sering terkait dengan hoarding disorder.

Itulah 10 gejala penyakit hoarding disorder yang sering diabaikan. Harapannya, setelah kamu mengetahui informasi seputar penyakit hoarding disorder tersebut, kamu dapat lebih menyadari akan kesehatan mental diri sendiri. Jika kamu menemui beberapa gejala hoarding disorder pada dirimu sendiri atau orang terdekatmu, segeralah untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli, agar bisa cepat tertangani. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!

(Magang/Zidan Fajri)

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags