Brilio.net - Sebagai ibu kota negara, selama ini Jakarta selalu dikait-kaitkan dengan image kota megapolitan dimana segala sesuatunya berjalan dengan sangat cepat. Nggak heran kan, mayoritas penduduk Jakarta selalu terkesan terburu-buru? Pengennya sih segala sesuatu diselesaikan dengan cepat, termasuk bagaimana mereka mencapai tempat tujuan mereka sehari-harinya.
Ketimbang berjalan kaki, mendingan naik TransJakarta atau KRL meski harus berdesak-desakan terlebih dahulu dengan sesama pengguna lainnya, atau malah naik mobil atau motor walaupun harus macet-macetan karena masing-masing pengguna nggak mau saling mengalah. Miris sih? Padahal kan berjalan kaki itu menyehatkan kan? Kenapa orang Jakarta pada ogah semua sih?
Berikut ini 10 alasan logis kenapa orang Jakarta ogah berjalan kaki selama beraktivitas, seperti dirangkum brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (28/8)
Jakarta itu panas! Udah, itu alasan pertama dan terutama. Mau jalan kaki di siang bolong di jalanan Jakarta? Makasih ya! Pada saat-saat tertentu Jakarta bahkan bisa mencapai angka 40 derajat celcius. Kebayang dong segimana panasnya? Masih berani jalan kaki? Sehat sih, tapi nggak gini juga kali.
Selain panas, polusi jadi masalah lain yang bikin orang Jakarta ogah jalan kaki. Asap kendaraannya itu lho, Bikin kesel! Kalau udaranya aja kotor kayak begitu, namanya cari mati kalau mesti berlama-lama jalan kaki di jalanan Jakarta. Makasih deh!
Salah satu alasan kenapa orang Jakarta malas disuruh jalan kaki karena trotoar yang semestinya berfungsi sebagai tempat berjalan seringnya disalahgunakan sebagai lapak dagang para pedagang jalanan. Bahkan kalau di trotoar sudah penuh, para pedagang ini rela "naik kelas" jadi gelar lapak di jembatan penyeberangan. Bikin keki kan? Belum lagi kalau ada pengendara motor yang malas berputar, trotoar atau jembatan penyebrangan pun diserobot. Ckckck...
Jakarta itu keras, bung! Kamu mesti bersiap dengan segala risiko yang mungkin terjadi, salah satunya berjalan kaki di jalanan ibu kota. Bukan apa-apa, lapangan kerja yang sedikit menyebabkan banyak pengangguran yang akhirnya malah memutuskan jadi pencopet. Duh, bikin tambah malas jalan kaki kan?
Kemacetan yang hampir pasti terjadi setiap menitnya di ibu kota terkadang bikin para pengendara motor bahkan mobil memiliki insting kreatif nan tinggi. Kelihaian mereka dalam berakrobatik di jalan kadang memang patut diacungi jempol deh! Ada celah dikit, langsung tancap gas. Tapi ingat, sepandai-pandainya tupai melompat pasti jatuh juga kan? Sepintar-pintar akrobatik di jalan, kamu cuma manusia yang punya cacat dan cela, ealah! Intinya sih terkadang para pengedara motor tersebut nggak cukup peka terhadap kondisi sekitar, termasuk para pejalan kaki. Salah-salah, eh malah kena tabrak. Ogah banget deh, kalau disuruh jalan kaki di Jakarta.
Trotoar di Jakarta itu kebanyakan yang rusak ketimbang yang masih berfungsi sebagaimana seharusnya. Kamu bahakan harus berhati-hati melangkah kalau nggak mau jatuh terperosok. Belum lagi baunya dari got di bawah trotoar. Iyuh! Belum lagi sampah-sampah yang dibuang sembarangan di jalan, yang dari gerobak sampahlah, plastik bekas pedagang makanan lah, Ah, pokoknya ogah jalan kaki!
Sebagai kota metropolitan, Jakarta termasuk kota yang memiliki kemudahan bermobilitas dengan banyaknya transportasi umum dan rute yang beroperasi. Ada baiknya tapi juga buruknya nggak sedikit sih. salah satunya karena saking gampangnya, ogah lah yaw jalan kaki! Mending naik metro mini, Kopaja, TransJakarta, atau taksi sekalian.
Kenapa Jakarta gampang macet? Karena setiap tahunnya jumlah kendaraan di jalanan Jakarta meningkat berlipat kali ganda. Kenapa bisa begitu? Karena kredit kendaraan, entah itu motor atau mobil, makin gampang saja. Tinggal tunjukin KTP sama bayar ini itu, beres! Jadi ketimbang jalan kaki, lebih enak naik kendaraan dong. Cepat pula, ya kan?
Ini nih, yang paling bikin males kalau mesti jalan di jalanan ibu kota. Terutama bagi pejalan kaki perempuan. Banyak abang-abang yang suka usil godain, siul-siulin, bahkan ada juga yang nekat sampai menyentuh segala. Hiiii, seram, bikin males jalan kaki kan?
Apa yang paling ngeselin dari jalan kaki? Tentu penampilan yang udah seratus persen dari rumah bisa menurun drastis ke level terendah karena berkeringat, bau dan berantakan gara-gara jalan kaki. Jalan kaki juga konon katanya bikin betis jadi besar kayak pemain sepakbola. Ih, ogah deh! Jalan kaki di jalanan Jakarta? Thanks, bye!