Brilio.net - Dunia pendidikan bukan semata-mata tanggungjawab pemerintah. Masyarakat pun mesti terlibat untuk memperhatikan bidang yang mencerdaskan bangsa ini. Namun, tak bisa dipungkiri, fasilitas pendidikan di sekolah saat ini masih banyak yang memprihatinkan.
Hal inilah yang menggerakkan Rotary Club of Jakarta Cilandak merenovasi fasilitas taman bermain di SLB Nur Abadi, Jagakarsa, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. Sekolah yang sudah berdiri sejak 30 tahun lalu ini merupakan fasilitas swasta yang dibangun sebuah keluarga.
BACA JUGA :
Peduli pendidikan, perusahaan teknologi ini sediakan 1.100 beasiswa
Alasan keluarga ini mendirikan sekolah karena saat itu merekakesulitan menemukan sekolah yang dapat menunjang anak-anak dengan disabilitas.
Meski mendapat bantuan dari pemerintah, sekolah ini merupakan sekolah non-profit yang juga melakukan partnership dengan grup-grup sosial lain di Jakarta.
BACA JUGA :
4 Hal yang bisa kamu lakukan agar Indonesia tak kalah dari Korean Wave
Saat ini, SLB Nur Abadi memiliki 20 guru dan 5 staff dengan 80 siswa. Sekitar 35 siswa bisu dan tuli. Sisanya menyandang disabilitas mental. Sekolah ini memiliki tujuan memberikan edukasi yang layak bagi anak-anak penyandang disabilitas agar mereka bisa menjadi pribadi yang independen dan dapat bersaing dengan masyarakat lain.
Nah Rotary Club of Jakarta Cilandak yang fokus membantu anak-anak penyandang disabilitas mendengar LB Nur Abadi membutuhkan bantuan, langsung merenovasi beberapa bagian sekolah yang telah rusak. Rotary Cilandak ini mendapat kabar dari salah satu organisasi sosial Die Brucke (organisasi sosial yang beranggotakan orang-orang Jerman yang menetap di Jakarta).
Kami menemukan beberapa bagian genteng sekolah bocor dan juga fasilitas taman bermainnya memiliki kondisi yang berbahaya. Berkarat malah ada besi yang patah dan sangat tajam, ujar President of Rotaract Jakarta Metropolitan Grace Grayson kepada Brilio.net.
Tahap pertama membantu sekolah ini, Rotary Cilandak menyewa seorang kontraktor untuk mengganti beberapa fasilitas bermain yang rusak. Anggota Rotary Cilandak, perwakilan sekolah Nur Abadi dan juga perwakilan Die Brcke berkumpul melakukan pengecatan di taman bermain.
Menariknya, bukan hanya anggota dari Rotary Cilandak saja yang bergabung, tapi ada juga pasangan dan juga anak dari seorang Rotarian yang bergabung untuk membantu proses renovasi. Mereka berkumpul sejak pukul 09.00 hingga 16.00.
Apa yang dilakukan para orang asing ini semata-mata ingin menunjukkan kepedulian mereka pada dunia pendidikan di Indonesia, terlebih untuk anak-anak penyandang disabilitas.
Tuh orang asing saja peduli dengan dunia pendidikan Indonesia lho. Lantas, bagaimana dengan kita?