Brilio.net - Mengajar ke pelosok negeri tidak hanya membutuhkan kemampuan, namun juga tekad dan keberanian. Berani untuk berbagi dan berani untuk menyempatkan waktu di tengah kesibukan yang tidak pernah habis. Keberanian seperti ini sudah ditunjukkan oleh 115.782 anak muda yang ikut kegiatan Indonesia Mengajar yang digelar sejak 2010 lalu.
Saat ini kesempatan untuk mengajar ke pelosok negeri kembali dibuka. Para pemuda diundang untuk bergabung sebagai Pengajar Muda Angkatan XIV. Selama setahun, Pengajar Muda tidak hanya mengajar di sekolah dasar di ujung negeri, tetapi juga menggerakkan seluruh lapisan masyarakat untuk saling berinteraksi dan bergotong royong memajukan pendidikan.
"Yang dicari adalah pemuda yang berani memperjuangkan cita-citanya dan terbuka untuk belajar tentang bagaimana mencapainya. Tidak gentar melalui perjalanannya. Mereka yang mencintai republik ini atau ingin terus belajar mencintainya," ujar Evi Herawati Trisna, Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar.
BACA JUGA :
Potret dua bocah tekun belajar sambil berjualan ini bikin kamu malu
foto: Dok Indonesia Mengajar
Kegiatan ini terbukti mampu memperkaya pengalaman generasi muda sebagai calon pemimpin masa depan Indonesia. Di saat berinteraksi dengan masyarakat di pelosok negeri, mereka bisa paham tentang masalah yang hadir di akar rumput. Melalui pengalaman terjun langsung di masyarakat, mereka juga berkesempatan mengembangkan potensi sekaligus membentuk karakter kepemimpinan.
Pengalaman ini misalnya dimiliki Rifki Furqan yang bergabung dengan Pengajar Muda angkatan VI. Saat mengajar di Kabuaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Alumni Carl von Ossietzky University of Oldenburg Jerman bergelar Master of Water and Coastal Management ini mengaku melihat sendiri bagaimana perubahan semangat dan rasa gembira di masyarakat saat para pengajar datang ke pelosok negeri.
BACA JUGA :
Pameran ini bikin kamu semangat kuliah di kampus ngetop dunia
"Dengan satu tahun tinggal bersama saudara sebangsa di pelosok Indonesia, saya mendapatkan pengalaman hidup dan peningkatan kemampuan memahami masalah sebenarnya di Indonesia, sesuatu yang bermanfaat untuk rencana masa depan saya untuk Indonesia," tutur Rifki.
Di Indonesia Mengajar mencatat munculnya berbagai inisiatif gerakan pendidikan di beberapa daerah. Misalnya, para guru di Paser, Kalimantan Timur, membentuk Jejaring Kreativitas untuk saling berbagi dan meningkatkan kompetensi. Ada pula Gerakan Tubaba Cerdas di Tulang Bawang Barat dan Pemuda Penggerak Desa di Halmahera Selatan sebagai inisiatif daerah untuk mengisi kekosongan guru dan menghadirkan pendidikan terbaik bagi anak-anak negeri.
foto: Dok Indonesia Mengajar
Bagi kamu yang ingin merasakan keseruan berbagi ke pelosok negeri juga bisa bergabung di Indonesia mengajar angkatan ke-14 ini. Caraya mudah, kamu bisa mendaftar dengan mengisi aplikasi daring (online) melalui situs resmi www.indonesiamengajar.org. Kandidat yang lolos seleksi tahap pertama akan dipanggil untuk mengikuti beberapa tes, termasuk wawancara, psikotes dan diskusi kelompok. Calon Pengajar Muda terpilih akan dipanggil kembali untuk tes kesehatan.
Yuk menjadi bagian dari kegiatan inspiratif ini.