Brilio.net - Bukan rahasia lagi jika Yogyakarta menyimpan sejuta pesona wisata dan budaya. Tak heran kota pelajar ini menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Selain panorama alam mulai dari pantai hingga pegunungan, Yogyakarta juga dikenal sebagai daerah yang kaya peninggalan sejarah. Salah satunya Situs Ratu Boko, warisan budaya yang diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
BACA JUGA :
Begini perjuangan seorang pastor membangun pembangkit listrik di NTT
Sekarang peninggalan sejarah ini jadi incaran generasi milenial. Berdasarkan total kunjungan 306.338 wisatawan mancanegara dan nusantara tahun lalu, sebagian besar didominasi anak muda.
Maklum, panoramanya bikin takjub, terlebih sore hari. Situs ini pun menjadi primadona bagi para pemburu sunset.
BACA JUGA :
7 Fakta gerakan Siap Darling, konservasi sekaligus cinta cagar budaya
"Mayoritas pengunjung datang sore hari untuk berswafoto di gapura utama Situs Ratu Boko, kata General Manager PT Taman Wisata Candi (TWC) Unit Ratu Boko Wiharjanto disela-sela kegiatan Candi Sadar Lingkungan (Darling) di Situs Ratu Boko dan Candi Ijo yang diinisiasi Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Selasa (12/11/2019).
Hanya saja, di siang hari kompleks Situs Ratu Boko berhawa cukup panas. Kondisi ini disebabkan kurangnya pepohonan rindang di area seluas 250.000 meter persegi ini. Fakta inilah yang membuat Bakti Lingkungan Djarum Foundation menggelar Candi Darling.
Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji duduk di dekat lubang tanam sebelum prosesi penanaman pohon di kawasan Situs Ratu Boko, Selasa (12/11/2019).
Kegiatan ini melibatkan ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di wilayah Yogyakarta. Mereka menanam ribuan tanaman perdu dan semak berbunga.
Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji menuturkan, gerakan Siap Darling sengaja dilakukan untuk mengajak generasi milenial tak hanya sekedar peduli, namun terlibat langsung melakukan aksi nyata dalam menjaga kelestarian bumi.
"Program ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga dikarenakan mereka turut berperan serta menghijaukan situs-situs warisan sejarah bangsa Indonesia serta menularkan kebiasaan baik ini di masyarakat luas. Harapan jangka panjang adalah langkah ini akan menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan," ungkap FX Supanji.
Penanaman serentak di Situs Ratu Boko dan Candi Ijo melibatkan tak kurang dari 250 mahasiswa yang berasal dari Universitas Sanata Dharma, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan beberapa universitas lainnya dengan menanam beragam jenis flora.
Di situs Ratu Boko sedikitnya ditanam 1.350 tanaman perdu dan semak berbunga. Sementara 1000 tanaman ditanam di Candi Ijo. Ketua Unit Kerja Situs Ratu Boko dan Candi ljo Balai Pelestarian Cagar Budaya DIY, Tri Hartini mengapresiasi kegiatan ini sebagai wujud nyata milenial merawat situs-situs cagar budaya.
"Selain mempercantik wilayah Situs Ratu Boko dan Candi Ijo, gerakan ini diharapkan dapat mendorong generasi muda semakin menyintai dan mempelajari warisan sejarah yang ada di Indonesia," ungkap Tri.
Bukan cuma mahasiswa, kegiatan ini juga melibatkan musisi peduli lingkungan, Kunto Aji. Pelantun Rehat ini menanam di kawasan Situs Ratu Boko.
"Dengan kegiatan ini kita menekankan bahwa merawat peninggalan bersejarah itu sangat penting karena bumi ini milik kita dan sudah sepantasnya kita pula yang menjaga. Saya juga sudah tidak sabar menyapa Darling Squad yang memiliki kepedulian yang sama," ujar Kunto.
Tak hanya mempercantik situs sejarah, kegiatan ini juga diperkaya dengan workshop bertema Pilah Sampah Jadi Berkah" yang membahas pemilahan sampah dalam kehidupan sehari-hari kepada para mahasiswa yang hadir. Dengan demikian, mahasiswa akan semakin teredukasi bahwa sampah masih memiliki nilai ekonomis dan bisa dipergunakan kembali.
Sampai saat ini, program Candi Sadar Lingkungan telah merampungkan penghijauan di empat candi DIY dan Jawa Tengah di kawasan Candi Prambanan yakni Candi Roro Jonggrang, Candi Sewu, Candi Bubrah serta Candi Lumbung diikuti dengan situs warisan sejarah Benteng Van den Bosch di Ngawi, Jawa Timur.
Dalam cakupan yang Iebih luas, program Siap Darling telah merencanakan gerakan Penghijauan candi-candi iainnya di seluruh Indonesia. Program ini ditargetkan rampung pada 2025. Untuk itu. Siap Darling membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat langsung dan bergabung sebagai Darling Squad untuk bergerak bersama-sama menularkan kebiasaan penghijauan demi bumi yang lebih asri.