Brilio.net - Bagi kamu pencinta musik indie era 2000-an, pasti tidak asing dengan sosok Widi Asmoro. Lewat grup musik bernama Everybody Loves Irene, ia banyak memberikan prestasi di kancah internasional.
Sempat vakum bermusik lebih dari 10 tahun, kini Widi kembali berkarya dengan bersolo karier. Ia merilis single baru bertajuk Runnerss Dilemma. Menariknya, album tersebut terinspirasi dari isu kesehatan mental.
BACA JUGA :
Jinan Laetitia ajak pendengar abaikan pendapat orang lewat Mannequin
Penasaran bagaimana cerita lahirnya karya terbaru Widi? Berikut ulasannya seperti dirangkum brilio.net, Selasa (26/10).
1.Berangkat dari isu kesehatan mental yang dialami Widi sendiri.
BACA JUGA :
Ngobrol seru & berbagi cerita unik ala para musisi di podcast Berizik
foto: Widi Asmoro
Dalam album yang mengangkat warna musik pop dan sentuhan gaya klasik new-age ini, Widi mengemukakan isu kesehatan mental. Rasa lelah dengan rutinitas kerja dan kehidupan yang monoton seolah membuat Widi terjebak di antara pilihan untuk terus melangkah atau lari dan menyerah.
Ini adalah isu yang terdekat dengan saya. Tidak banyak orang yang siap menerima kalau saya punya masalah kesehatan mental. Rasanya waktu bergerak sangat cepat, belum beres kerjaan pagi, tiba-tiba sudah siang dan tanpa terasa sudah sore, ujar Widi kepada media.
Dalam album tersebut, Widi banyak mencurahkan isi hatinya mengenai masalah kesehatan mental yang belakangan ini ia alami. Bahkan ia sempat merasakan fisiknya mengalami masalah mobilitas tanpa ada sebabnya.
Pengobatan medis sudah dilakukan tetapi tak kunjung sembuh. Lalu saya putuskan membuka diri ke konselor psikolog di Amerika. Alhamdulillah, selama menjalani sesi konsultasi kesehatan saya berangsur pulih, jelasnya.
Setelah menyadari memiliki kesehatan mental, ia pun harus belajar untuk menerima diri. Dalam proses berdamai dengan diri inilah, akhirnya ia menulis lagu Runners Dilemma.
Kata-kata di lagu ini adalah mantra personal dan dibuat seperti berkomunikasi dengan diri sendiri. Saya putuskan juga untuk merilisnya dan berbagi cerita ini agar teman-teman yang lain juga yang mungkin punya isu serupa bisa lebih perhatian untuk menjaga kesehatan mental layaknya kesehatan fisik jasmani, paparnya.
2. Karya yang dikerjakan di tiga negara.
foto: Widi Asmoro
Dalam penggarapan album ini, Widi mempercayakan Fifan Christa (Atlesta) dan timnya di kota Malang untuk sektor produksi musik dan orkestrasi. Sesi vokal dikerjakan di Singapura bersama Ong Jean Wei sebagai pengarah suara dan David DSML Siow untuk penata rekam, sebelum akhirnya menjalani tahap mixing-mastering di SCIFI Studio, Malaysia.
Lagu ini juga melibatkan Yudhi Arfani yang merupakan gitaris Widi Asmoro dalam kwintet indie pop-nya, Everybody Loves Irene. Menjadikan lagu ini sebagai lagu yang dikerjakan di tiga negara yakni Indonesia, Malaysia dan Singapura.
3. Makna di balik sampul single.
foto: Widi Asmoro
Visual sampul single Runners Dilemma menggambarkan sebuah jalan yang tidak jelas ujungnya. Seperti pelari yang harus bersiap menghadapi perlombaan ke garis finish. Begitu juga kehidupan yang seakan seperti terus berlari tanpa berhenti.
4. Masih di jalur independen.
foto: Instagram/@widasroom
Menggunakan moniker Widasroom, Widi Asmoro yang lama hiatus dari musik Indonesia semenjak kepindahannya ke Singapura, telah merilis 3 solo single. Runners Dilemma adalah single terbarunya yang dirilis lewat jalur independen.
5. Mengangkat tema yang lebih dewasa.
foto: Instagram/@widasroom
Masih membawa warna indie pop yang biasa Everybody Loves Irene tampilkan, namun lewat proyek solonya, Widasroom mengangkat tema yang lebih dewasa. Jika bersama Everybody Loves Irene lagu-lagunya bertemakan romantika masa remaja, kini ia mengangkat tema seputar mengasuh anak dan problematika pekerja kantoran.
Widasroom adalah sesi curhat Widi Asmoro lewat musik. Sebagai seorang ayah dan pekerja kantoran yang masih menyimpan cintanya bermusik, Widi ingin tetap dikenal di blantika musik dengan merilis lagu. Saat ini Runners Dilemma sudah dirilis melalui platform digital music streaming seperti Apple Music, Deezer, Spotify dan YouTube.