1. Home
  2. »
  3. Life
14 Oktober 2015 18:00

Dianggap sepele, mengirim SMS ternyata ada etikanya, pelajari lagi ya!

Berbahasa baik dan benar, serta toleransi waktu adalah hal terpenting dari poin etika ber-SMS. Agustin Wahyuningsih

Brilio.net - Zaman sekarang sudah sangat banyak cara untuk berkomunikasi, salah satunya dengan ponsel. Cara berkomunikasi melalui ponsel misalnya mengirim Short Message Service (SMS) atau pesan singkat.

Nah, tapi ternyata sebenarnya ada aturan yang harus kamu patuhi dalam berkomunikasi, supaya pemberi dan penerima informasi dapat memahami satu sama lain. Maka, muncul 'aturan' bagaimana baik dan tepatnya kamu mengirim SMS kepada orang lain supaya maksudmu tersampaikan.

Dilansir brilio.net dari Woman's Day, Rabu (14/10), berikut hal-hal yang harus kamu lakukan selama menggunakan teknologi SMS.

1. SMS diketik ringkas
Menurut konsultan etiket Jodi RR Smith, presiden dan pemilik Mannersmith, pesan yang baik itu hanya terdiri dari dua sampai tiga kalimat penting. Hal ini selain mengarah pada poin yang ingin disampaikan, juga mempertimbangkan jumlah karakter layar ponsel. Siapa tahu saat kamu mengetik pesan panjang, eh, di ponsel penerima pesanmu diterima dalam dua bagian. Sia-sia kan?

2. Mengirimkan SMS konfirmasi rencana
Kalau kamu punya rencana keluar bersama teman-teman untuk makan atau nonton, tapi kamu sibuk dan tidak langsung bertemu mereka, sebaiknya kamu mengirimkan pesan singkat konfirmasi. Bagaimanapun, teman-temanmu butuh kepastian kamu ikut atau tidak.

Namun begitu, April Masini, founder dari AskApril.com, menekankan bahwa kalau untuk konfirmasi rencana, sepatutnya kamu telepon saja ketimbang SMS, terlebih kalau waktunya mepet banget untuk mengubah rencana. Sebab belum tentu orang yang harus kamu beri kepastian itu sempat membaca pesan singkatmu.

Perlu kamu tahu juga, sebuah SMS tidak tepat kalau kamu gunakan untuk mengundang seseorang dalam sebuah acara. Sebuah undangan sebaiknya disampaikan secara resmi seperti pada umumnya. Kalau pun tidak memungkinkan menyampaikan kartu atau lampiran undangan secara langsung, bisa lewat email atau pesan messenger dengan melampirkan foto dari kartu atau lampiran undangan bersangkutan.

3. Menggunakan tata bahasa dan tanda baca yang benar
SMS memang membatasi kamu menyampaikan maksud secara lengkap karena keterbatasan karakter dalam layar sehingga muncul singkatan kata baru dan ada beberapa tanda baca yang terpaksa hilang. Tapi bagaimana pun, kalimat yang lengkap dan tanda baca yang jelas, dapat mempermudah komunikasi lewat SMS. Kalaupun memang harus disingkat, sebaiknya menggunakan singkatan yang umumnya sudah dipahami orang, termasuk oleh si penerima SMS.

4. SMS pada waktu yang tepat
Kamu harus belajar mengira-ngira kapan tepatnya mengirim pesan. Bila orang yang kamu hubungi adalah orang kantoran, dapat kamu perkirakan bahwa pada jam sibuk, dia tidak serta merta bisa membaca SMS kamu. Tak masalah kamu mengirimkan SMS kala dia ada dalam jam sibuk, tapi kamu tidak bisa memaksanya segera membalas. Mungkin saat jam istirahat atau sepulang bekerja, baru dia bisa membalas.

Masini menyarankan agar kamu tidak mengirim pesan ketika kamu sedang rapat, baik formal maupun informal, sebab bisa mengganggu konsentrasimu sendiri. Selain itu, kamu juga 'haram' mengetik pesan saat mengemudi (bisa menyebabkan kecelakaan), saat baterai lemah (guna menghemat baterai), dan saat penilaian terganggu (akibat minum sampai mabuk dan sulit menggunakan logika dalam menilai sesuatu).

Berikut beberapa poin yang seharusnya jangan kamu lakukan ketika SMS:

1. Jangan terus menerus mengirim SMS, bersabarlah
Bagaimana rasanya kalau kamu terus menerus mendapat SMS bernada sama dalam waktu berdekatan? Seakan diburu-buru, kan? Jengkel, dong. Nah, kebiasaan memburu orang lain melalui SMS jangan dipelihara deh ya. Setelah SMS, tunggulah balasannya dengan sabar. Baru kalau besoknya belum ada konfirmasi, kamu bisa mengirimkan pesan kembali. Tapi kalau kondisi sangat mendesak, sebaiknya kamu memang harus telepon saja.

2. Memutuskan sesuatu atau marah di SMS
Jangan pernah mengajukan protes, marah, atau bahkan memutuskan sesuatu lewat SMS. Sekalipun kamu sedang tak ingin bertatap muka dengan orang bersangkutan, lalu akhirnya mengirimkan SMS untuk marah atau memutuskan sesuatu, ini tetap saja sikap yang buruk. Bertatap muka dengan orang lain untuk meluruskan masalah lebih baik daripada sekadar mengirim teks yang terkadang multitafsir.

3. Terlalu banyak lampiran
Walaupun SMS atau layanan messenger seperti WhatsApp, BlackBerry Messenger, atau Line, menyediakan fitur foto, video, dan audio, Smith merekomendasikan pesan singkat itu baiknya tidak lebih dari satu lampiran atau link. Hal ini mempertimbangkan alasan bahwa mengirim fail besar melalui pesan singkat bisa memenuhi kotak masuk penerima dan tak jarang sampainya pesan juga lama. Kalau memang ingin mengirim banyak lampiran, sebaiknya menggunakan email.

Nah, sekarang sudah tahu kan, guys? Meski di Indonesia sekarang banyak bahasa gaul, ada baiknya kamu tetap membiasakan berbahasa yang baik dan benar walau hanya di dunia digital. Paham?

BACA JUGA :
7 Hal menyebalkan ini hanya dilakukan oleh pengguna iPhone


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags