1. Home
  2. »
  3. Life
10 Agustus 2015 19:06

7 Tanda kamu jatuh cinta menurut kacamata ilmiah

Takutnya mereka hanya sekadar bersimpati dan kagum saja. Agustin Wahyuningsih

Brilio.net - Saat orang mudah mengatakan telah jatuh cinta pada lawan jenis, tak jarang beberapa waktu ke depannya mereka akan bertanya-tanya sendiri: benarkah aku mencintainya? Sebab memang, takutnya mereka hanya sekadar bersimpati dan kagum saja.

Nah, lantas bagaimana kamu meyakinkan diri bahwa kamu memang ingin menjadikan dia sebagai satu-satunya orang yang akan menggenapi separuh jiwamu? Dikutip brilio.net dari laman Psychology Today, Senin (10/8), berikut ciri-ciri kamu jatuh cinta betulan dan penjelasannya.

BACA JUGA :
20 SMS lucu buat gebetan yang bakal bikin kamu ngakak!


1. Kamu kecaduan terhadap dia
Cinta bisa memengaruhi otak. Tak percaya? Dalam tahap hubungan awal, kamu akan merasakan euforia bersama dia, yang artinya ada aktivitas di otak yang kaya dopamin bekerja. Area kerja dopamin inilah yang juga terkait dengan sistem penghargaan atau reward bekerja. Bahkan menurut penelitian yang ditulis Aron, Fisher, Mashek, Kuat, & Brown pada tahun 2005, ada beberapa tanda di bagian anterior cingulate, yaitu area orak yang terkait pemikiran obsesif, juga akan terpengaruh kalah orang jatuh cinta.

Nah, menurut penelitian dari Acevedo, Aron, Fisher, & Brown pada 2011, saat ada keinginan hubungan berkembang menjadi jangka panjang atau ke arah yang lebih serius, maka bagian otak yang terlibat adalah area sistem penghargaan tadi. Sementara area otak pemikiran obsesif sudah mulai berkurang.

2. Kamu ingin keluarga dan teman-temanmu menyukai dia
Menurut Sprecher dalam studinya pada tahun 2011, orang-orang di sekelilingmu adalah pihak yang sering memainkan peranan penting dalam keberhasilan hubungan kamu dan dia. Maka, kamu akan berusaha agar lingkunganmu mengenal dan menyukainya. Kalau terjadi keselarasan antara lingkunganmu dengan dia, besar kemungkinan hubungan kalian bisa melenggang mulus.

BACA JUGA :
Lagi jatuh cinta dengan teman sekantor? Perhatikan hal-hal ini

3. Kamu merayakan keberhasilannya
Karena merasa terhubung dengan dia, kamu bisa merasakan emosi yang sedang dia rasakan. Kamu bisa merasakan kebanggaan dan keberhasilan yang dia rasakan sekali pun kamu sendiri sedang merasa terpuruk. Fakta ini sudah pernah diteliti oleh Lockwood & Pinkus pada tahun 2014, lho.

4. Kamu menyukainya, dia menyukaimu
Keinginan berbeda dari cinta, tapi sering merupakan prasyarat untuk jatuh cinta. Dalam sebuah penelitian lintas budaya yang dilakukan oleh Riela, Rodriguez, Aron, Xu, & Acevedo pada 2010, faktor penting sebelum jatuh cinta adalah keinginan timbal balik, ketika masing-masing pihak saling menyukai. Selain itu, evaluasi kepribadian orang lain juga bisa menjadi tolok ukur orang jatuh cinta.

5. Kamu benar-benar merasa kehilangannya kalau berpisah
Dalam banyak hal, rasa kehilangan yang dialami seseorang menunjukkan betapa dia bergantung pada orang lain yang hilang tersebut. Kalau kamu mempertanyakan apakah kamu mencintainya, mungkin kamu bisa mempertimbangkan seberapa besar kamu merasa kehilangan dia saat kalian berpisah.

Menurut penelitian yang dilakukan Le dan rekannya pada tahun 2008 menunjukkan bahwa besarnya rasa kehilangan seseorang sesuai dengan besarnya komitmen mereka merasa saling terhubung satu sama lain.

6. Merasa diri berkembang setelah bersamanya
Ketika orang jatuh cinta, dia merasa ada perubahan dalam dirinya. Sekali pun dia tidak menyadari, orang lain bisa merasakannya. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Aron, Paris, & Aron pada tahun 1995, mereka yang jatuh cinta lebih memiliki sifat dan karakteristik baru, dan memiliki konsep diri yang baru melalui hubungan dengan kekasihnya. Umumnya memang lebih mengarah pada perubahan positif.

7. Kamu cemburu tapi tak menaruh curiga
Dalam kadar wajar, cemburu itu sehat, lho. Dari perspektif evolusi, cemburu merupakan adaptasi yang membantu hubungan tetap utuh dengan membuat masing-masing pihak peka terhadap potensi ancaman. Bahkan menurut hasil penelitian oleh Rydell, McConnell, & Bringle pada tahun 2004, orang yang cemburu cenderung lebih berkomitmen untuk hubungan.

Nah, kalau cemburunya berlebihan, sampai misalnya curiga mulu, menurut Rydell & Bringle dalam studinya tahun 2007, justru menunjukkan kecemasan relasional, rendah diri, dan ketidakharmonisan kronis.

Nah, bagaimana, guys? Apakah kamu sudah yakin benar-benar mencintanya?

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags