Brilio.net - Jogja International Heritage Walk (JIHW) tahun ini telah memasuki pelaksanaan yang ke-8. Event tahunan dari Jogja Walking Association ini akan dilaksanakan pada 19-20 November 2016.
Tahun ini, JIHW mengambil rute Prambanan untuk tanggal 19 November 2016 dan Imogiri pada 20 November-nya. Jarak jalan kaki adalah 5, 10, dan 20 km. Tentu jadi hal yang membanggakan Indonesia mempunyai event berskala internasional ini.
BACA JUGA :
Tak cuma gudegnya, ini 10 warung soto paling lezat dan hits di Jogja
Nah, berikut 6 alasan kenapa Indonesia patut bangga dengan adanya JIHWW seperti dilansir brilio.net dari akun resmi, jogjaheritagewalk.com, Kamis (17/11).
1. Satu-satunya di Asia Tenggara.
BACA JUGA :
10 Tempat piknik di Jogja ini harga tiketnya masih di bawah Rp 10 ribu
JIHW secara resmi dikukuhkan sebagai anggota ke-27 Liga Jalan Kaki Dunia atau International Marching League (IML) pada 7 Mei 2013 di Chantonnay, Prancis. Dengan demikian, Indonesia satu-satunya negara di ASEAN yang menjadi anggota dari IML.
JIHW juga diagendakan secara resmi diterima sebagai anggota International Federation of Popular Sports (IVV) yang akan menangani triathlon di November 2018.
2. Dilaksanakan di dua tempat warisan budaya.
Candi Prambanan merupakan bangunan bersejarah dan situs heritage dunia yang terdaftar di UNESCO sebagai candi Hindu terbesar di Indonesia. Prambanan juga merupakan salah satu kuil terindah di Asia Tenggara yang dibangun pada tahun 9 Masehi.
Sedangkan Imogiri merupakan salah satu kompleks pemakaman raja-raja Mataram baru yang didirikan oleh Sultan Agung, raja terbesar pada masa kerajaan kesultanan Mataram. Imogiri memiliki keindahan panorama alam dan ruang, dikelilingi bukit dan terasering yang sangat memesona.
3. Tak cuma event jalan kaki, tapi juga event pengenalan budaya.
Jogja International Heritage Walk (JIHW) adalah sebuah acara jalan kaki internasional yang diselenggarakan oleh Jogja Walking Association. Acara ini mengusung konsep kesehatan, serta penghijauan, pendidikan, komunikasi, pariwisata, dan ekonomi.
Semua konsep-konsep ini diimplementasikan melalui penanaman 1000 pohon di lereng Karang Tengah, Bantul, peningkatan minat mahasiswa untuk bergabung dengan acara jalan kaki bersama dengan peserta asing dan pemberdayaan warga lokal, termasuk upaya untuk mengembangkan pengusaha lokal di Prambanan dan Imogiri sebagai tempat acara ini.
4. Ada banyak sub event budaya.
Tak cuma untuk menyehatkan, event ini juga menjadi sarana untuk mengenalkan budaya Yogyakarta kepada masyarakat luas, utamanya wisatawan mancanegara. Sepanjang jalan, peserta bisa ikut berinteraksi dengan masyarakat sekitar yang sedang melakukan aktivitas yang khas di daerah itu, seperti membatik.
Ada edukasi tenun weafing for life dan canting for life di Imogiri. Selain itu, ada juga drawing competition, marching band, festival dolanan anak, dan proses membatik. Sepanjang jalan, kamu juga bisa menikmati buah-buahan dan minuman yang telah disiapkan.
5. Ada juga rute anak-anak.
Selain rute berjalan 5, 10, dan 20 km di Imogiri dan Prambanan, ada juga rute untuk anak-anak dengan jarak 1,5 km dan 3 km untuk di Prambanan, serta 2 km untuk di Imogiri.
Di sana, ada parade dolanan tradisional, kelas dasar batik, proses pembuatan mainan tradisional, pengenalan pertanian organik dan masih banyak lagi. Tentu tak akan ditemui anak-anak yang biasa hidup di perkotaan.
6. Diikuti 300-an peserta mancanegara dari 20 negara.
Jogja International Heritage Walk (JIHW) ke-8 tahun 2016 dengan tajuk Save The Nature ini akan diikuti sekitar 300-an peserta dari 20 negara. Mereka akan bersaing dengan ribuan peserta asal Tanah Air untuk menempuh jalur heritage Prambanan dan Imogiri sejauh 20 kilometer. Total peserta ditargetkan sekitar 2500-3000 orang.
Wah...tentu masyarakat Indonesia patut bangga dengan event tahunan yang mendorong pengenalan potensi budaya sekaligus pariwisata ini. Keren parah deh!
Buat kamu yang kepengen ikut, bisa cek informasinya di situs resminya jogjaheritagewalk.com.