Brilio.net - Tas gendong alias backpack atau ransel memang menjadi trend tersendiri. Bahkan tas model ini sudah populer mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Apalagi saat traveling mulai menjamur, banyak sekali yang menggunakan tas ini. Sebenarnya tidak ada masalah dengan tas ini, tetapi yang menjadi problematika adalah bebannya.
Seringkali beban yang dibawa dengan backpack sangat banyak dan cenderung overload. Hal ini memang sering terjadi karena backpack memang ukurannya besar. Apalagi yang suka traveling, daripada membawa koper konvensional, mereka lebih memilih backpack karena kepraktisannya. Tapi tahukah efek beban berat yang kamu gendong dengan backpack?
Dikutip oleh brilio.net dari Journal of Applied Physiology, Jumat (22/5), orang yang sering membawa backpack dengan beban berat bisa mengalami sakit pada bahu dan juga mati rasa pada jari. Penelitian ini dilakukan terhadap para tentara tempur yang sering membawa ransel yang begitu berat.
Dalam risetnya, Amit Gefen dan Yoram Epstein menggunakan metode analisis biomekanik untuk menyelidiki luka kronis. Metode tersebut dilakukan untuk melihat pengaruh beban yang dibawa oleh tubuh terhadap kerusakan organ.
Hasilnya menunjukkan bahwa tekanan dari beratnya ransel bisa menyalur ke bagian bawah kulit dan disalurkan pada syaraf kulit bernama brachial plexus nerves. Karena tekanan tersebut, saraf lebih sensitif dan bisa rentan rusak karena beban dari ransel.
Amit Gefen juga menjelaskan bahwa beban ransel yang berat juga bisa memicu kelambatan kecepatan conduction. Hal ini bisa mengakibatkan syaraf tidak berfungsi. Padahal conduction (sinyal listrik) sangat penting dalam menyampaikan sinyal melalui syaraf.