1. Home
  2. »
  3. Life
3 November 2015 20:35

Waspadai 10 mikroorganisme ini sebelum makan enak, kesehatanmu lho!

Bayangkan saja setelah kamu berkunjung ke suatu tempat, ternyata organisme tersebut menempel di tubuh atau makananmu. Agustin Wahyuningsih

Brilio.net - Akses orang berpindah dari satu tempat ke tempat lain semakin mudah, bukan hanya area lokal saja tapi jauh sekalipun sudah tak menjadi masalah. Namun, perkembangan teknologi transportasi ini ternyata juga berdampak pada perpindahan kuman atau organisme penyebar penyakit, lho! Nggak percaya?

Bayangkan saja setelah kamu berkunjung ke suatu tempat, ternyata organisme tersebut menempel di tubuh atau makananmu. Kemudian mikroorganisme itu masuk ke perut dan kamu bawa 'pulang' ke tempat asalmu. Hiii....

Sebagaimana dilansir brilio.net dari Mashable, Selasa (3/11), berikut 10 parasit berbahaya yang bisa saja mengontaminasi makananmu:

1. Taenia solium

BACA JUGA :
Demi hidup kekal, ilmuwan ini suntikkan 3,5 juta bakteri ke tubuhnya


Taenia Solium dikenal sebagai cacing pita daging babi, yang panjangnya bisa mencapai 10 meter ketika dewasa. Di antara yang terbesar dari cacing pita ini adalah yang menginfeksi manusia. Taenia Solium menjadi larva dewasa di dalam daging babi yang menetas di dalam perut dan menjadi cacing dewasa yang menghuni usus babi. Di sinilah, cacing ini memakan nutrisi yang seharusnya jadi sumber energi tubuhmu.

Penyakit ini umumnya terbatas pada kekurangan gizi sebagai hasil 'persaingan' memperebutkan nutrisi antara kamu dan parasit ini saat makan daging babi, kecuali kalau benar-benar menelan telurnya, bukan bentuk kista larvanya. Terinfeksi Taenia Solium bisa menyebabkan masalah berat, terutama dalam sistem saraf pusat (neurocysticercosis), di mana bisa menyebabkan serangan epilepsi.

2. Echinococcus granulosus

Echinococcus Granulosus merupakan jenis cacing pita, tapi hanya memiliki panjang 3-7 milimeter. Dia menyebabkan penyakti jahat cystic echinococcosis (CE). Parasit ini memiliki siklus hidup yang siklus normalnya antara karnivora (biasanya anjing) dan domba atau ternak lainnya. Manusia terinfeksi melalui konsumsi bahan makanan yang terjangkit telur parasit. Telur parasit ini bisa ada di bahan makanan melalui kontak langsung maupun tidak dengan hewan yang menjadi inang parasit ini. Telur cacing ini bisa tetap bersifat infektif selama berbulan-bulan, bahkan dalam suhu beku sekalipun.

Lebih dari satu juta kasus CE terjadi setiap tahun di seluruh dunia, terutama di daerah peternakan, termasuk unta. Parasit ini biasanya akan masuk ke dalam tubuh ternak, bertelur, kemudian bermigrasi, terutama ke organ hati. Kemudian bisa tumbuh kista secara perlahan dengan gejala yang tidak terlalu jelas selama beberapa tahun kemudian. Kista dapat berisi beberapa liter cairan berisi penuh larva menular yang disebut protoscoleces. Kalau kista pecah secara spontan, bisa sangat berbahaya dan fatal.

3. Echinococcus multilocularis

BACA JUGA :
Efektivitas sabun antibakteri tidak jauh beda dibanding sabun biasa


Distribusi geografis cacing pita ini merata, tapi prevalensi meningkat secara perlahan terjadi di Amerika Utara dan Eropa. Siklus hidupnya biasanya 'numpang' pada tubuh rubah dan tikus kecil, tapi bisa saja anjing rumahan dan bahkan kucing. Pada manusia menyebabkan penyakit yang disebut alveolar echinococcosis, yang membentuk kista di organ internal. Kista dapat mereproduksi dan menyebar seperti tumor dan berakibat fatal jika tidak diobati. Penyebaran infeksi ini kemungkinan besar berasal dari bahan makanan, seperti buah atau jamur, yang terkontaminasi kotoran hewan-hewan inang tersebut.

4. Toxoplasma gondii


Toxoplasma Gondii adalah parasit sel tunggal (protozoa) yang dapat menginfeksi hampir semua mamalia berdarah panas, tapi siklus hidupnya biasanya terjadi antara kucing dan tikus. Dia merupakan salah satu parasit protozoa yang paling luas yang memengaruhi manusia. Tingkat infeksi pada manusia bervariasi antara 10-80% dari populasi di berbagai belahan dunia. Perlu kamu tahu, kebanyakan orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala dan tidak pernah tahu kalau mereka terinfeksi. Waduh!

5. Cryptosporidium spp

Parasit protozoa ini terutama ditularkan melalui air yang terkontaminasi atau makanan yang dicuci dengan air yang terkontaminasi. Sari buah yang tidak dipasteurisasi dan susu, serta kerang yang terkontaminasi telah menjadi 'tersangka' dalam penyebarannya. Parasit ini ada di seluruh dunia dan infeksinya sering disebabkan oleh kontaminasi tinja dari pasokan air dengan ternak yang terinfeksi. Pada individu yang sehat, penyakit ini menyebabkan diare air parah. Jadi, pastikan airmu benar-benar bersih ya, guys.

6. Entamoeba histolytica

Entamoeba histolytica adalah parasit protozoa lain yang menginfeksi saluran pencernaan dan menyebabkan disentri amuba. Penyakit ini ditandai dengan diare berdarah dan nyeri perut yang bisa mengancam kehidupan. Masalah yang lebih parah dapat terjadi jika parasit mulai menyebar dari usus ke seluruh tubuh, menyebabkan abses di hati dan organ lainnya.

7. Trichinella spiralis


Trichinella spiralis adalah intraseluler 'babi cacing gelang' yang bertanggung jawab untuk trichinellosis, yaitu infeksi otot yang disebabkan dari makanan mentah atau setengah matang, yakni dari daging babi atau produk daging babi, seperti sosis asap. Daging-daging yang terinfeksi parasit ini bisa menyebabkan kista, kebutaan pada mata, yang mengandung larva kecil-kecil. Ketika daging dicerna, cacing menjadi dewasa dan kawin sehingga menghasilkan ribuan larva baru, yang melakukan perjalanan keluar jaringan otot. Iyuuhh....

8. Opisthorchiidae


Opisthorchiidae merupakan keluarga dari cacing pipih. Adanya banyak di daerah Asia Tenggara meskipun beberapa spesies juga hadir di Eropa dan Rusia. Infeksi ini melalui makanan ikan air tawar mentah atau setengah matang yang telah terinfeksi larva siput. Opisthorchiidae berkembang menjadi jenis lain dari larva ikan, dan ketika mereka termakan oleh mamalia (termasuk manusia), mereka berubah menjadi cacing dewasa yang membuat rumah sendiri di saluran empedu dan kantong empedu itu sendiri. Kemudian mereka bertelur dan diekskresikan ke dalam feses, yang menetas untuk menginfeksi siput baru ketika mencapai sumber air tawar.

Anjing dan kucing yang terinfeksi dapat berkeliaran bebas di sekelilinbg tempat tinggalmu. Infeksi jangka panjang secara signifikan berhubungan dengan kanker hati dan saluran empedu. Nah, untuk mencegah daging ikan tidak terinfeksi adalah pembekuan, pengawetan, pengeringan, penggaraman atau mengasap ikan.

9. Ascaris spp

Ascaris spp adalah jenis terbesar dari cacing gelang usus manusia yang panjangnya bisa sampai 35 sentimeter. Setelah telur menetas menjadi larva di usus sebelum menjalani migrasi yang luar biasa: mereka melakukan perjalanan keluar dari usus melalui darah ke paru-paru. Kemudian, dia bermigrasi sampai saluran udara ke tenggorokan, di mana mereka akan kembali ke dalam perut lalu kembali ke usus lagi. Di mana mereka akhirnya berkembang menjadi cacing dewasa. Wew, iyuh banget kan, guys?!

Setiap cacing betina menghasilkan ratusan ribu telur per hari yang diekskresikan dalam tinja, mencemari lingkungan dan menyebar lebih lanjut menjadi penyakit. Spesies kedua lainnya adalah Ascaris suum, yang sampai saat ini diyakini hanya menginfeksi babi tetapi juga menginfeksi manusia. Tingkat dan gejala penyakit tergantung pada jumlah cacing pada individu yang terinfeksi, dan penyumbatan usus bisa terjadi karena ukuran cacing.

10. Trypanosoma cruzi

Trypanosoma cruzi adalah parasit protozoa yang menyebabkan penyakit Chagas. Penyakit ini ditandai dengan perkembangan yang lambat di mana parasit menginfeksi berbagai sel dan organ dalam tubuh, termasuk jantung, waktunya bisa selama bertahun-tahun, sering tanpa atau disertai gejala ringan. Akhirnya penyakit ini mewujudkan dirinya melalui masalah serius, pada jantung atau usus.

Infeksi ini biasanya ditularkan melalui kontak dengan feses kumbang triatomine, yang mencari kontak dengan manusia pada malam hari untuk makan darah manusia. Ketika makan, kumbang tersebut akan membuang kotoran di kulit inang. Kotoran kutu sering kemudian tergaruk karena luka akibat sensasi gigitan.

Parasit ini termasuk dalam daftar berbahaya karena beberapa waktu belakangan ditemukan kasus manusia terinfeksi dengan hanya menelan makanan yang terkontaminasi oleh kotoran kutu.

Bagaimana pendapatmu guys? Pastikan kamu menjalani hidup sehat dan rajin membersihkan lingkungan tempat tinggal kamu, ya. Kesehatanmu, lho.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags