Brilio.net - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, bahwa langkah-langkah kesehatan masyarakat dasar dapat menghentikan wabah Mpox. Langkah tersebut juga berpotensi mengakhiri penularan virus yang telah menyebabkan 99.176 orang sakit dan 208 meninggal secara global sejak 2022.
"Kita tahu cara mengendalikan Mpox. Dan, di kawasan Eropa, diperlukan langkah-langkah untuk mengakhiri seluruh penularannya," kata dokter Hans Kluge, direktur WHO untuk kawasan Eropa kepada wartawan, di Jenewa.
BACA JUGA :
Bisa bikin jadi tambah parah, 9 makanan ini tak boleh dikonsumsi penderita cacar monyet
Meskipun telah menelan banyak korban dari banyak wilayah di dunia, seorang pejabat WHO, Hans Kluge menegaskan kalau Mpox bukanlah bentuk baru dari Covid-19. Dirinya optimis bisa mengendalikan virus ini dan akan segera mengakhiri penyebarannya.
foto: WHO.int
BACA JUGA :
WHO tetapkan status darurat kesehatan global, ini 9 cara jaga tubuh agar terhindar dari cacar monyet
"Dua tahun silam, kita mengendalikan Mpox di Eropa, berkat keterlibatan langsung dengan kelompok yang paling terdampak yaitu lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki. Kita berlakukan pengawasan yang kuat. Kita selidiki kontak kasus-kasus baru secara menyeluruh. Dan kita berikan nasihat kesehatan masyarakat yang baik," tambahnyanya dikutip brilio.net dari VOA Indonesia, Rabu (21/8).
Mpox adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh virus monkeypox, yang merupakan anggota dari genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada manusia di Republik Demokratik Kongo pada 1970 dan sejak itu, telah terjadi beberapa wabah di berbagai negara, terutama di wilayah Afrika Tengah dan Barat. Namu, dalam beberapa tahun terakhir, kasus Mpox mulai terdeteksi di luar Afrika, termasuk di negara-negara Eropa dan Amerika Utara, yang memicu kekhawatiran global.
Di tingkat global, WHO telah mengklasifikasikan penyebaran Mpox sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC). Meskipun demikian, para ahli menekankan bahwa dengan tindakan pencegahan yang tepat, penyebaran Mpox dapat dikendalikan. Peta penyebaran Mpox saat ini menunjukkan adanya kluster kasus di beberapa negara Eropa, Amerika Serikat, dan Kanada, dengan jumlah kasus yang terus dipantau oleh otoritas kesehatan setempat.
Meskipun begitu, WHO menegaskan Mpox berbeda dengan Covid-19. Untuk tahu perbedaannya, kamu bisa menyimak informasi lebih lengkap berikut ini, dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (21/8).
Perbedaan Mpox dan Covid-19.
foto: freepik.com
Berikut adalah lima perbedaan utama antara Mpox (sebelumnya dikenal sebagai Monkeypox) dan COVID-19 yang baru-baru ini menjadi sorotan:
1. Penyebab dan keluarga virus.
Mpox disebabkan oleh virus orthopoxvirus yang termasuk dalam keluarga yang sama dengan virus penyebab cacar (smallpox). Sementara itu, COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang termasuk dalam keluarga coronavirus. Keduanya berasal dari keluarga virus yang berbeda dengan sifat dan cara penularan yang unik (Verywell Health) (DSHS Texas).
2. Gejala awal.
Gejala awal Mpox mirip dengan gejala flu, termasuk demam, sakit kepala, dan nyeri otot, diikuti oleh ruam dan lesi pada kulit. Sementara COVID-19 biasanya dimulai dengan gejala pernapasan seperti batuk, demam, dan kesulitan bernapas. Kedua penyakit ini dapat menyebabkan kelelahan, tetapi manifestasi kulit lebih khas pada Mpox dibandingkan dengan COVID-19 (Verywell Health) (DSHS Texas).
3. Cara penularan.
Mpox menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, lesi kulit, atau benda yang terkontaminasi seperti pakaian. Selain itu, ada bukti yang menunjukkan bahwa Mpox dapat menyebar melalui hubungan seksual dan meskipun jarang, melalui udara. COVID-19 lebih banyak menyebar melalui droplet pernapasan dan aerosol, terutama melalui batuk, bersin, atau berbicara (Verywell Health).
4. Tingkat kematian dan keparahan.
Tingkat kematian Mpox bervariasi antara 1% hingga 10%, tergantung pada klade virusnya (clade I atau clade II), dengan clade I dianggap lebih mematikan. Sebaliknya, COVID-19 memiliki tingkat kematian yang bervariasi secara global, dengan persentase yang lebih tinggi pada populasi rentan, tetapi umumnya lebih rendah dari clade I Mpox dalam skenario kesehatan yang sama (Verywell Health) (DSHS Texas).
5. Vaksin dan pengobatan.
Untuk Mpox, vaksin Jynneos disediakan untuk kelompok berisiko, terutama mereka yang terlibat dalam hubungan seksual berisiko tinggi. Tidak ada pengobatan spesifik untuk Mpox, tetapi beberapa antiviral yang digunakan untuk cacar mungkin efektif. Untuk COVID-19, berbagai vaksin telah dikembangkan dan didistribusikan secara luas, dan ada beberapa pengobatan yang diakui untuk mengurangi keparahan penyakit (Verywell Health).
Cara ampuh mencegah Mpox.
foto: freepik.com
1. Hindari kontak dengan hewan yang berpotensi terinfeksi.
Mpox adalah penyakit zoonosis, yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kontak langsung dengan hewan liar atau hewan peliharaan yang mungkin terinfeksi. Pastikan untuk selalu menggunakan alat pelindung diri ketika menangani hewan yang sakit atau ketika berada di daerah yang diketahui terdapat wabah Mpox.
2. Cuci tangan secara teratur.
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik adalah langkah pencegahan yang sangat efektif. Virus Mpox dapat bertahan di permukaan dan mencuci tangan dapat menghilangkan virus yang mungkin menempel di tangan setelah bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi.
3. Gunakan masker dan alat pelindung diri lainnya.
Meskipun penularan antar manusia pada Mpox lebih jarang dibandingkan Covid-19, menggunakan masker saat berada di tempat umum atau saat merawat seseorang yang terinfeksi tetap menjadi tindakan pencegahan yang disarankan. Alat pelindung diri lainnya, seperti sarung tangan, juga penting ketika merawat pasien Mpox.
4. Hindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi.
Penularan virus Mpox dapat terjadi melalui kontak fisik dengan cairan tubuh, lesi kulit, atau droplet yang dikeluarkan oleh orang yang terinfeksi. Oleh karena itu, menjaga jarak dan menghindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi adalah langkah penting dalam mencegah penularan.
5. Perhatikan kebersihan lingkungan.
Lingkungan yang bersih dapat membantu mencegah penyebaran virus. Disinfeksi permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu, meja, dan toilet, sangat dianjurkan, terutama jika ada anggota rumah tangga yang menunjukkan gejala atau telah terpapar Mpox.
6. Hindari berbagi perlengkapan pribadi.
Mpox dapat menyebar melalui benda-benda yang terkontaminasi, seperti handuk, pakaian, atau peralatan makan. Sebaiknya, hindari berbagi perlengkapan pribadi dengan orang lain, terutama jika mereka sedang sakit atau menunjukkan gejala yang mencurigakan.
7. Vaksinasi.
Saat ini, vaksinasi untuk Mpox tersedia dan disarankan bagi individu yang berisiko tinggi, seperti tenaga kesehatan atau mereka yang tinggal di daerah dengan penyebaran virus yang tinggi. Vaksinasi ini membantu mengurangi risiko infeksi dan gejala parah jika terpapar virus.