Brilio.net - FSTVLST band rock asal Yogyakarta ini akan menggelar konser yang bertajuk "Dara Setara FSTVLST" pada Jumat (13/1) nanti. Pentas musik band yang digawangi Farid Stevy Asta (vokal), Oby Setiawan (gitar), Humam Mufid Arifin (gitar bass), Danish Wisnu Nugraha (drum), dan Rio Faradino (keyboard) ini akan digelar di Liberates Creative Colony, Jalan Kaliurang KM 14, Sleman, Yogyakarta.
Farid Stevy Asta selaku vokalist FSTVLST mengatakan ajang ini akan didedikasikan khusus untuk perempuan. Farid mengaku ini menjadi apresiasi untuk Festivalist, yakni sebutan untuk pendengar, pemirsa, dan pemerhati FSTVLST yang hadir di pentas band dari pelantun lagu "Orang-Orang di Kerumunan" ini.
BACA JUGA :
6 Rekomendasi game terbaru di Android, para penggemar game online wajib coba
foto: official dok. darasetara-fstvlst
"Sementara dominasi penonton laki-laki tetap terjadi, perempuan-perempuan ini tetap hadir memberi pengalaman pertunjukan dan sosial baru bagi FSTVLST dan Festivalist. Lalu, muncullah tema 'Dara Setara', untuk menghormati kehadiran mereka," ucap Farid.
BACA JUGA :
Nggak perlu panik, ini 5 tips mengantisipasi kemungkinan resesi ekonomi 2023
FSTVLST menasbihkan dirinya penganut aliran genre musik 'Hampir Rock Nyaris Seni'. Sejak awal, FSTVLST berada di ekosistem industri pertunjukan musik rock yang harus diakui cenderung maskulin. Hal ini terlihat dari pelaku, penikmat maupun narasi yang menghimpunnya.
Maskulinitas yang kadang berlebihan ini kemudian menjadi tantangan pada 'kesetaraan' tersebut. FSTVLST dan Festivalist bisa bekerja bersama untuk tidak hanya memaknai setara hanya sebagai slogan dan wacana, namun sampai ke laku dan hati.
Farid mengatakan jika terdapat tantangan sangat besar untuk memperjuangkan kesetaraan gender. Walaupun begitu, ia harus tetap diperjuangkan, sekecil dan seremeh apapun, dengan niat baik dan laku baik. Ia juga mengatakan bahwa leluhur patinya sudah memperjuangkannya sampai ke tahap yang baik dan indah. Justru Farid mengatakan bahwa masyarakat modern dengan dogma baru malah membuatnya jadi menjadi silang sengkarut dan asing lagi.
"Hormat dan salut kami tentu saja teruntuk kawan-kawan yang concern dan konsisten menyuarakan dan melakukan kerja-kerja atas isu ini," tambah Farid Stevy.
foto: official dok. darasetara-fstvlst
"Satu tim FSTVLST yang juga mayoritas laki-laki semua punya ibu. Beberapa di antara kami sudah beristri dan punya anak perempuan. Beberapa yang lain punya partner perempuan. Salah satu manajer kami perempuan," jelas Farid.
"Bahkan belakangan kami bertambah satu anggota keluarga, drummer perempuan. Lewat Dara Setara, sebenarnya kami tidak ingin muluk-muluk berkampanye tentang perjuangan kesetaraan gender. Kami hanya ingin belajar menghormati perempuan, sekaligus menantang diri kami sendiri atas 'kesetaraan' yang sudah kami mantapkan menjadi mantra band ini," lanjutnya.
"Pentas kecil khusus untuk penonton perempuan dengan tajuk Dara Setara Festivalist ini kami gagas atas dasar kegelisahan kami sebelumnya. Mendesak kah? Meskipun ini akan terdengar heroik, tapi iya mendesak, sejak sepertinya belum banyak yang mengusahakan perimbangan pada maskulinitas berlebih yang terjadi di ekosistem ini," tambahnya.
foto: official dok. darasetara-fstvlst
Sementara itu, pentas ini dimeriahkan oleh sejumlah penampil diantaranya, Sanggar Tari Kinanti Sekar bersama group atau kelas enam ibu-ibu menari, Selanjutnya ada DVY, grup musik duo perempuan asal Makassar di Yogyakarta, beranggotakan Jasmine dan Leca (Leca juga adalah drummer/percussionist FLKTVLST, berikutnya Soegi Bornean, grup musik folk-pop asal Semarang, beranggotakan Fanny, Ilyas dan Bagas.
"Kami ingin bekerja bersama untuk membuat pentas FSTVLST adalah pentas yang aman, nyaman dan membahagiakan untuk para pendengar, pemirsa, pemerhati kami, laki-laki maupun perempuan. Kami mengundang anda untuk hadir, mengalami dan belajar bersama-sama. Terima kasih telah mengambil keputusan untuk mendukung FSTVLST," harap Farid.