Brilio.net - Setiap wanita pasti menginginkan perut yang ramping. Badan yang indah dan memiliki lekuk tubuh aduhai bak gitar Spanyol. Pria juga nggak mau kalah ingin punya perut six pack plus badan yang ideal biar makin jadi idaman setiap wanita.
Selain lebih percaya diri saat harus menggunakan berbagai jenis busana, memiliki perut ramping juga baik buat kesehatan. Nggak heran kalau mereka rela melakukan sejumlah cara untuk bisa mengurangi ukuran lingkar perut.
Nah, selain berolahraga secara rutin, mengatur asupan makanan bisa kamu lakukan lho. Makanan berikut ini ada baiknya kamu hindari biar usaha untuk mengurangi lingkar perut cepat berhasil, seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Kamis (16/4):
1. Biji-bijian yang sudah diolah
Biji-biji olahan ini adalah biji yang sudah diolah atau diproses sehingga lapisan kaya gizi seperti bekatul hilang. Biji-bijian yang sudah diolah ini dapat dijumpai pada makanan seperti nasi putih dan roti putih.
Para peneliti dari Pennsylvania State University menjumpai bahwa mereka yang mengonsumsi biji utuh sebagai tambahan dalam diet sehat, seperti buah, sayur, susu rendah lemak, dan protein, kehilangan lebih banyak berat badan di area abdominal dibandingkan mereka yang menjalani diet sehat tetapi masih mengonsumsi biji-bijian yang sudah diolah. Sebagai gantinya, pilih tepung gandum, nasi merah, maupun quinoa untuk sumber biji-bijian yang lebih sehat.
2. Produk kentang
Salah satu produk kentang yang paling banyak digemari tetapi memberi tambahan berat badan adalah keripik kentang. Camilan yang gurih ini merupakan salah satu makanan yang paling berpeluang bikin gemuk karena kandungan garamnya sangat tinggi. Belum lagi kandungan lemak dan gulanya, sehingga total kalorinya tinggi. Selain itu, keripik kentang juga banyak mengandung bahan pengawet, perasa dan pemanis buatan yang jelas-jelas dapat merugikan kesehatan.
Studi yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine mengikuti perubahan berat badan dari lebih 120 ribu pria dan perempuan hingga 20 tahun. Partisipan dicek setiap empat tahun dan rata-rata berat badan bertambah 1,5 kg, hampir 7,7 kg saat studi berakhir. Makanan yang dikaitkan dengan kenaikan berat badan terbanyak? Keripik kentang dan juga kentang!
3. Daging merah dan daging olahan
Meski daging olahan sangatlah praktis, seperti hot dog, sosis dan daging olahan sejenisnya ini punya kandungan lemak nggak baik. Kadarnya yang sangat tinggi sama banyak dengan kadar garam yang terkandung di dalamnya.
Studi serupa selama 20 tahun menunjukkan bahwa mereka yang makan daging merah dan olahan lebih banyak, berat badannya juga naik, sekitar ekstra setengah kilogram setiap empat tahun. Dalam studi lain, yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, para periset melibatkan lebih dari 370 ribu orang dan menjumpai partisipan yang menyantap satu porsi daging steak ukuran kecil sehari, berat badannya naik 2,3 kg dalam lima tahun.
4. Soda diet
Minum soda emang bisa mendatangkan sensasi sesaat padahal sebenarnya minuman ini sama sekali nggak punya nilai nutrisi. Paling cuma kaya akan kandungan gula, sodium, dan kalori. Meskipun dengan embel diet pada minuman ini, bukan berarti kamu bisa bebas mengonsumsinya.
Studi terbaru menunjukkan orang yang mengonsumsi soda diet, jumlah lemak perutnya naik hampir tiga kali dalam waktu 9 tahun dibandingkan yang nggak mengonsumsi minuman tanpa kalori. Memang, studi hanya melihat pada orang dewasa berusia 65 tahun lebih tetapi penelitian terbaru dari Weizmann Institute of Science menjumpai bahwa tikus yang minum air dengan pemanis buatan seperti sakarin, aspartam dan sukralosal menjadi rentan terhadap resistensi insulin dan intoleransi glukosa, dua hal yang diketahui bisa menambah berat badan.
5. Gorengan
Makanan yang paling sering kamu makan sebagai jajanan sehari-hari ini ternyata bisa bikin gemuk. Lho, kok bisa? Padahal kan makan gorengan udah jadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan, ditambah lagi rasanya yang renyah plus harganya pas di kantong rasanya sayang banget kalau harus menahan godaan buat nggak makan gorengan. Ya kaaan?
Ya begitulah kenyataannya, pahit memang harus mengakui kalau gorengan kurang baik bagi kesehatan karena umumnya digoreng dengan minyak yang nggak diganti setiap kali menggoreng. Kandungan lemaknya juga sangat tinggi dan kurang terjamin kebersihannya jika dijajakan di pinggir jalan. Kandungan lemak inilah yang bisa mempercepat meningkatnya berat badan. Jadi, gimana? Masih mau jajan gorengan nggak kalau mau cepet langsing? Hehehehe!
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh alumni dan mahasiswa dari Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar, menunjukkan bahwa penggunaan minyak goreng berulang berpengaruh terhadap persentase kadar asam lemak bebas. Hasil analisis tersebut juga menunjukkan bahwa minyak dari makanan gorengan berpengaruh nyata terhadap kadar asam lemak bebas dari makanan yang digoreng.
Jadi kalau pengen nggak gemuk, kamu kudu hati-hati memilih makanan ya. Kesehatanmu lho!
HOT NEWS:
Nggak usah takut! Ini langkah masak mi instan sehat
Ini 4 kandungan berbahaya yang terdapat di dalam mi instan
Ini 12 cara membuat mi instan yang murah jadi keliatan mahal
Pernah kurus dan gemuk, orang ini ngaku lebih bahagia jadi orang gemuk