Brilio.net - Endank Soekamti sedang mengerjakan album barunya yang ke-8 di bulan Ramadan 2017 ini. Seperti biasa, penggarapan album baru ini selalu dikerjakan dengan konsep 'unik' seperti album-album sebelumnya, yakni karantina selama sebulan dan namun tidak rekaman di studio. Kali ini mereka bakal merampungkan karya terbarunya itu di atas kapal pinisi, berlayar selama kurang lebih 30 hari sambil menjelajah Raja Ampat dan beberapa daerah Papua lainnya.
Selain kegiatan rekaman, rencananya mereka juga akan melakukan kunjungan pada masyarakat lokal untuk memberikan pendidikan gratis. Mereka akan mengajarkan animasi (seperti yang dikuasai Erix selama ini), soal fotografi dan videografi, soal belajar tulis menulis, dan ilmu-ilmu kreatif lainnya, khususnya kepada anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah.
"Kenapa kami pilih Papua, karena ini sebenarnya sudah cita-cita kami sejak sudah selesai rekaman di Lombok kemarin. Padahal kemarin sudah ada kesempatan juga untuk nawari kami rekaman di Eropa. Tapi kami tetap bersyukur meski nggak jadi ke sana. Kami di Papua kan juga nggak rekaman doang, kami juga bakal bikin karya lain, mengedukasi masyarakat sekitar dari apa yang anak-anak Soekamti punya," kata Erix ketika dihubungi brilio.net, beberapa waktu lalu.
Menurut Erix, proses rekaman instrumen drum, bass dan gitar bakal dilakukan di atas kapal. Kabar baiknya semua kegiatan yang sudah terjadwal ternyata malah banyak yang cepat selesai.
"Alhamdulillah di luar prediksi, produksi lebih cepat dari jadwal, 15 lagu sudah terekam bersih. Penggarapan lirik juga sudah selesai. Kegiatan piknik dan belajar mengajar pun dilancarkan. Perkembangan terakhir kami sudah mulai masuk take vokal," ujar Erix.
Hmmm, kamu penasaran sama kegiatan Endank Soekamti di sana?
Cek foto-fotonya di bawah ini deh, seperti dihimpun brilio.net dari akun Facebook Endank Soekamti dan beberapa akun media sosial pribadi anak-anak manajemen mereka, Rabu (7/6):
1. Nah, ini adalah KLM. KURABESI THE EXPLORER. Kapal pinisi ini menjadi 'rumah', tempat makan, istirahat dan bekerja anak-anak Endank Soekamti selama kurang lebih sebulan untuk menggarap album ke-8.
BACA JUGA :
Mengenal Safina Nadisa X Ari Hamzah, proyek musik berbahaya asal Solo
2. Ini saat kedatangan pertama anak-anak Endank Soekamti di KURABESI. Foto dulu untuk memberi kabar keluarga di rumah bahwa semuanya sampai dengan selamat dan tetap sehat.
3. Tony Saputro alias Super SAS, additional drummer Endank Soekamti saat melakukan persiapan rekaman drum.
BACA JUGA :
Sabrang 'Noe': Lagu Letto tidak ada yang tidak religi
4. Rekaman drum dilakukan di dalam ruang santai yang ada di dalam kapal. "Pas rekaman, panas banget hawanya. AC nggak boleh nyala, genset dan mesin kapal harus dalam keadaan mati. Semua harus silence, biar nggak ada suara yang bocor masuk ke mic drum," kata Tony.
5. Usai Tony, giliran Erix mulai take bass di dek kapal. "Dulu waktu ngerjain album ke-7 di Gili Sudak Lombok, aku udah pernah ngerasain take bass di atas kapal. Ini kedua kalinya aku melakukan hal yang sama. Hahaha!"
6. Instrumen terakhir tentu saja adalah gitar. Seperti biasa, Dory Soekamti tak perlu memakan banyak waktu untuk menyelesaikannya. "Bung Erix sudah lebih dulu rekaman di atas kapal, waktu album Soekamti Day. Tapi kalau buat saya ini pengalaman pertama. Dan rasanya fresh sekali, mungkin karena ada pemandangan indah di sekeliling saya."
7. Nah, kalau ini ketika Erix dkk mengajar di SD Inpres 1 Wawiyai. Erix mengajarkan kepada anak-anak tentang dasar animasi.
8. Para siswa SD Inpres 1 Wawiyai sangat antusias didatangi Endank Soekamti. "Semoga dari mereka kelak ada yang menjadi orang hebat di masa depan," ujar Dory.
9. "Selain dibantu teman-teman dewasa di kampung-kampung, ini (drone) adalah salah satu cara yang mudah menarik anak-anak untuk belajar bareng. Tapi kemarin kami mendapat musibah. Akibat lost signal, drone yang aku pegang ini hilang ditelan samudera," ujar Erix.
10. Nah, selain mengajar, Endank Soekamti juga membawa banyak buku dan mainan yang dibawa khusus dari Jogja untuk dibagikan untuk anak-anak di Papua.
11. "Anak-anak di Papua memang belum pada ngerti apa itu animasi. Tapi setidaknya aku harus kasih tahu mereka apa yang sudah aku pelajari selama ini. Aku mau mereka juga punya mimpi," kata Erix.
12. "Sama seperti kebahagiaan, mimpi juga perlu dibagikan. Maka kami melanjutkan berbagi mimpi dan kebahagiaan dengan anak-anak Pulau Arborek."
13. "Mau belajar animasi, main musik, atau lainnya, semoga mereka jadi orang-orang yang dapat diandalkan kampung dan negara kita. INDONESIA."
14. "Terima kasih anak-anak Pulau Arborek. Kalian semuanya joss!"
15. Nah, kalau ini ketika Erix didandani anak-anak setempat saat singgah di Desa Sawinggrai.
16. Antuasiasme anak-anak Sawinggrai saat mendapat banyak buku dan mainan dari Jogja.
17. Selagi turun di daratan, mereka juga tak lupa 'mlipir' ke pasar-pasar tradisional untuk belanja stok kebutuhan pangan di atas kapal.
18. Yak! Akhirnya take vokal sudah mulai.. Dory mulai sedang melakukan revisi isian vokalnya dan terlihat salah satu tim Endank Soekamti santai memancing ikan.
19. Menurut Erix, planning mereka malah jadi agak meleset. Semua pekerjaan di sana malah menjadi cepat selesai dari jadwal yang sudah direncanakan. Wah, apakah ini bisa mempercepat mereka pulang ke Jogja? Hmmm, kita tunggu saja kabar selanjutnya. Sukses selalu dan tetap sehat semua di sana, Endank Soekamti dkk!
20. Bonus nih, guys! Ini adalah video singkat cuplikan rangkuman kegiatan Endank Soekamti di minggu pertama di Papua, seperti dilansir dari akun Instagram Erix. Pemandangannya nggak usah ditanya deh.. Kerennya keterlaluan!