1. Home
  2. »
  3. Life
1 Juli 2015 06:09

7 Tren kecantikan ini berbahaya bagi kesehatan, hindari ya ladies!

Kadang, banyak wanita rela melakukan sesuatu yang sebenarnya sangat membahayakan kesehatan. Ismarlina Mokodompit

Brilio.net - Sepanjang sejarah, wanita dan laki-laki telah melakukan inovasi untuk mendapatkan apa saja yang mereka inginkan demi kepuasan batin, termasuk tren kecantikan. Kadang, mereka rela melakukan sesuatu yang sebenarnya sangat membahayakan kesehatan.

Berikut 7 tren kecantikan yang berbahaya bagi kesehatan, seperti dilansir brilio.net dari livescience, Rabu (1/7):

1. Tanning


Meskipun risiko kesehatan yang serius terkait dengan tanning, banyak orang, terutama remaja di Amerika nekat melakukan gaya ini. Menurut American Academy of Dermatology, 28 juta orang melakukan tanning di Amerika. Dari jumlah tersebut, 2,3 juta adalah remaja.

Tanning bed dan sunlamps memancarkan sinar radiasi ultraviolet (UV) yang dapat merusak kulit. Hal ini dapat menyebabkan penuaan kulit dini, kulit terbakar, kerusakan mata, dan kanker kulit.

Selain itu, sering terpapar sinar ultraviolet (UV) dapat menyebabkan kecanduan tanning. Sebuah penelitian pada tahun 2010 di jurnal Clinical and Experimental Dermatology menemukan bahwa wanita dan orang-orang yang mulai tanning di usia remaja lebih rentan untuk mengembangkan keinginan kompulsif untuk tanning.

2. Kepang dan tenun

Melakukan kepang atau menenun mungkin berkontribusi untuk kerontokan rambut permanen, menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Archive of Dermatology tahun 2011. Jenis rambut rontok, yang disebut pusat alopecia cicatricial sentrifugal terjadi pada mahkota dan dapat menyebar keseluruh kulit kepala.

Para peneliti menyurvei sebanyak 326 wanita Afrika-Amerika tentang keluarga mereka dan sejarah rekam medis, dan kebiasaan perawatan rambut mereka. Dermatologist kemudian melakukan pemeriksaan kulit kepala. Hasil penelitian menunjukan bahwa hampir 60% wanita yang melakukan kepang mengalami tanda-tanda kerusakan rambut lebih cepat.

3. Tato

Jumlah tato seseorang sangat terkait dengan peningkatan risiko penyakit hepatitis C. Sebuah studi pada tahun 2010 menunjukkan sebuah jarum yang digunakan untuk membuat tato akan terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi.

Menurut Mayo Clinic, hepatitis C disebabkan oleh virus yang menyerang dan menyebabkan kerusakan hati. Hal ini akan menyebabkan sirosis, kegagalan jaringan hati, dan kanker hati.

Orang-orang yang melakukan tato pada kulit tubuh mereka rentan terhadap infeksi kulit, pembengkakan kulit, dan rasa nyeri. Selain itu, pewarna tato yang berwarna merah, hijau, kuning, dan biru dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit, seperti gatal di lokasi tato.

4. Botox

Suntikan botok dengan cepat memperbaiki keriput kulit wajah. Botok adalah obat toksin botulinum tipe A, melemaskan otot selama beberapa bulan. Toksin ini diproduksi oleh Clostridium botulinum, bakteri yang menyebabkan botulism, penyakit yang jarang namun berakibat sangat serius.

Meskipun suntikan botox aman, efek samping dan komplikasi dapat terjadi, termasuk rasa sakit dan memar di tempat suntikan, sakit kepala, mual, dan kelemahan otot sementara.

Pada tahun 2009, US Food and Drug Administration menyetujui botox untuk penggunaan kosmetik, tetapi dengan label peringatan yang menyatakan risiko toksin menyebar ke area tubuh lain yang menyebabkan gejala mirip dengan botulisme, termasuk kesulitan menelan dan bernapas, bahkan kematian.

5. Lensa kontak pelebar mata

Menurut beberapa ahli, lensa kontak yang membuat mata kamu terlihat lebih besar dapat menyebabkan masalah
masalah penglihatan yang serius. Penggunanya dapat mengalami risiko cedera mata yang signifikan, bahkan kebutaan ketika mereka membeli lensa kontak tanpa resep yang valid atau bantuan dari ahli mata profesional.

Lensa jenis ini belum disetujui oleh FDA dan penjualannya masih ilegal di AS. Namun, lensa tersebut telah populer di kalangan gadis remaja.

6. Krim pemutih kulit

Menurut FDA, beberapa produk kosmetik, termasuk krim pemutih kulit mengandung kadar merkuri yang tinggi. Merkuri digunakan dalam krim pemutih kulit untuk menghambat produksi pigmen melanin pada kulit. Tingginya kadar merkuri juga sering ditemukan pada sabun, lotion, dan produk anti penuaan.

"Paparan merkuri dapat mengakibatkan masalah kesehatan yang serius. Hal ini dapat merusak ginjal dan sistem saraf, mengganggu perkembangan otak pada anak-anak, bahkan ketika masih dalam kandungan dan anak yang sangat muda," kata Charles Lee, MD, penasihat medis di FDA.

FDA merekomendasikan agar Anda memeriksa label dari setiap produk pemutih kulit atau produk anti penuaan. Jika kamu melihat kata-kata seperti 'mercurous chloride', 'calomel', 'mercuric', 'mercurio', atau 'mercury' dalam produk kecantikan yang kamu gunakan setiap hari, maka segeralah menghentikan pemakaian.

7. Produk pelurus rambut

FDA mengumumkan dalam sebuah surat peringatan pada tahun 2011, produk pelurusan rambut tertentu, mengandung berbagai bahan kimia tingkat tinggi yang berbahaya seperti formaldehida.

Formaldehida adalah gas berbau tajam yang dapat mengiritasi mata dan hidung, dan menyebabkan reaksi alergi seperti ruam kulit dan gatal, serta masalah pernapasan seperti asma bila terhirup.

Bahkan badan kesehatan di Amerika, Occupational Safety and Health Administration (OSHA) mengeluarkan peringatan bahaya pada bulan April 2011 kepada pemilik salon rambut yang menggunakan produk tersebut.

PERLU KAMU BACA:

Gadis ini rela tinggalkan dunia fashion show demi pertahankan hijab

Perempuan ini tetap pede berhijab di kompetisi masak Amerika, salut!

Ladies perlu tahu, perbedaan hijab, niqab, burka juga khimar

Tinggalkan fashion show, Nitta yang berhijab kini jadi guru honorer

Sering dandan bisa bikin cewek lebih cepat alami penuaan dini, duh!

Cara berpakaian ternyata bisa menentukan kecerdasan kamu, percaya?

Ladies, ini cara mencuci pakaian dalam yang benar

5 Kesalahan dalam berdandan yang sering dilakukan wanita

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags