Brilio.net - Kebaya adalah pakaian tradisional Indonesia yang sudah diwariskan turun temurun. Kebaya biasa menjadi pakaian sehari-hari wanita zaman dulu. Beda dengan saat ini dimana kebaya hanya digunakan sebagai pakaian saat ada event atau acara tertentu seperti acara nikahan, kondangan atau acara resmi lainnya.
Berawal dari sinilah, empat sekawan Tinuk, Erlina, Isti dan Flora Rosariana menggagas terbentuknya komunitas Perempuan Berkebaya Yogyakarta. Sebelumnya, komunitas perempuan berkebaya lebih dulu terbentuk di Jakarta pada Januari 2015 lalu. Sedangkan Perempuan Berkebaya Yogyakarta sendiri ada sekitar 4 bulan terakhir.
BACA JUGA :
15 Inspirasi simple chic sweater ini cocok kamu kenakan di musim hujan
"Perempuan Berkebaya ini tujuannya adalah menyebarkan virus gemar berkebaya di Joga, nggak cuma untuk acara resmi saja tapi untuk sehari-hari," terang Margaretha Tinuk Suhartini atau lebih akrab dipanggil Tinuk saat ditemui brilio.net, Jumat (22/1). Tinuk menegaskan, kebaya sama sekali tidak membatasi gerak-gerik wanita dalam beraktivitas, malah dengan berkebaya perempuan bisa terlihat lebih cantik dan anggun.
BACA JUGA: Minat baca turun, dua anak muda ini bikin komunitas gemar buku
Semangat ingin nguri-uri kabudayan (merawat dan melestarikan kebudayaan) adalah salah satu alasan yang menyebabkan Perempuan Berkebaya ini hadir di Yogyakarta. Nggak cuma melestarikan kebaya gaya Jawa atau Jogja saja, namun seluruh kain khas dan pakaian tradisional Indonesia. "Kalau bukan kita yang pakai, yang melestarikan, mau siapa lagi? Apa iya menunggu bangsa lain klaim dulu, kita baru merasa memiliki?," tutur Tinuk.
Tinuk mengaku sudah mencintai dan suka memakai kebaya dan kain sejak dulu, namun intensitasnya menjadi lebih sering setelah membentuk Perempuan Berkebaya ini. "Dalam lima hari kerja, saya bisa empat hari bahkan setiap hari selalu memakai kain dan kebaya ke kantor," ujar perempuan asli Ambarawa, Jawa Tengah ini.
BACA JUGA :
19 Gaya fashion era 90-an yang selalu dirindukan, khas banget!
Selain dia, empat pengurus Perempuan Berkebaya lainnya pun sudah menjadikan kebaya sebagai pakaian sehari-hari. Saat ini Perempuan Berkebaya telah memiliki anggota sekitar 60 orang dari berbagai kalangan, mulai dari remaja putri, mahasiswi, pegawai kantoran, anggora DPR maupun ibu rumah tangga.
Ke depan, Perempuan Berkebaya ingin mengajak sebanyak-banyaknya perempuan Indonesia untuk nggak malu dan melestarikan kain tradisional Indonesia. Kebaya adalah ciri khas wanita Indonesia sejak dulu, jangan sampai kebaya kalah populer dengan pakaian-pakaian modern saat ini.