Brilio.net - Kamu pasti sudah tahu yang namanya stroke, kan? Apakah stroke hanya menyerang mereka yang sudah tua saja?
Sebagian besar stroke memang terjadi pada orang dengan usia 65 tahun ke atas, tapi sekitar 10% dari semua stroke ternyata terjadi pada mereka yang berusia di bawah 45 tahun, lho. Mengejutkannya lagi, wanita lebih berisiko daripada pria!
Data yang disajikan American Heart Association menunjukkan setiap tahun lebih dari 100.000 wanita di bawah usia 65 tahun menderita stroke. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan wanita muda dan siapa pun dia, berpotensi besar menderita stroke pula, sebagaimana dilansir brilio.net dari Women's Health, Kamis (22/10).
Ada beberapa alasan wanita memiliki risiko lebih tinggi ketimbang pria terkait terkena stroke. Menurut Andrew Stemer, direktur program stroke di MedStar Georgetown University Hospital, Amerika Serikat, kehamilan dapat menjadi salah satu dari penyebab stroke, terutama pada trimester ketiga dan dalam minggu-minggu dan bulan setelah melahirkan. Hal ini terkait dengan perubahan hormonal. Dan kalau terus-menerus di atas tempat tidur, maka menyebabkan aliran darah terhambat di pembuluh darah, sehingga rentan terhadap pembekuan darah. Waduh!
Selain kehamilan, wanita yang menggunakan kontrasepsi oral juga dapat berisiko peningkatan stroke. Wanita yang mengalami migrain dengan aura (ketika kepala sakit disertai dengan gejala neurologis, seperti ada yang berkilau di sudut mata), juga berisiko tinggi terserang stroke.
Terlepas dari siapa yang lebih berisiko dari siapa, kamu (baik wanita maupun pria) wajib mengetahui gejala awal terkena stroke supaya dapat diatasi sedini mungkin. Berikut adalah kelima gejala stroke tersebut:
1. Merasa lemah atau mati rasa pada salah satu bagian tubuh
Kamu patut waspada kalau mendadak kehilangan kekuatan atau tidak mampu merasakan apa pun di salah satu bagian tubuhmu, terutama area lengan dan kaki. Plus area satu sisi wajah jadi terkulai lemah.
2. Memiliki masalah bicara
Gejala ini berupa:
a. Bicara jadi tidak jelas atau kesulitan bicara sehingga hanya beberapa kata yang keluar
b. Berusaha keras memahami kata-kata orang lain
Menurut Stemer, setiap orang memiliki kemampuan mengenali dirinya sendiri terkait seberapa cepat dia bicara dan bagaimana dia memahami perkataan orang lain. Kalau kamu sudah merasa khawatir kemampuanmu bicara semakin sulit, lebih baik segera mencari pertolongan medis.
3. Sakit kepala terasa mau meledak
Gejala ini lebih mungkin mengarah pada stroke hemoragik, yang terjadi ketika ada kebocoran pembuluh darah (bukan penyumbatan atau pembekuan pembuluh darah seperti stroke iskemik) sehingga terjadi pendarahan di otak. Stroke hemoragik tidak seumum stroke iskemik, ada sekitar 10-15% dari semua stroke, namun tingkat risiko kematian akibatnya lebih tinggi.
4. Mengalami gangguan penglihatan
Sama halnya dengan rasa lemah pada tungkai, masalah penglihatan juga bisa menjadi salah satu gejala stroke. Mungkin bukan kehilangan penglihatan pada satu mata penuh, tapi orang akan mengalami hambatan salah satu aspek fungsi penglihatan pada kedua mata. Contohnya adalah kedua mata tidak dapat melihat ke kiri. Stemer menyatakan bahwa hal ini disebabkan bola mata itu sendiri dan saraf optik baik, namun pengolahan informasi di otak yang rusak.
5. Kamu mengalami secara mendadak semua gejala di atas
Tanda-tanda stroke adalah ketika kamu mengalami gejala-gejala di atas secara mendadak. Kalau sudah begitu, kamu wajib segera pergi ke dokter untuk pertolongan lebih dini. Stemer menyarankan supaya kamu tak menganggap remeh gejala ini, daripada sudah terlanjur.
Perhatikan kembali gejala-gejala stroke ya guys. Yang terpenting kamu harus selalu berusaha memilih makanan sehat, olahraga teratur dan istirahat yang cukup. Kesehatanmu lho!
BACA JUGA :
Stroke jadi penyakit paling mematikan di Indonesia