Brilio.net - Zaman sekarang sudah nggak heran deh kalau anak-anak lebih suka bermain gadget. Hampir setiap hari mereka nggak lepas dari perangkat komunikasi itu. Ya biasanya sih bermain game. Memang sih, kemajuan teknologi nggak bisa dibendung. Di satu sisi, mungkin ada positifnya. Anak-anak jadi melek teknologi. Tapi di sisi lain, perilaku itu bisa membuat mereka kurang gerak dan yang paling buruk membentuk karakter anak jadi asosial. Jarang bermain dengan teman sebaya.
BACA JUGA :
Baju unik ini didesain dari gambar anak-anak, keren...
Melihat kondisi semacam itu, Rumah Perubahan, lembaga yang digagas Rhenald Kasali membuat program khusus untuk membangkitkan cara bermain yang pantas untuk anak-anak. Namanya Petualang Cilik. Seperti apa sih bentuk kegiatannya?
BACA JUGA :
Pelatih sepak bola ini tewas usai selamatkan bocah dari bangunan roboh
Kepada brilio.net, Dinar Wulandari, Public Relation Rumah Perubahan, menjelaskan program ini mengombinasikan pendidikan anak berbasis fun learning activities, kecintaan terhadap lingkungan dan pertukaran seni budaya. Kecintaan anak dalam menjaga dan merawat lingkungan harus dipupuk sejak anak usia dini. Pembekalan ini merupakan salah satu peran serta anak untuk melestarikan lingkungan dan mencegah global warming, papar Dinar.
Nggak heran kalau kegiatan ini menyasar anak-anak berusia 3 sampai 11 tahun. Tapi nggak cuma itu lho, kegiatan ini juga bermanfaat untuk guru, orangtua, dan anggota keluarga lainnya. Wajar jika masyarakat begitu antusias mengikutkan buah hatinya dalam program ini. Buktinya, banyak sekolah yang mendorong para murid untuk ikut program yang pasti seru ini setiap bulan.
Banyak sekolah mengikuti Fun Learning Activities di Rumah Perubahan setiap bulan. Dengan program Petualang Cilik yang di adakan setiap dua minggu sekali, kami menerima peserta dari berbagai tempat di Jakarta dan sekitarnya bahkan luar kota jika liburan sekolah. Serta setiap satu bulan sekali kami mengajak anak-anak di sekitar lingkungan Rumah Perubahan untuk mengikuti Petualang Cilik secara gratis, jelas Dinar.
Yang jelas, kata Dinar, program ini ingin mengajarkan pada anak untuk lebih mencintai, menjaga, merawat, melestarikan lingkungan selain menambah ilmu pengetahuan serta bermain dan belajar seni budaya. Lewat program ini anak juga dapat merasakan real-life experience seperti dalam permainan memandikan kerbau, memberi makan sapi serta memanen sayuran.
Di permainan tersebut anak-anak diajak langsung merasakan, sekaligus menstimulus motorik, kemandirian, keberanian. Karena cara ini bersifat publik dan akan dikelompokkan dengan peserta lain, mereka juga dapat melatih interaksi sosial serta team work pada saat fun games. Tuh seru banget kan.