Brilio.net - Well guys, kalau kamu bosan mengonsumsi cokelat batang yang begitu-begitu saja, pastikan kamu mencicipi varian cokelat dari Cokelat nDalem ini. Berdiri sejak 1 Maret 2013, bisnis milik pasangan suami-istri Meika Hazim (33) dan Wednes Yuda (34) ini menyuguhkan rasa cokelat yang berbeda dari lainnya.
"Kami memiliki 18 varian rasa, terbagi ke dalam lima lini rasa," tutur Meika kepada brilio.net, Senin (18/5). Jadi, di Cokelat nDalem ini kamu akan dimanja dengan lini rasa klasik (dark chocolate, extra dark chocolate, milk chocolate), pedas (cokelat cabai, cokelat jahe, cokelat mint), rempahnesia (cokelat cengkeh, cokelat sereh, cokelat kayumanis), wedangan (cokelat bajigur, cokelat ronde, cokelat wedang uwuh), dan kopinesia (Aceh Gayo, Yogyakarta Merapi, Bali Kintamani, Flores Bajawa, Toraja Kalosi, Papua Wamena).
Nah, selain kamu akan merasakan sensasi rasa nano-nano Cokelat nDalem, kamu juga bisa belajar Indonesia dari kemasan cokelatnya. Dari lini rasa klasik yang berkemasan motif batik, kamu bisa mengenal motif batik yang seringkali digunakan dalam proses pernikahan adat Jawa, yaitu motif sido mukti, truntum, dan sido asih.
Lini rasa pedas memiliki kemasan bergambar kartun tokoh wayang yaitu Bima, Wisanggeni dan Gathotkaca. Ketiganya memang memiliki watak yang 'pedas' dan dari cara bicara juga cenderung ceplas-ceplos.
Sementara itu, lini rasa rempahnesia yang mengusung kartun para prajurit kerajaan karena memang merepresentasikan "guardian" rempah-rempah Indonesia pada zaman penjajahan. Seperti kamu tahu dari buku sejarah, negara kita kaya raya dengan rempah-rempahan sehingga menarik minat penjajah untuk mengeruknya. Nah, para prajurit seperti Bregada Mantrirejo, Bregada Nyutra, dan Bregada Wirabraja yang melindungi rempah-rempah tersebut.
Kalau lini rasa wedangan, dikemas dengan gambar landmark Yogyakarta. Gambar inilah yang menjadi "petunjuk" di mana wedangan terkait bisa ditemui.
Nah, kalau lini rasa kopinesia, mengusung gambar tarian yang mewakili daerah masing-masing. Selain itu, di bagian belakang kemasan cokelat juga ada cerita singkat tentang tari tersebut dan profil singkat kopi yang menjadi campuran cokelat.
Menurut wanita manis berjilbab ini, motivasi ia mengonsep kemasan seperti itu karena belajar dari pengalaman sebagai Diajeng Jogja 2005 dan suami yang berasal dari keluarga pengusaha tour and travel, yang memberikan banyak pelajaran tentang kebudayaan.
Eits, kamu bukan hanya bisa menikmati varian rasa seperti di atas. Cokelat nDalem juga memproduksi cokelat untuk edisi perayaan tertentu, misalnya lebaran. Tentu saja dicampur dengan topping kismis atau kurma yang menjadi ciri khas lebaran. Di bagian belakang kemasan juga dicantumkan tentang budaya lebaran di Indonesia. Selain itu juga ada edisi valentine. Uniknya, bukan mengutamakan valentinenya, melainkan kisah cinta yang digantikan dengan kisah cinta Rama-Sinta, sesuai budaya Indonesia.
Ke depannya, alumni Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini akan mencoba menghidupkan kembali varian rasa buah-buahan yang menyasar konsumen kalangan anak-anak. Pasalnya, ketika sempat membuat cokelat dengan varian rasa buah-buahan seperti stroberi, leci, mangga, dan sirsak, terkendala teknologi pengekstrakan buah asli yang belum ada di Indonesia.
"Sebenarnya kami sudah pernah memproduksi dan sudah memiliki konsep kemasannya yang mengusung dolanan anak-anak seperti egrang, dakon, engklek, nekeran, dan layang-layang. Soalnya, anak sekarang sudah banyak yang tidak main itu semua, kan? Jadi, kami ingin buat kembali," pungkas wanita yang menyelesaikan Magister Manajemen di Universitas Gajah Mada (UGM).
Nah guys, kalau kamu mau memilih rasa cokelat yang mana?
BERITA TERKAIT:
Diajeng Jogja sukses berbisnis cokelat dengan omzet Rp 40 juta/bulan