Brilio.net - Apakah kamu sudah paham tentang konsep realistis dan optimis? Kedua hal ini terkadang membingungkan ketika kita menilai kepribadian seseorang. Bahkan, realistis juga bisa menghalangi kita menjadi jiwa yang optimis. Sebenarnya bagaimana sih perbedaan kedua konsep tersebut?
Dikutip brilio.net dari berbagai sumber, Jumat (10/7), optimis dan realistis adalah sebuah konsep tentang bagaimana memandang atau memaknai suatu hal dalam hidup. Akan tetapi ada perbedaan yang jelas antara kedua ide tersebut. Pertama, seorang yang optimis adalah orang yang gampang beradaptasi dan selalu bahagia. Orang-orang dalam kelompok ini selalu bisa memaknai sisi lain dari kehidupan yang lebih positif.
Anehnya, orang yang berjiwa optimis terkadang dipandang sebagai orang yang naf. Selain itu orang optimis juga gampang dipengaruhi. Di sisi lain, orang optimis juga sering mengharapkan hal yang ideal akan terjadi karena pemikirannya terlalu positif. Akan tetapi, orang optimis juga bisa kehilangan harapan meski mereka percaya bahwa harapan positifnya tidak menjadi kenyataan.
Bagaimana dengan orang yang realistis? Mereka adalah orang yang menikmati hal-hal yang terjadi 'sekarang'. Mereka tidak mengkhawatirkan suatu hal yang akan terjadi besok. Mereka bekerja dan hidup untuk momen sekarang.
Sisi unik dari seorang realistis adalah mereka bekerja keras dalam melakukan sesuatu dan tidak peduli dengan hasilnya. Mereka hanya bekerja semaksimal mungkin.
PERLU JUGA KAMU BACA:
Makan telur sebabkan bisul, mitos atau fakta?
Awas! 10 Bahan makanan ini nggak boleh kamu simpan di dalam lemari es
VIDEO: Hal-hal yang terjadi pada jasadmu di dalam tanah usai meninggal
Begini penjelasan kenapa maghrib & tengah malam identik dengan mistis
VIDEO: Kisah sepasang sepatu bekas yang akan membuatmu menangis
Sarapan buah bukan cuma buat gaya-gayaan, tapi bikin kamu lebih sehat!
Kamu sering gemetaran? Hati-hati mungkin itu gejala Multiple Sclerosis
Duh, terobsesi dengan makanan sehat bisa bikin gejala gangguan makan!
Cermati ubanmu, bisa jadi itu adalah gejala kanker, hati-hati!
Ini kandungan menu sarapan yang baik, sudahkah sarapanmu memenuhi?