Brilio.net - Band asal Semarang, Jawa Tengah, Good Morning Everyone merilis debut mini album (extended play/EP) bertajuk Lusi. Nah Lusi ini bukan nama orang ya. Band yang digawangi Ichsan (vokal), Daniel (gitar), Yuli (gitar), Dhani (bass) dan Erwin (Kibor) menginterpretasikan Lusi sebagai nyata. Diambil dari antonim Ilusi yang berarti tidak nyata.
Mini album ini menyodorkan empat song list pilihan bernuansa pop, Perhatikan Sejenak, Sampai Berjumpa Lagi, Bukan Denganmu, dan Aku Untukmu. Masing-masing lagu memiliki kisah.
BACA JUGA :
Kabar terkini 9 host inBox, ada yang beralih jadi komedian
Keempat track dalam EP ini bertemakan perpisahan, penyesalan, pengharapan, dan kemantapan hati. Keempat hal ini benar-benar nyata, ada di kehidupan kita. Keempat hal ini kami gambarkan menjadi sosok yang bernama Lusi. Semua orang pasti pernah bertemu dengan Lusi, ungkap sang frontman Good Morning Everyone, Ichsan dalam jumpa pers virtual, Jumat (1/10/2021).
Lagu Perhatikan Sejenak bercerita tentang kemantapan hati seseorang yang memutuskan untuk tak lagi acuh dan tak akan melewatkan sesuatu hal atau seseorang yang berharga untuknya. Ia pun berusaha keras untuk mendapatkannya.
BACA JUGA :
Kolaborasi unik musisi Collabonation, karya kriya jadi instrumen musik
Sementara band ini menyusun sekelumit cerita perpisahan dalam lagu Sampai Berjumpa Lagi. Menurut mereka perpisahan tak selalu menyakitkan atau menjadi akhir dari sebuah hubungan. Namun akan ada pertemuan lagi di waktu, ruang dan kesempatan yang lain.
Sedangkan lagu Bukan Denganmu bercerita tentang penyesalan seseorang yang terlanjur memilih jalan yang sebenarnya bukan yang dia inginkan. Seandainya bisa kembali ke masa dulu, dia akan memilih jalan lain yang dia inginkan. Sementara lagu berjudul Aku Untukmu menjadi nomor indah dalam EP ini.
Lagu ini cerita tentang seseorang yang berharap bisa kembali bersama dengan orang yang dia inginkan, sayangi atau cintai. Sebisa mungkin berusaha untuk tak melepasnya lagi, papar Daniel, sang gitaris.
Menariknya, dari empat track ini mereka rajut dengan menghadirkan intro yang naratif berjudul Lusi dan outro berjudul Ikhtisar yang impresif. Mereka ingin memberikan benang merah dan cerita yang sempurna layaknya dalam sebuah diary yang tertulis rapih.
Kami menyusun proyek musikal ini selama kurang lebih 2 bulan. Dengan disisipkan beberapa kali workshop yang tujuan tentu saja ingin menciptakan karya yang berbeda dengan rilisan-rilisan sebelumnya, ujar Yuli.
Dalam album EP mereka melibatkan Muhammad Luthfi Adianto (cosmicburp) dan Irfan Abdi sebagai produser untuk menggawangi musik yang mereka rangkai ini.