1. Home
  2. »
  3. Life
25 November 2015 21:51

5 Film Indonesia ini bisa jadi representasi kegigihan guru Indonesia

Kegigihan, daya juang, dan keikhlasannya dalam mendidik muridnya bisa dilihat pada film-film Indonesia. Nur Romdlon

Brilio.net - Guru, digugu lan ditiru. Begitulah pepatah Jawa mengartikan guru sebagai sosok yang patut didengarkan dan dicontoh. Guru punya peran yang sangat penting dalam mencerdaskan anak bangsa. Ia dianggap mempunyai kegigihan yang luar biasa dalam mendidik murid-muridnya. Kegiguhan itulah yang membuatnya sering dijuluki sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Setiap tanggal 25 November, jasanya itu diperingati dengan Hari Guru Nasionaloleh seluruh masyarakat Indonesia.

Penggambaran bagaimana sosok dan peran seorang guru juga muncul pada beberapa film Indonesia. Kegigihan, daya juang, dan keikhlasannya dalam mendidik muridnya bisa dilihat pada film-film Indonesia.

Nah, berikut 5 film Indonesia yang bisa merepresentasikan keigihan dan ketulusan guru Indonesia seperti hasil wawancara brilio.net dengan reviewer film Taufiqur Rizal (25), Rabu (25/11):

1. Laskar Pelangi

BACA JUGA :
Peringati Hari Guru Nasional, kira-kira apa komentar para netizen ya?


Semua yang pernah menonton film Laskar Pelangi pasti sangat akrab dengan tokoh Ibu Muslimah. Ya, sosok Ibu Muslimah yang digambarkan oleh Andrea Hirata dalam Laskar Pelangi memang menarik perhatian. Ibu Muslimah digambarkan sebagai guru yang tulus, sabar, dan sederhana saat mengajar murid-muridnya di SD Muhammadiyah Desa Gantong, Kecamatan Gantong, Kabupaten Belitung Timur.

Ibu Muslimah yang dalam film tersebut diperankan oleh Cut Mini menjadi sosok guru yang sangat mencintai muridnya. Kisahnya membuat orang yang menonton begitu terenyuh dengan pengorbanan seorang guru yang berada di pedalaman.

2. Sokola Rimba

Sokola Rimba menjadi gambaran film yang mengisahkan guru yang menginspirasi muridnya. Sokola Rimba menceritakan tentang seorang perempuan bernama Butet Manurung yang diperankan (Prisia Nasution) yang bergabung dalam sebuah organisasi non pemerintah yang berfokus pada gerakan konservasi masyarakat terpencil di Indonesia. Ia mendapat bagian untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak rimba.

Proses mengajar Butet di tengah hutan tentu mengalami proses yang tak mudah. Ia harus menghadapi orang tua anak rimba yang hanya menginginkan anaknya bekerja saja daripada sekolah.

Sokola Rimba menggambarkan semangat guru yang tak pernah padam untuk melakukan perubahan. Ia tak akan bergeming meskipun banyak halangan di depannya.

3. Negeri 5 Menara

BACA JUGA :
Gara-gara uang 5.000 rupiah, Sari tak pernah lupa kebaikan gurunya

foto: youtube.com

Sosok guru yang inspiratif juga ada di film Negeri 5 Menara. Dalam bagian awal film diceritakan tentang sosok Ustaz Salman yang mencoba mempengaruhi santrinya dengan mantra "Man jadda wajada". Ia mencoba menunjukkan kepada santrinya bahwa apa saja yang dilakukan dengan sungguh-sungguh maka akan berhasil.

Dalam film itu diceritakan Ustaz Salman masuk kelas dengan membawa kayu besar dan pedang yang tumpul. Jika dinalar, sangat sulit memotong kayu dengan pedang yang tumpul. Tapi berkat kesungguhan, Ustaz Salman mampu membuktikan jika segalanya pasti akan berhasil jika dilakukan dengan sungguh-gungguh.

4. Denias Senandung di Atas Awan

foto: cinemamastudies.bl.ee

Di balik kehidupan alam dan kekayaan sumber daya alam serta keunikan kehidupan suku-suku asli, tanah Papua ternyata menyimpan kehidupan menyentuh yang dikisahkan dalam film Denias, Senandung di Atas Awan. Film tersebut mnceritakan sosok Denias yang harus menempuh waktu selama sepuluh hari melewati gunung, ngarai, hutan, dan sungai untuk bisa sampai di sekolah yang dituju. Namun sayang saat sampai di sana Denias tak bisa langsung masuk ke sekolah tersebut.

Di sinilah peran Pak Guru yang dimainkan oleh Mathias Muchus. Atas kebaikan Pak Guru, Denias bisa mengenyam pendidikan. Pak Guru lah yang selalu menyemangati Denias dan menantang untuk mengerjakan soal yang lebih sulit. Pak Guru juga yang membukakan mata Denias bahwa anak dari pedalaman papua bisa maju dan juga pintar. Tapi sayang, Denias harus kehilangan Pak Guru karena harus pulang ke tanah Jawa karena istrinya yang sakit keras.

Guru dalam film Denias ini begitu digambarkan sebagai sosok yang selalu mencurahkan kasih sayangnya kepada mmuridnya.

5. Cahaya dari Timur: Beta Maluku

Film Cahaya dari Timur: Beta Maluku merupakan film terbaik pada festival Film Indonesia 2014. Kisahnya yang begitu menginspirasi tentang persatuan dan tekad yang kuat menjadikan film ini layak ditonton. Film ini menceritakan tentang Sani Tawainella (Chicco Jericho) yang tinggal di daerah Tulehu, Maluku. Sani adalah mantan pesepak bola level junior yang pernah mengenyam pendidikan di Ragunan dan masuk seleksi PSSI Baretti dan Tim Piala Pelajar Asia 1996 di Brunei. Mimpinya tentang sepak bola sempat berhenti, hingga bertemu sekelompok anak-anak kampung yang mengajaknya bermain bola.

Ia menjadi pelatih sekaligus guru, baik dalam hal sepak bola maupun kehidupan bagi anak-anak Tulehu. Realitas kegelisahan yang banyak dialami oleh guru muncul manakala Sani dihadapkan antara pilihan bekerja untuk menafkahi keluarga atau mengabdikan dirinya untuk menjadikan anak-anak di sekitarnya menjadi orang yang sukses dalam sepak bola.

Lika-liku kehidupan Sani menjadi sajian utama dalam film ini. Hingga akhirnya berkat kegigihannya mendidik anak-anak, ia diangkat menjadi pelatih Tim U-15 Maluku. Sani merupakan guru yang bisa menjadi panutan bagi murid-murid yang sangat menyayanginya.

Itulah 5 film yang bisa menjadi contoh bagaimana kegigihan seorang guru dalam mendidik siswanya. Dari 5 film itu kamu paling senang dengan film yang mana?

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags