Brilio.net - Diabetes merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Meski kebanyakan diabetes disebabkan oleh faktor genetik, namun saat ini, pola makan juga bisa mengakibatkan seseorang terserang penyakit diabetes.
Menurut dr. Tommy Sibuea, SpPD saat ditemui di Rumah Sakit Tebet, Jakarta Selatan, mengatakan kebanyakan orang masih bermasalah dalam soal makanan. Mereka lebih berpikir makanan itu enak, belum berpikir makanan itu sehat.
BACA JUGA :
10 Rahasia artis dalam membentuk badan seksi, bisa ditiru di rumah nih
"Kalau anak muda sekarang ini pasti makan komposisinya tidak jauh-jauh dari karbohidrat, garam, mecin, santan, dan gorengan. Kalau orang luar, justru sudah menata makanan, berapa banyak karbo yang dimakan, empat sehat lima sempurnanya teratur," ujarnya kepada media dalam acara HUT ke-35 Rumah Sakit Tebet, Senin (3/4).
Dr. Tommy mengatakan saat ini pola makan harus diatur. Sebaiknya makan makanan yang lama diurai oleh tubuh. Hindari makan makanan gorengan.
"Jadi pola makan diubah. Nasi putih diganti dengan nasi merah, kalau makan roti biasa diganti dengan roti gandum. Bisa juga dikombinasi dengan makan pokok pengganti seperti kentang. Kalau biasanya lauknya makan jeroan, diganti dengan daging putih seperti ikan. Untuk sayuran sendiri," tambahnya.
BACA JUGA :
12 Foto ini tunjukan proses operasi kista sebesar 33 kg, menegangkan!
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan empat sehat lima sempurna sayuran sangat penting. Tapi menurut dr. Tommy sayuran sifatnya dilematis karena tidak bertahan lama, bila dimasak harus langsung habis.
"Sayuran seperti wortel, kacang panjang, dan buncis bisa konsumsi dengan jangka waktu yang cukup lama," katanya.
Selain itu, masalah waktu makan juga penting diatur. Saat keadaan sibuk, orang banyak melupakan makan, dan sekali makan dalam porsi yang cukup banyak. Kebiasaan seperti ini harus dihilangkan.
"Idealnya, kita makan setiap tiga sampai empat jam," pungkasnya.