Brilio.net - Karbohidrat sering kali menjadi pihak yang selalu disalahkan saat orang mengalami penambahan berat badan. Tak pelak membuat mereka memilih diet karbohidrat. Padahal, tidak semua karbohidrat itu sama.
Karbohidrat dari gula halus dan tepung memang memiliki kontribusi terhadap peningkatan gula darah dan bisa memengaruhi penurunan berat badan. Tapi kalau karbohidrat kompleks dari biji-bijian dan sayuran, tetaplah dibutuhkan tubuh supaya sehat dan perut tidak buncit. Maka dari itu, kamu tak bisa memangkas habis asupan karbohidrat untuk tubuhmu.
Tapi apa jadinya ya, kalau kamu setop mengonsumsi bahan makanan berkarbohidrat? Dilansir brilio.net dari laman Eat This, Not That!, Kamis (29/10), berikut pertanda kalau kamu harus segera meningkatkan asupan karbohidrat:
1. Sakit kepala
BACA JUGA :
7 Hal ini bisa bikin hormon naik turun dan pengaruhi kesehatan kamu
Seorang ahli diet Isabel Smith menuturkan bahwa karbohidrat tidak memerlukan pengolahan tambahan untuk membuat glukosa, sehingga mereka bisa menjaga kadar gula darah stabil cukup efektif.
"Namun ketika kamu tidak cukup makan karbohidrat (atau makanan secara umum), kadar gula darah dapat membuat sakit kepala," kata dia.
Jadi, kalau kamu mengaku diet dan mengurangi asupan karbohidrat, lantas sakit kepala, langkah dietmu sudah keterlaluan. Tetaplah mengonsumsi karbohidrat seperti apel, pir, atau wortel.
2. Tak berhenti menggigil
"Pelaku diet rendah karbohidrat berisiko memiliki masalah fungsi tiroid, yang dapat membuat sulit suhu tubuh internal dalam kondisi biasa," ujar Cassie Bjork, seorang ahli kesehatan dari Healthy Simple Life, sebuah situs kesehatan berbasis di Minnesota, Amerika Serikat.
Maka reaksi kalau kekurangan karbohidrat berlebihan adalah rasa menggigil di sekujur tubuh, padahal kamu sedang tidak flu.
3. Bikin napas bau
BACA JUGA :
Tidur secara teratur bikin tubuh kamu kebal virus flu, buktikan deh!
Saat kamu memulai diet rendah karbohidrat, maka lemak dalam tubuhlah yang bertugas untuk berubah jadi energi. Sekalipun awalnya bisa bikin kamu berhasil kurus, tapi napasmu bakal jadi seperti naga. Ups!
"Ketika kamu tidak cukup makan karbohidrat, tubuh membakar lemak dan protein untuk bahan bakar. Dia melakukannya dengan proses yang disebut ketosis. Sayangnya, menggunakan protein dan lemak untuk bahan bakar dapat menyebabkan napas bau," ujar Smith.
Nah, untuk mengatasinya, selain menambah asupan karbohidrat sehat, pastikan juga kamu tetap mencukupi minum air berkualitas.
4. Kesehatanmu terganggu
Saat kamu setop makan makanan berkarbohidrat dari segala macam jenis makanan, kamu bisa juga kekurangan serat lho. Kekurangan serat bisa menyebabkan masalah pencernaan, termasuk perut kembung dan sembelit. Bjork menyarankan untuk kembali seperti semula, konsumsilah 25 gram serat per hari dari non-tepung, sayuran rendah karbohidrat seperti brokologi, kale, bayam, dan asparagus.
5. Malas olahraga
Malas olahraga di sini bukan karena sifatmu pemalas, tapi karena kondisi tubuhmu lemah dan lesu akibat kekurangan energi yang berasal dari karbohidrat. Jadi, Smith tetap menyarankan kamu makan makanan berkarbohidrat sehat supaya bersemangat olahraga dan selalu bugar setiap harinya.
6. Usaha diet penurunan berat badan terasa sia-sia
Bjork menyatakan bahwa diet karbohidrat awalnya memang bikin kamu kurus, lemak menyusut. Tapi kalau kebiasaan begini, nanti kalau tiba-tiba kamu makan berkarbohidrat sedikit saja, organ hati akan mencoba memproduksi gula. Nah, kalau sampai kadar gula darah meningkat, pankreas akan mengeluarkan insulin, kamu akan lebih banyak memiliki lemak. Yang ada malah nggak sehat, kan?
7. Lapar setiap waktu
Karbohidrat sehat yang berasal dari buah dan sayur adalah karbohidrat yang kaya serat, sehingga perut nggak mudah keroncongan. Lain cerita kalau kamu setop total karbohidrat, kamu akan mudah sekali lapar. Nah, untuk mengakalinya, kamu bisa makan buah rendah karbohidrat tapi sehat, plus bisa saja mengandung nutrisi lain. Misalnya saja alpukat yang rendah karbohidrat dan mengandung lemak sehat.
8. Kamu merasa telmi alias telah mikir
Karbohidrat adalah sumber energi, termasuk untuk otak. Sebuah studi kecil menemukan bahwa wanita yang melakukan diet rendah karbohidrat mengalami hasil yang buruk untuk tes memori, ketimbang rekan-rekan mereka yang memilih berdiet rendah kalori dan memiliki nutrisi seimbang. Namun, saat kelompok diet rendah karbohidrat tadi mulai makan karbohidrat kembali, otak mereka cepat kembali dalam kondisi normal.
9. Gampang moody atau mengalami perubahan suasana hati
Smith menyampaikan bahwa orang yang diet rendah karbohidrat benar-benar bisa menjadi pemarah, terutama mereka tidak banyak kalori dan kadar gula darah rendah sekali. Maka, tak jarang untuk mengatasinya orang akan lari ke makanan penuh karbohidrat dan berkadar gula tinggi, sehingga mereka menjadi tenang dan nyaman.
Karbohidrat sendiri sebenarnya penting untuk memproduksi serotonin, yakni zat kimia dalam otak yang memengaruhi rasa senang. Dapat disimpulkan, lebih sedikit karbohidrat maka semakin jarang orang tersenyum.
Jadi, jangan asal setop makan makanan berkarbohidrat ya guys. Kesehatanmu lho!