Brilio.net - Tak mau kalah dengan drama Korea, film Korea juga banyak menyediakan banyak tontonan menarik. Ada banyak film Korea yang hadir dalam dua dekade ini yang mampu bersaing dengan berbagai film dari negara lain.
Film-film tersebut hadir dengan beragam genre, mulai aksi, romantis, hingga komedi. Film-film tersebut menampilkan kisah yang cukup padat dan juga seru. Hal ini membuat film-film tersebut tak perlu waktu yang cukup lama untuk menontonnya.
BACA JUGA :
11 Film zombie Korea bikin merinding, ketika wabah misterius mengepung
Selain itu, film-film tersebut berhasil menampilkan plot cerita yang tak membosankan dan juga para pemain yang cukup jago memainkan peran.
Dirangkum brilio.net dari berbagai sumber Jumat (21/1), berikut 11 rekomendasi film Korea terbaik, My Sassy Girl hadirkan kisah kocak.
1. Mission: Possible (2021).
BACA JUGA :
11 Rekomendasi film Korea kisahkan perjuangan ibu, Mother bikin haru
foto: imdb.com
Mission: Possible merupakan film aksi komedi yang mengisahkan agen rahasia MSS Cina pemula Yoo Da-hee (Lee Sun-bin ) saat ia melakukan misi pertamanya: mengumpulkan intelijen yang bisa melakukan penyelundupan senjata api ilegal ke Korea. Detektif swasta dan mantan agen rahasia Woo Soo-han (Kim Young-kwang) terlibat dalam kasus ini.
Namun, karena kurang pengalaman dan kecanggungannya, dia bertengkar karena masalah kecil dengan Da-hee. Hal-hal yang sudah mereka lakukan menjadi rumit ketika saksi mereka dibunuh dan mereka berdua menjadi tersangka utama. Film ini menjadi salah satu film ke-11 yang terlaris di Korea Selatan.
2. Night in Paradise (2020).
foto: imdb.com
Night in Paradise berkisah saat Park Tae-goo yang dikenal sebagai mafia mendapat tawaran untuk membelot kepada Bukseong, geng saingannya yang dipimpin oleh Ketua Doh. Namun, tawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh Tae-goo. Hal ini kemudian membuat geng Bukseong membunuh saudara perempuan dan keponakannya.
Marah atas perlakuan tersebut, Tae-goo secara brutal membunuh Ketua Doh dan anak buahnya. Ia kemudian melarikan diri ke Pulau Jeju dan bertemu Kim Jae-yeon yang sedang terluka parah. Sembari menyelamat Jae-yeon, Tae-goo terus berlari menghindari kejaran geng Bukseong.
3. Collectors (2020).
foto: imdb.com
Collectors merupakan drama Korea yang mengisahkan sekelompok orang yang mencari benda-benda berharga dan antik. Kang Dong-goo dikenal sebagai perampok jenius yang punya kemampuan intuisi yang unik. Dong-goo bekerja sama dengan Dr. Jones ahli perampokan mural makam yang hampir selalu berhasil melakukan aksinya.
Suatu ketika, Dong-goo ditawarkan untuk melakukan pencurian menarik dari Yoon Se-hee, seorang kurator sekaligus ahli barang antik. Dalam menjalankan tugasnya, Dong-goo menyusun berbagai strategi agar bisa melaksanakan aksinya dengan baik.
4. Extreme Job (2019).
foto: imdb.com
Jika suntuk dengan pekerjaan, barangkali Extreme Job menjadi tontonan menarik untuk mengambil jeda. Film yang mengisahkan sekelompok detektif mencoba menangkap sekelompok penjahat yang terorganisir dengan baik. Karena itu, para detektif tersebut kemudian menyamar menjadi seorang pengusaha kedai restoran ayam.
Namun, hal yang tak pernah duga adalah kedai ayam tersebut malah laris manis dan upaya menangkap penjahat menjadi tidak fokus lagi. Dipenuhi dengan dialog-dialog kocak, film ini berhasil menampilkan kekonyolan para karakternya.
5. The Drug King (2018).
foto: imdb.com
The Drug King merupakan kisah nyata dari Lee Doo-sam, seorang penyelundup narkoba yang terkenal di Busan pada era 1970-an. Doo-sam awalnya adalah anggota faksi Chilsung di Busan dari Provinsi Hwanghae. Namun, pada awal 1970-an, ia menyelundupkan berlian dan produk lainnya, termasuk narkoba pada tahun selanjutnya. Semua barang tersebut didistribusikan di wilayah domestik dan diekspor ke Jepang. Hal ini pun lantas membuat Doo-sam kaya dari bisnis tersebut.
6. A Taxi Driver (2017).
foto: imdb.com
A Taxi Driver mengisahkan Kim Man-seob seorang sopir taksi yang harus menemani seorang reporter Jerman Peter yang sedang meliput langsung kerusuhan yang terjadi di Gwangju, Korea Selatan. Walaupun penuh bahaya, Kim Man-seob tak punya pilihan selain mengambil penumpang tersebut dan ia mau membayar mahal.
Sembari menemani reporter tersebut, Man-seob berusaha sekuat tenaga untuk bisa menghindari pihak keamanan Korea yang sudah berjaga-jaga di berbagai pos penjagaan. Film ini menjadi salah satu dokumentasi sosial yang merekam kerusuhan terbesar yang pernah terjadi di Korea Selatan pada 1980-an.
7. Along With the Gods: The Two Worlds (2017).
foto: imdb.com
Along With the Gods: The Two Worlds mengisahkan Kim Ja-hong, seorang petugas pemadam kebakaran yang meninggal dunia saat menjalankan tugas memadamkan api di sebuah hotel. Setelah hampir selesai menjalan tugas, Ja-hong kemudian sadar bahwa ia terpisah dengan raganya.
Ja-hong kemudian dikawal oleh tiga penjaga yang akan mengantarkannya ke alam baka. Hae Won-maek, Lee Deok-choon, dan mereka pemimpin Gang-rim. Ja-hong bersama tiga penjaga tersebut melewati berbagai persidangan akhirat dalam tujuh persidangan semalam 49 hari.
Jika lolos dari persidangan tersebut, ia akan bereinkarnasi dan akan mendapatkan penghargaan atas capaian tersebut. Film ini merupakan kisah haru seorang anak yang berjuang untuk menghidupi adik dan ibu tunggalnya.
8. Miracle in Cell No. 7 (2013).
foto: imdb.com
Miracle In Cell No. 7 mengisahkan kehidupan Lee Yong-goo, seorang ayah penyandang disabilitas mental yang dituduh melakukan penculikan, kekerasan seksual, hingga pembunuhan. Ia kemudian diancam hukuman mati dan akan hidup di penjara seumur hidupnya.
Padahal, ia masih mempunyai seorang putri cerdas yang masih berusia enam tahun dan apa yang dituduhkan belum terbukti sepenuhnya. Selama dalam sel, Lee Yong-goo bertemu dengan penghuni lain.
Sejak masuk penjara, ia sangat rindu dengan anaknya, begitupun sebaliknya. Agar hubungan anak-bapak bisa terjalin kembali, teman penghuni sel membantu mereka mempertemukan Lee Yong-goo dan anaknya. Mereka perlu menyiapkan trik dan teknis super cerdas.
Film ini menampilkan berbagai proses hukum, mulai dari memeriksa tempat kejadian perkara, hingga proses persidangan yang menguras emosi. Selain itu, film ini berhasil membuat banyak penontonnya menangis haru melihat perpisahan antara ayah penyandang disabilitas mental dengan putrinya yang cerdas. Film ini pun berhasil meraih skor 8,2 di IMDb.
9. Hope (2013).
foto: imdb.com
Hope merupakan film yang menceritakan kisah malang So-won, seorang gadis muda yang mengalami pemerkosaan hingga hampir mati saat perjalanan ke sekolah. Saat dalam kondisi yang hampir tidak berdaya, ia kemudian berhasil memanggil ambulans dan ia pun berhasil mendapat pertolongan.
So-won kemudian didiagnosis mengalami gejala gangguan stres pasca-trauma yang membuatnya mengira bahwa sang ayah adalah pelakunya. Film ini menampilkan bagaimana keluarga penyintas bisa menjalani kehidupan yang sama sekali berbeda setelah kejadian yang tak diinginkan menimpa putri yang mereka cintai. Film ini pun berhasil meraih skor 8,3 di IMDb.
10. My Sassy Girl (2001).
foto: imdb.com
My Sassy Girl merupakan film Korea yang mengisahkan tentang Gyeon-woo (Cha Tae-hyun) yang sedang jatuh cinta kepada gadis berhati dingin tanpa nama. Gyeon-woo rela melakukan apa pun untuk mendapatkan perhatian gadis yang diperankan oleh Jun Ji-hyun tersebut.
Saat Gyeon-woo sudah terlampau jauh akrab dengan sang gadis, ia pun kemudian tahun bahwa gadis tersebut menyimpan cerita yang menyesakkan. Walaupun tampak seperti kisah sedih, film ini malah jauh dari kesan tersebut.
Setelah sempat menjalin hubungan, mereka kemudian putus dan saling berkirim pesan dan memasukkannya dalam kapsul waktu yang akan mereka baca dua tahun setelahnya. Film ini berhasil menampilkan kisah romantis dengan dialog dan adegan kocak yang seru.
Karena itu, walaupun film sudah hampir dua dekade, raihan skor 8/10 di IMDb sungguh skor yang layak untuk film ini. Selain itu, film ini juga sudah di-remake ke dalam beberapa versi di berbagai negara, termasuk Indonesia.
11. Peppermint Candy (2000).
foto: imdb.com
Peppermint Candy mengisahkan enam babak kehidupan yang dialami oleh Kim Yong-ho. Film ini terdiri dari enam bapak yang masing-masing punya judulnya sendiri.
Film ini dimulai ketika krisis moneter melanda Korea yang puncaknya pada 1999, hingga kemudian film ini berjalan mundur pada era sebelumnya. Pada bagian terakhir, film ini berlatar pada 1979 yang menjadi awal-awal menentukan bagi kehidupan publik di Korea Selatan.