Brilio.net - Seringkali seseorang merasa pusing kepala yang diakibatkan oleh beberapa hal. Akan tetapi penyakit vertigo tidak lah sama dengan pusing pada umumnya. Dilansir dari healthline, vertigo adalah pusing yang menciptakan perasaan palsu bahwa kamu atau lingkungan berputar atau bergerak.
Tak hanya itu, vertigo dapat menyebabkan penderitanya hilang keseimbangan dan disorientasi. Biasanya, serangan vertigo secara tiba-tiba. Bahkan jika kondisinya parah, vertigo dapat menghambat aktivitas sehari-hari.
BACA JUGA :
Merasa pusing lihat 12 gambar ini? Bisa jadi kamu derita vertigo
Mengutip dari webMD, vertigo adalah sensasi perasaan tidak seimbang dan kamu merasa seperti berputar. Jika diibaratkan, sama halnya saat menaiki wahana di taman hiburan roller coaster. Karena kamu akan merasa seolah-olah dunia berputar di sekitarmu.
Lalu apa yang menjadi penyebab dari vertigo? berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber, penyebab dan cara mengobati vertigo, Selasa (8/3).
Jenis Vertigo.
BACA JUGA :
8 Makanan cegah vertigo, ampuh tanpa efek samping
foto: freepik.com
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa vertigo dapat membuat penderitanya merasa pusing yang berputar. Lebih dari itu, ternyata vertigo memiliki dua jenis yang berbeda. Berikut jenis vertigo yang perlu diketahui.
1. Vertigo Perifer.
Jenis vertigo perifer merupakan yang paling umum di derita. Vertigo perifer terjadi akibat adanya masalah di telinga bagian dalam atau saraf vestibular yang mengontrol keseimbangan.
2. Vertigo Sentral.
Jenis vertigo sentral terjadi akibat dari adanya masalah di otak. Karena vertigo sentral disebabkan oleh berbagai kondisi yang berbeda, diantaranya seperti:
- Stroke
- Tumor otak
- Migrain
- Cedera otak traumatis
- Infeksi
- Sklerosis ganda
Penyebab umum vertigo dan gejala.
foto: freepik.com
Umumnya penyebab vertigo terjadi disebabkan karena masalah telinga bagian dalam. Namun, ada penyebab lain yang membuat seseorang merasakan vertigo. Berikut ini penyebab yang paling umum terjadi, dilansir dari healthline diantaranya sebagai berikut.
1. Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV).
Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV), atau bisa dikatakan sebagai vertigo posisi paroksismal jinak. BPPV terjadi ketika partikel kalsium kecil (canaliths) lepas dari lokasi normalnya dan terkumpul di telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam mengirimkan sinyal ke otak tentang gerakan kepala dan tubuh relatif terhadap gravitasi. Ini membantu kamu menjaga keseimbangan.
BPPV dapat terjadi tanpa alasan yang diketahui dan mungkin berhubungan dengan usia. Penyebab yang paling umum dari vertigo BPPV ini, mampu menciptakan perasaan yang intens dan singkat bahwa kamu berputar atau bergerak. hal ini dipicu dari perubahan cepat dalam gerakan kepala, seperti pukulan ke kepala.
2. Infeksi.
Infeksi virus yang terjadi pada saraf vestibular, disebut neuritis vestibular atau labirin, sehingga dapat menyebabkan vertigo yang intens dan konstan.
3. Penyakit Meniere.
Penyakit meniere adalah gangguan telinga bagian dalam yang diduga disebabkan oleh penumpukan cairan dan perubahan tekanan di telinga. Ini dapat menyebabkan episode vertigo bersama dengan telinga berdenging (tinnitus) dan gangguan pendengaran.
4. Cedera kepala atau leher.
Vertigo adalah gejala umum setelah cedera traumatis pada kepala atau leher, terutama jika ada kerusakan pada sistem vestibular.
5. Migrain.
Vertigo akibat migrain dapat berlangsung beberapa menit hingga berjam-jam.
6. Vertigo posisional jinak.
Meskipun vertigo posisi paroksismal jinak bisa mengganggu, jarang serius, kecuali jika meningkatkan kemungkinan jatuh.
Gejala Vertigo.
Gejala dari adanya penyakit vertigo cenderung beragam. Pasalnya seseorang dapat merasakan pusing, perasaan bahwa kamu atau lingkungan kamu berputar atau bergerak, kehilangan keseimbangan atau ketidakstabilan, mual dan muntah.
Gejala vertigo yang paling umum adalah pusing, biasanya memburuk dengan gerakan kepala. Terkadang penderita akan merasakan sensasi berputar dan ruangan atau benda di sekitar mereka tampak bergerak.
Cara pengobatan vertigo.
foto: freepik.com
Pengobatan vertigo tergantung dengan apa penyebabnya. Dalam berbagai kasus vertigo dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Ini karena otak mampu untuk beradaptasi. Namun, untuk beberapa penderita perlu untuk perawatan. Berikut pengobatan dari vertigo.
1. Rehabilitasi vestibular.
Rehabilitasi vestibular adalah jenis terapi fisik yang memiliki tujuan untuk membantu memperkuat sistem vestibular. Fungsi sistem vestibular adalah mengirim sinyal ke otak tentang gerakan kepala dan tubuh relatif terhadap gravitasi.
Rehabilitasi vestibular akan direkomendasikan jika kamu mengalami serangan vertigo yang berulang kali. Hal ini, dapat membantu melatih indra yang lain untuk mengkompensasi vertigo.
2. Obat.
Dalam beberapa kasus, obat dapat diberikan untuk meredakan gejala seperti mual atau mabuk perjalanan yang berhubungan dengan vertigo.
Jika vertigo disebabkan oleh infeksi atau peradangan, antibiotik atau steroid dapat mengurangi pembengkakan dan menyembuhkan infeksi.
Untuk penyakit Meniere, diuretik (pil air) dapat diresepkan untuk mengurangi tekanan dari penumpukan cairan.
3. Pembedahan.
Jika vertigo disebabkan oleh masalah mendasar yang lebih serius, seperti tumor atau cedera pada otak atau leher, pengobatan untuk masalah tersebut dapat membantu meringankan vertigo.
4. Latihan.
Latihan dapat digunakan untuk membantu meringankan gejala vertigo. latihan yang dilakukan biasanya berbaris di tempat atau memegang posisi tertentu untuk meningkatkan keseimbangan.
Latihan-latihan ini mirip dengan yang digunakan dalam terapi rehabilitasi vestibular (VRT). VRT melibatkan latihan yang dirancang untuk setiap orang dan gejalanya.