Brilio.net - Gerakan kemanusiaan yang dibentuk dengan satu tujuan yang baik pastinya juga akan mendapat respons yang positif. Sekumpulan orang dengan satu tujuan manusiawi yang berniat ingin membantu beberapa orang yang kurang beruntung sangatlah baik.
Dalam menebar kebaikan, kita pun belajar bahwa semua kelakuan baik bisa dilakukan baik dari diri sendiri maupun dengan bersama orang banyak. Maka dari itu banyak orang yang menggalang dana, bakti sosial dan melakukan kampanye kecil.
BACA JUGA :
10 Potret semangat orang rimba meraih pendidikan ini bikin terharu
Salah satunya adalah House of Mercy (HOME) yang sudah dibangun sejak tahun 2009. Gerakan organisasi ini dibangun sekelompok anak muda dengan visi dan misi yang sama. Beberapa dari mereka pun mengabdi untuk masyarakat wilayah perkampungan Cilincing, Jakarta Utara.
Dikutip brilio.net dari KitaBisa, Rabu (28/3) gerakan pembangunan SDM yang dipelopori oleh Lisa, Yudith, Gio, Ervana, Duma, David dan Alex ini seperti rumah singgah untuk warga Cilincing yang masyarakat dan SDM nya jauh dari kata layak.
BACA JUGA :
Naik pakai jalur turun, bukti budaya antre di Indonesia masih rendah
Salah satunya adalah anak laki-laki bernama Iqbal, ia bergabung untuk tinggal di HOME sejak usia 16 tahun. Mereka sebelumnya tidak mengetahui bahwa Iqbal adalah seorang pecandu narkoba dan zat terlarang. Tetapi, perubahan drastis terjadi ketika ia bergabung di rumah singgah HOME ini, ia sudah tidak pernah menggunakann zat terlarang itu dan kembali menimba ilmu.
Dan yang membuat paling haru adalah, setelah 9 tahun mereka mendidik dan memperjuangkan kehidupan Iqbal ini akhirnya ia sekarang sudah menyandang gelar TNI. Iqbal menjadi salah satu anak keberhasilan HOME mendidik menjadi seseorang yang lebih baik dari ratusan anak sebelumnya.
Kegiatan HOME ini ternyata tidak hanya berbasis pendidikan saja, mereka menggiring anak-anak untuk tidak menjadi PSK di bawah umur, berhenti merokok dan menjauhi narkoba. Saat ini HOME sedang menggalang dana melalui situs donasi bernama KitaBisa.com untuk membangun kembali rumah baru mereka yang kini masih berada di jalur hijau lahan DKI Jakarta.
Untuk itu mereka ingin memperbarui rumah singgah mereka yang sudah berhasil memberi edukasi kepada sekitar 630 anak selama 9 tahun ini. Mereka juga ingin tetap membuat HOME semakin berkembang kedepannya.