Brilio.net - Sepanjang Januari-Maret 2022, saat pandemi masih melanda, ada satu grup band dari sudut barat Jogja yang memberanikan terus bergerak. Adalah Karnamereka, band pop punk asal Wates, Kulonprogo yang justru melakukan tur 30 kota bertajuk 'Semesta Salut Padamu'. Tur tersebut bertepatan dengan perilisan single berjudul serupa. Tanpa menunggu lama, masih di tahun yang sama, Karnamereka merilis lagu 'Ayah Ibu'.
Tak disangka, single 'Ayah Ibu' itu justru membuat nama band ini semakin dikenal khalayak luas. Sederet parameternya adalah masuk dalam playlist Spotify 'Lagu Viral', 'Top 50 Indonesia Spotify', 'Trending 20 di YouTube', masuk chart teratas di banyak stasiun radio, hingga diundang di dua televisi nasional, Dahsyat RCTI dan Dreambox Indonesia Trans TV.
BACA JUGA :
Pongki Barata kembali lagi ke Jikustik?
"Nggak ada yang nyangka memang. Karena dari awal kami tak punya ekspektasi lebih ketika membuat dan merilis lagu 'Ayah Ibu'. Bikin kagetnya, lagu itu juga banyak direspons oleh sebagian musisi dangdut lokal," ujar Hero Herda mengawali ketika berbincang santai dengan brilio.net di Skena Kopi YK, Rabu (22/3).
Tak ingin berpuas hati, Karnamereka melanjutkan gebrakannya lewat album ke-4 berjudul FORTUNE pada awal 2023 ini. Seperti namanya, album ini diharapkan menjadi peruntungan baru dan nasib baik untuk Karnamereka sekaligus para pendengarnya.
Sebagai mukadimah album FORTUNE, single pertama 'Titik Nadir' juga sempat diluncurkan lewat seremoni sederhana berupa hearing session, bedah album, dan live akustik di JRNY Coffee & Records Yogyakarta pada Rabu 29 Maret 2023.
"Lagu 'Titik Nadir' ini terinspirasi dari ragamnya komentar di kolom YouTube tentang lagu 'Ayah Ibu'. Bercerita tentang manusia yang berada di titik terendahnya, mencoba untuk bangkit dan percaya bisa mengakhiri keterpurukan dengan cara sendiri. Meski merupakan kondisi terendah dalam hidup, ajaibnya, 'Titik Nadir' mampu mengantarkan banyak orang menuju jalan kebahagiaannya yang hakiki," papar Penot menyambung Herda.
Lagu ini ditulis oleh Hero Herda dan aransemennya dilakukan bersama personel Karnamereka. Album 'FORTUNE' ini direkam di Studio Karnamereka dan bermaterikan 12 lagu. Namun semuanya akan dirilis berkala, satu lagu setiap bulannya.
"Di lagu 'Titik Nadir' ini kami juga bereksperimen, mencoba bermain di nada-nada minor, karena lagu-lagu Karnamereka sebelumnya selalu identik dengan notasi mayor dan ceria. Harapannya 'Titik Nadir' ini bisa menjangkau pendengar lebih luas lagi," tutup Candra.
-
Sekadar diketahui, Karnamereka yang terbentuk pada 2010 di Wates, Kulonprogo, Yogyakarta ini awalnya adalah rekan satu tongkrongan antar sekolah yang ingin mengikuti audisi di studio-studio musik agar bisa tampil di atas panggung. Namun sayangnya band yang saat itu beranggotakan Hero Herda (gitar dan vokal), Rolan (drum), dan Dimas (bass) ini tidak pernah sekalipun lolos audisi.
Hingga pada akhirnya mereka memutuskan langsung merekam single pertama berjudul 'Menunggu Sempurna' dan mengikuti gigs-gigs kolektif di Kota Jogja. Saat itu mereka harus membayar registrasi sebesar Rp75 ribu, agar bisa mengikuti event kolektif. Mereka terus mengobarkan semangat meski awalnya disebut sebagai band pinggiran, bukan band Jogja kota. Namun kerja keras tak mengkhianati hasil.
Setelah debut single, disusul rilisan lagu-lagu lainnya, hingga tahun 2013 Dimas keluar dari band karena memilih fokus kuliah. Sebagai penggantinya, Candra pun didaulat mengisi bass dan memulai rekaman album pertama. Tahun 2014, Karnamereka merilis album pertama yang bertempat di Purawasita Yogyakarta. Album berjudul LETS START HERE ini berisikan 6 lagu, dan selang beberapa lama, Penot bergabung di band sebagai additional gitar.
Album kedua bertajuk HOLAHOPE yang bermaterikan 22 lagu dirilis tahun 2026 di Benteng Vanderwijck, Gombong, Jawa Tengah. Disusul album ketiga berjudul 73, album yang berisi tujuh lagu ini dirilis di Grand Kemang Hotel, Jakarta Selatan.
Rencananya album ke-4, 'FORTUNE' kali ini dirilis tahun 2020 lalu, namun karena beberapa kendala, termasuk di antaranya budget produksi dan masa pandemi, Karnamereka memutuskan untuk menunda rekaman dan perilisan album.
Namun mereka tetap tidak berdiam diri. Eksistensinya di masa pandemi ditandai dengan merilis beberapa single beserta video klip, yakni 'Semoga Langgeng dan Bahagia', 'Missin You', 'Mencoba Berdiri', dan 'Semesta Salut Padamu'.
Pada 2021, sang drummer Rolan memutuskan keluar dan saat ini diisi oleh Fafa sebagai additional. Hingga kini, Karnamereka beranggotakan Hero Herda (vokal, gitar), Candra (bass, vokal), dan Penot (gitar, vokal).
BACA JUGA :
COLDHAVEN, band metalcore Jogja yang punya banyak fans dari Amerika Serikat