Brilio.net - Diabetes merupakan penyakit yang seringkali menghantui warga dunia. Dilansir brilio.net dari p2p.kemenkes.go.id dari data International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan, jumlah penderita diabetes di dunia pada 2021 mencapai angka 537 juta orang. Angka tersebut diprediksi akan terus meningkat hingga 643 juta orang pada 2030 dan 783 juta orang pada 2045. Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah penderita diabetes mencapai 19,5 juta orang pada 2021 dan akan melonjak naik di 2045 hingga 28,6 juta orang.
Penyakit diabetes tidak hanya menghantui orang dewasa tetapi juga anak-anak. Pada Januari 2023 tercatat kasus diabetes pada anak-anak meningkat 70 kali lipat. Jumlah penderita kasus diabetes pada anak mencapai 2 per 100 ribu jiwa di Januari 2023. Kasus diabetes yang banyak ditemukan adalah tipe 1, sedangkan diabetes tipe 2 sebanyak 5-10 persen dari keseluruhan kasus diabetes yang menimpa anak-anak di Indonesia.
BACA JUGA :
Sering disalahgunakan, 10 jenis obat-obatan ini ternyata bahaya jika dikonsumsi tanpa resep dokter
Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui bagaimana gejala, penyebab, dan cara mengatasi penyakit diabetes yang menyerang anak-anak. Berikut ini ulasannya seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Selasa (21/5).
Apa itu diabetes?
Penyakit diabetes atau diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah diatas normal dan berlangsung lama hingga menjadi kronis. Diabetes disebabkan adanya gangguan hormon insulin yang dihasilkan dari kelenjar pankreas.
Hormon insulin berfungsi memindahkan gula darah ke sel untuk disimpan atau digunakan sebagai energi. Jika insulin tidak bekerja dengan baik, maka tubuh akan menderita penyakit diabetes. Gula darah yang terlalu tinggi akibat diabetes yang tidak diobati dapat merusak saraf mata, ginjal, dan organ lainnya.
BACA JUGA :
11 Kebiasaan sederhana sebelum tidur ini ternyata dapat menurunkan berat badan, minum secangkir teh
Ada dua tipe penyakit diabetes. Pertama, diabetes tipe 1 yang merupakan kondisi kronis ketika pankreas memproduksi sedikit insulin atau tidak memproduksi sama sekali. Untuk diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada orang dewasa. Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh menjadi resisten terhadap insulin atau tidak menghasilkan cukup insulin.
Gejala diabetes pada anak.
foto: freepik.com
Diabetes pada anak-anak termasuk penyakit yang kurang umum terjadi jika dibandingkan dengan orang dewasa. Gejala diabetes pada anak sering kali muncul secara perlahan dan dapat dengan mudah terlewatkan oleh orang tua. Mengenali gejala-gejala penyakit ini sejak dini sangat penting untuk memastikan anak mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat guna mencegah komplikasi lebih lanjut.
Berikut ini gejala yang timbul ketika anak-anak terkena diabetes:
- Meningkatnya rasa haus
- Sering buang air kecil, mungkin mengompol pada anak yang sudah terlatih menggunakan toilet
- Kelaparan yang ekstrem
- Penurunan berat badan yang tidak disengaja
- Kelelahan
- Iritabilitas atau perubahan perilaku
- Nafpas berbau buah
Penyebab diabetes pada anak.
foto: freepik.com
Bagi para orang tua, penting untuk mengetahui apa penyebab dari penyakit diabetes kepada anak-anak. Ada dua jenis diabetes yang menimpa anak-anak yaitu diabetes tipe 1 dan 2. Berikut penyebab diabetes pada anak.
1. Diabetes tipe 1.
Diabetes tipe 1 adalah jenis yang paling sering terjadi pada anak-anak. Diabetes tipe 1 pada anak-anak terjadi akibat gangguan autoimun yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan pankreas sehingga fungsi pankreas terganggu. Akibatnya, pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang berfungsi untuk mengubah glukosa menjadi energi. Ketika insulin tidak terpenuhi, maka dapat menumpuk di dalam aliran darah serta menyebabkan berbagai masalah pada tubuh.
Berikut beberapa penyebab risiko diabetes tipe 1 pada anak:
- Genetik
- Memiliki orang tua atau saudara yang juga mengidap jenis diabetes tipe 1
- Anak mengalami penyakit infeksi virus
2. Diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 2 termasuk jarang terjadi pada anak. Namun, anak-anak bisa terkena diabetes tipe 2 karena disebabkan oleh kasus obesitas. Diabetes tipe 2 memiliki perbedaan dengan diabetes tipe 1. Diabetes tipe 2 terjadi karena resistensi insulin. Kondisi ini terjadi ketika tubuh kesulitan menggunakan insulin untuk mengubah gula darah menjadi energi walaupun kadar insulin di dalam tubuh masih normal.
Adapun penyebab diabetes tipe 2 pada anak sebagai berikut:
- Riwayat keluarga dengan kondisi diabetes tipe 2
- Anak yang lahir prematur
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Lahir dari ibu dengan diabetes gestasional saat hamil
- Gaya hidup yang kurang baik, seperti sering mengonsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi serta jarang bergerak
Cara mengatasi anak yang terkena diabetes.
Mengatasi diabetes tipe 1 pada anak.
Jika anak terkena penyakit diabetes tipe 1, maka harus cepat diobati. Mengobati diabetes berarti menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat. Adapun cara mengatasi anak yang terkena diabetes tipe 1 sebagai berikut.
Memeriksa kadar gula darah.
1. Meteran glukosa darah.
Kebanyakan anak dengan diabetes tipe 1 perlu memeriksa gula darahnya sebelum makan dan sebelum tidur. Ini terjadi sekitar empat kali sehari, dan terkadang lebih sering. Pemeriksaan diabetes bisa menggunakan Meteran glukosa darah.
2. Monitor glukosa berkelanjutan (CGM).
Monitor glukosa berkelanjutan merupakan perangkat yang dapat mengukur kadar gula. Alat ini menggunakan sensor seperti benang yang diletakkan di bawah kulit.
Mengonsumsi insulin.
Anak-anak yang terkena penyakit diabetes tipe 1 harus mengonsumsi insulin agar glukosa dapat berpindah dari darah ke sel untuk dijadikan energi. Ada dua jenis insulin yaitu suntikan dan pompa. Suntikan ini akan diberikan sebanyak 4 kali suntikan atau lebih setiap hari. Jarum insulin sangat kecil sehingga tidak menyakitkan, sedangkan pompa insulin menggunakan tabung kecil yang ditempatkan tepat di bawah kulit.
Makan makanan bergizi dan seimbang.
Anak yang mengidap penyakit diabetes tipe 1 harus menjaga makanannya. Selain itu, anak yang mengidap penyakit ini harus menjaga keseimbangan yang tepat antara makanan, insulin, dan olahraga untuk menjaga gula darah mereka dalam kisaran yang sehat. Menghitung karbohidrat dalam makanan dan camilan menjadi perhatian yang serius untuk menjaga kadar gula di dalam tubuh.
Mengatasi diabetes tipe 2 pada anak.
foto: freepik.com
Jika anak telah didiagnosa terkena penyakit diabetes tipe 2, maka harus mendapatkan perawatan serius demi menjaga kesehatan. Berikut cara mengatasi diabetes tipe 2 pada anak.
1. Makan diet sehat.
Cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi diabetes tipe 2 adalah dengan mengonsumsi makanan diet sehat. Makanan diet sehat meliputi sayuran segar, buah-buahan, protein tanpa lemak, dan biji-bijian. Kuncinya adalah mengonsumsi makanan seimbang dengan jumlah karbohidrat protein dan lemak yang tepat.
2. Mendapatkan aktivitas fisik (berolahraga).
Berolahraga dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Anak penderita diabetes tipe 2 membutuhkan aktivitas fisik setiap hari. Jika anak belum terbiasa aktif, mulailah secara perlahan dan tetapkan tujuan yang jelas. Mereka dapat memulai setidaknya 15 menit setiap hari dan meningkatkan jumlahnya sesuai kemampuan. Sertakan juga waktu pemulihan.
3. Mengelola berat badan.
Banyak anak penderita diabetes tipe 2 memiliki berat badan berlebih. Menjalani gaya hidup sehat adalah cara terbaik untuk membantu anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Makan dengan baik dan tetap aktif dapat memperlambat penambahan berat badan dan bahkan menyebabkan penurunan berat badan. Manfaat dari penurunan berat badan berdampak pada anak diabetes tipe 2 meski hanya sedikit.
4. Mengonsumsi obat diabetes tipe 2.
Jika menjalani gaya hidup sehat tidak cukup untuk menjaga kadar glukosa dalam kisaran sehat, anak-anak penderita diabetes tipe 2 mungkin memerlukan mengonsumsi satu atau beberapa obat. Berikut obat-obatan yang dapat membantu penderita diabetes tipe 2.
- Metformin
Metformin membantu insulin tubuh bekerja lebih baik dengan membawa gula darah ke kisaran yang sehat. Obat ini juga dapat membantu menghentikan penambahan berat badan.
- Agonis reseptor Glucagon-Like Peptide 1 (GLP-1)
Agonis reseptor Glucagon-Like Peptide 1 (GLP-1) bekerja menurunkan gula darah dan membantu insulin tubuh bekerja lebih baik. Obat ini juga menurunkan nafsu makan yang bisa berdampak pada penurunan berat badan.
- Inhibitor natrium-glukosa cotrasporter-2 (SGLT-2)
Inhibitor natrium-glukosa cotrasporter-2 (SGLT-2) membantu menurunkan gula darah dengan mengirimkan lebih banyak glukosa keluar dari tubuh melalui urine.
- Insulin
Insulin membantu gula masuk ke dalam sel untuk menghasilkan energi. Dokter sering kali meresepkannya untuk orang-orang ketika mereka pertama kali didiagnosis menderita diabetes tipe 2. Obat ini juga direkomendasikan jika penderita memiliki kadar gula darah dan HbA1c yang sangat tinggi, atau di kemudian hari jika pengobatan lain tidak dapat mengendalikan kadar gula darah. Beberapa anak membutuhkannya hanya untuk waktu singkat.
- Memeriksa kadar glukosa
Ketika anak terkena penyakit diabetes tipe 2 bisa mengontrol dengan memeriksa kadar glukosa. Tujuannya adalah untuk menjaga gula dalam kisaran ini sebanyak mungkin.