Brilio.net - Para pegiat seni audio visual berbasis lensa yang rata-rata anak muda begitu antusias mendatangai acara Lensa Academy yang digelar di Dhonika Eatery, Cilandak, Jakarta Selatan, belum lama ini. Sejak pagi mereka datang ke tempat itu untuk belajar mengenai seni audio visual.
Mereka sengaja datang demi memperdalam ilmu dan pengetahuan seputar content creator. Apalagi di acara ini ada workshop dan kompetisi video bertema Snackable Content'. Tema ini disajikan TB Putera Adiperdana, video content creator andal. Selain itu ada juga Yusuf Adam, pegiat videostop motion animationandart installation. Wah lengkap deh.
BACA JUGA :
Pengen jago bikin video ‘snackable’ yang keren? Ikut deh acara ini
Bukan cuma berbagi ilmu, di acara ini TB Putera dan Adam juga membongkar rahasia sukses mereka. Kreativitas adalah kunci utama yang ditekankan kedua penyaji materi ini.
Enggak masalah bocorin cara bikin video ala kita. Toh kita belajar dari style-style orang lain. Justru kita senang ya kalau orang bisa bikin video dengan teknik yang kita share berarti kan berhasil, tutur TB Putera.
BACA JUGA :
Begini cara mengubah keraguan kamu jadi karya kreatif yang keren
Selain itu kepada puluhan peserta TB Putera dan Adam berbagi tips dan trick membuat konten semenarik mungkin. Menurut mereka membuat video itu gampang. Tapi hasilnya tergantung niat dan kreativitas.
Inspirasinya bisa didapat dari hal-hal sederhana. Misalnya kita melihat suatu video yang kita sukai, nanti akan tergerak untuk membuat karya, tutur TB Putera.
Selain kreativitas, konsistensi juga menjadi faktor penting, terutama bagi content creator pemula yang sedang mencari bentuk karya. Konsistensi itu penting untuk melatih kemampuan kita. Jangan terlalu dipikirkan bagus dan jeleknya, yang penting buat saja dulu, tambah TB Putera.
Nah yang nggak kalah penting adalah membangun kepercayaan diri. Menurut TB Putera, untuk menciptakan karya yang baik, orang harus terus berkarya tanpa ada batasan.
Berkarya aja dulu nanti lama-lama kita akan mendapatkan style sendiri. Lalu kita akan mendapatkan audience apabila konsisten dan percaya diri terhadap konten yang kita buat. Dan juga, kita harus punya keunikan tersendiri sehingga bisa stand out di antara beribu-ribu content creator lainnya, urai TB Putera.
Menurut salah satu peserta, Indro Muktiono, acara ini menjadi wadah yang tepat baginya untuk mengeksplorasi kemampuan membuat konten video kreatif.
Ini event yang saya cari selama ini. Pengisi materinya memang yang sehari-hari menjadi panutan saya untuk nyari ide. Jadi waktu TB Putera kasih tahu akan ada acara Lensa Academy saya langsung register dalam hitungan detik. Salut juga ada yang memfasilitasi workshop seperti ini, kata Indro.
Workshop bertema serupa, lanjut Indro, sangat jarang digelar. Padahal banyak orang berpotensi menjadi content creator lho. Nah dari situ sebenarnya sangat potensial untuk menciptakan kreator-kreator baru. Jadi dunia kreatif di Indonesia enggak cuma gitu-gitu aja. Ini teknik yang mereka share kan sebenarnya enggak terlalu mainstream, lanjutnya.
Di acara ini, para peserta juga ditantang dalam sebuah kompetisi membuat video snackable terbaik yang berpatokan kepada materi yang sudah disampaikan sebelumnya. Mereka diberi waktu 20 menit untuk mengeksplorasi beragam properti yang disediakan, merekam hasil video, sekaligus editing.
Nah, usai melewati proses penjurian yang ketat, TB Putera dan Adam mengumumkan tiga peserta terbaik. Keduanya sepakat memilih Bagus sebagai peserta terbaik ketiga. Sementara, Indro Muktiono didapuk sebagai juara ke-2. Indro terpilih karena konten videonya dianggap sangat berwarna dan memanfaatkan semua properti secara maksimal. Yang menjadi nilai lebih, ia menuliskan kata Lensa Academy menggunakan papan tulis magnet dengan konsep out of the box menurut juri.
Jujur ini hasil video paling powerful. Fokusnya di tengah (tulisan Lensa Academy) tapi bagian kanan dan kirinya detail, puji Adam atas karya Indro.
Indro yang memang sehari-harinya bekerja sebagai content creator ini berucap kalau ide tersebut muncul secara spontan. Setelah mengamati dan memilih properti yang digunakan, ia memutuskan ingin menunjukkan kalau konten buatannya ini memang untuk kompetisi Lensa Academy.
Serunya itu sangat memacu adrenaline. Karena awalnya kita enggak tahu properti dalam kardusnya dan waktu 20 menit itu harus mikir ide, eksekusi dan kirim video saat itu juga. Nah itu yang challenging banget sih, tapi kayak gini perlu, ucap Indro yang sudah menjadi video content creator selama tiga tahun terakhir.
Sementara juara pertama, Muhammad Fawzy mengaku kesempatan ini adalah pertama kalinya ia membuat video Snackable Content. Biasanya ia hanya membuat video saat ia berkendara dengan motor Vespa miliknya.
Meski belum memiliki kemampuan menjadi content creator, nyatanya Fawzy mampu menyisihkan puluhan peserta lain dengan konsep video animasi singkat yang tak kalah berkualitas. Ia hanya berbekal materi yang disampaikan TB Putera dan Adam, lalu diaplikasikan ke dalam karyanya.
Sebenarnya gue dateng ke workshop ini karena penasaran dan mau nambah wawasan aja sih, tapi ternyata ada kompetisinya juga, ujar Fawzy.
Menjadi peserta terbaik Lensa Academy 2019, Fawzy, Indro, beserta Bagus mendapat kesempatan terbang ke Vietnam untuk mengikuti Lensa Project : Capture Vietnam.
Perwakilan Lensa Academy, Sigit Diopsaputra menjelaskan bahwa Lensa Project: Capture Vietnam akan mengirimkan empat talenta terbaik di bidang videographer, fotografer, drone pilot dan vlogger. Empat orang ini akan diseleksi berdasarkan tiga peserta terbaik dari setiap kota pelaksanaan Lensa Academy.
Para peserta terbaik dari lensa academy di 10 kota akan diseleksi kembali dan hasil seleksi tersebut akan diambil empat peserta terbaik untuk diberangkatkan ke Lensa Project: Capture Vietnam. Mereka semua ditantang untuk berkolaborasi membuat karya visual yang paling keren, untuk kemudian dipamerkan kepada publik di Tanah Air, tutur Diop.
Dengan menjadi yang terbaik di Lensa Academy Jakarta, membuka kesempatan pagi ketiga peserta yaitu Muhammad Fawzy, Indro Muktiono, dan Bagus untuk memperebutkan tiket ke Vietnam. Untuk itu, ketiga pemenang akan semakin mengasah kemampuan demi bisa menyisihkan peserta terbaik dari kota lainnya.
Pastinya peserta dari kota lain juga akan memberikan yang terbaik. Untuk itu saya akan memikirkan konsep yang lebih keren supaya bisa meraih tiket ke Vietnam, tutur Fawzi. Hal senada juga diutarakan oleh Indro Muktiono. Dengan berbagi ilmu bersama praktisi yang selama ini sudah terkenal di dunia videografi seperti TB Putera dan Adam melalui Lensa Academy, dia mendapat wawasan untuk menciptakan konten yang lebih kreatif lagi.
Menurut saya, workshop seperti ini seperti benar-benar melihat apa sih yang dilakukan oleh para content creator di dapurnya mereka. Jadi kita bisa lebih ngulik sisi kreatif dengan ilmu baru ini. Ditambah ada kompetisinya juga, semakin membuat tertantang, tandas Indro.
Lensa Academy 2019 akan melanjutkan rangkaiannya di 7 kota lain untuk mencari bakat pegiat seni audio dan visual berbasis lensa. Kota tersebut adalah Surabaya, Semarang, Purwokerto, Jember, Malang, Banjarmasin, dan Pontianak.
Lensa Academy terbuka bagi siapa saja penggemar fotografi dan karya visual berbasis lensa. Untuk detail informasi lebih lanjut mengenai pelaksaan program Lensa Academy dan semua informasi yang berkaitan dengan dunia audio visual lainnya follow langsung instagram @Lensacommunity.