Brilio.net - Grup Musik D'MASIV kembali memperlihatkan eksistensinya di belantika musik Tanah Air dengan merilis album ke-6 bertajuk Love Album atau Album Cinta. Uniknya, meski di era digital, band yang digawangi Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Nurul Damar Ramadan (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), dan Wahyu Piadji (drum) ini tetap meluncurkan album bertema cinta ini dalam bentuk fisik (CD) selain tentu saja dalam format digital.
Buat D`MASIV album ini luar biasa, seperti ijazah. Bagi musisi kalau nggak punya album rasanya kurang. Kalau cuma single aja kurang, ujar Rian saat peluncuran album di Indozone, Patal Senayan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
BACA JUGA :
Ed Sheeran konser di Jakarta, menu makannya ini tak kamu duga
Menurut Rian dalam album yang dirilis bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (2 Mei) ini ditempuh dengan penuh perjuangan. Maklum di era digital seperti sekarang, meluncurkan album dalam bentuk fisik memerlukan usaha yang sangat besar untuk memasarkannya.
Sekarang itu industrinya sudah beda. Untuk punya album kita juga arus tahu bagaimana jualannya dan siapa yang akan membeli, lanjut Rian.
Oh iya, konten lagu dalam album ini sebenarnya sudah dipersiapkan sejak 2017 lalu. Sebelum album ini dirilis. DMASIV terlebih dahulu meluncurkan empat single.Nah seperti apa album baru D`MASIV ini, berikut tujuh fakta dibaliknya.
BACA JUGA :
Earth, lagu tentang Hari Bumi yang dinyanyikan 30 seleb Hollywood
1. Jadi album termahal
Album ke-6 D`MASIV ini menjadi album termahal yang pernah digarap. Sayangnya, Rian enggan menyebut nominal angka produksinya. Disebut termahal karena dalam penggarapan album ini D`MASIV akhirnya bisa mewujudkan mimpi mereka selama ini. Dari 10 lagu dalam album ini, tiga diantaranya merupakan karya kolaborasi dengan penyanyi dari genre lain seperti Rossa, Is Pusakata (mantan vokalis Payung Teduh), David NOAH, mendiang Chrisye, dan Maizura.
Kalau dihitung-hitung termahal dibanding album-album yang lain. Featuring-nya saja ada Rossa, David NOAH, Is Pusakata. Belum kita bawain lagu Selamat Jalan Kekasih harus minta izin sama om Eros (Djarot) sama om Yockie (Suryoprayogo). Untuk satu lagu aja mahal banget. Belum lagi mau pakai section strings dan lain-lain, kata Rian.
2. Memproduseri sendiri
Untuk pembuatan album ini DMASIV nggak hanya menyiapkan konten lagu namun juga memproduseri sendiri segala prosesnya. Dengan begitu mereka tahu seluk beluk dalam menciptakan album itu ternyata prosesnya nggak gampang.
Kita mencoba sendiri karena ingin juga jadi produser. Kita sudah mulai belajar sekarang dari mereka yang sudah lebih dulu menjadi produser, lanjut Rian.
3. Sudah terjual 100 ribu copy
Meski baru dirilis, namun album terbaru D`MASIV ini sudah terjual 100 ribu copy. Dalam memasarkan album ini D`MASIV bekerjasama dengan Peymusik, platform one stop music karya anak bangsa. Platform ini bisa dimanfaatkan pengguna tidak hanya bisa menikmati musik-musik terbaik Indonesia secara streaming, tetapi juga bisa mengenal lebih dekat para musisi, belajar dan mencari inspirasi dari orang-orang di balik industri musik, menonton konser musik secara live dan banyak lagi.
Selain platform ini punya pasar pembeli yang loyal, antara D`MASIV dengan Peymusik punya visi-misi yang sama yakni ingin mengedukasi Indonesia lewat musik. Menurut Rian, musik bisa menjadi salah satu wadah belajar, menginspirasi dan mengubah pola pikir mindset.
4. Jualan sendiri juga nih
Selain memanfaatkan platform digital sepertu Peymusik, D`MASIV juga menggunakan sosial media untu memasarkan album ini. Bahkan mereka langsung menjual sendiri album tersebut (direct selling). Dalam satu kesempatan, menurut Rian, mereka pernah menjual 50 CD dengan cara COD (cash on delivery) pada Massivers (penggemar D`MASIV) setelah sebelumnya melakukan perjanjian untuk bertemu lewat sosial media.
5. Memberi semangat positif lewat lagu cinta
Di album ini D'MASIV ingin memberikan semangat positif yang baru dengan menghadirkan pilihan lagu bertema cinta yang universal bagi pecinta musik tanah air. Selama ini sejumlah lagu D`MASIV seperti Jangan Menyerah, Damai, Mohon Ampun Aku, Esok kan Bahagia kerap memberikan inspirasi bagi penggemar setianya. Kami selalu ingin memberikan energi yang positif dalam setiap album yang kami rilis, ujar Rian.
6. Sebagai ungkapan rasa syukur
Album ini juga merupakan ungkapan rasa syukur D`MASIV sebagai sebuah band yang mampu bertahan selama 11 tahun dengan formasi yang sama sejak awal berdiri.
7. Ada lagu yang dibuat sejak SMA dan baru direkam sekarang
Dalam album ini D`MASIV menyisipkan beberapa lagu yang sebenarnya sudah lama dibuat, namun belum sempat dikeluarkan di album seperti Samar, Tanpamu, Terlalu Dalam. Sementara lagu berjudul Lelaki Pantang Menyerah sudah dibuat sejak mereka masih SMA. Versi demo lagu tersebut sempat beredar di kanal Youtube. Saat dimasukan ke dalam album ini, aransemen lagu tersebut diperbarui.