Brilio.net - Meski dianggap mudah dilakukan, mencuci tangan masih sering diabaikan bagi sebagian orang dengan beragam alasan. Tangan masih bersih, misalnya. Padahal, kebiasaan sehat ini dapat melindungi kita dari kuman penyebab penyakit yang menempel di tangan.
Meski mencuci tangan setiap saat dan berkali-kali memang bisa membuatmu dicap "sok bersih". Namun, nyatanya tangan yang terlihat bersih belum tentu bebas kuman, lho. Karena tangan sendiri memang merupakan media penularan berbagai penyakit yang disebabkan kuman. Hanya melalui tangan yang kotor, kuman penyakit dapat dengan mudah berpindah dari satu orang ke orang lain. Penelitian menunjukkan, tangan yang bersentuhan dengan objek-objek di tempat umum (misalkan tempat duduk dan pegangan tangan di museum) memuat berbagai jenis mikroba, termasuk bakteri yang umum pada tinja.
Menurut DEPKES tahun 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Sementara menurut Hidayat (2005), mencuci tangan bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi melalui tangan dan membantu menghilangkan mikroorganisme yang ada di kulit atau tangan.
Dikutip brilio.net dari dari buku Buka Fakta! 101 Mitos Kesehatan karangan Nutrifood Research Center, Jumat(5/6), mencuci tangan dengan air bersih bisa mengurangi keberadaan bakteri hingga 23% (atau 8%, bila kamu mencuci tangan memakai sabun). Selain itu, mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, serta setelah buang air juga bisa menurunkan risiko diare. Karena itu, pastikan kamu mencuci tangan di waktu-waktu tersebut dengan air bersih ya.
Oya, pastikan juga kamu mencuci tangan di air mengalir supaya kotoran dan kuman akan luruh terbawa air yang mengalir.
BACA JUGA:
Duh, terobsesi dengan makanan sehat bisa bikin gejala gangguan makan!
Cermati ubanmu, bisa jadi itu adalah gejala kanker, hati-hati!
Ini kandungan menu sarapan yang baik, sudahkah sarapanmu memenuhi?
Anak SMA ini temukan cara deteksi boraks cukup pakai tusuk gigi
Kemegahan gedung Garuda ini tinggal kenangan, kini rata dengan tanah