1. Home
  2. »
  3. Musik
15 Oktober 2016 10:01

Lokananta akhirnya rilis perpustakaan musik dan buku, bangga dong!

Siapa lagi kalau bukan Lokananta, yang masih peduli pada nasib arsip-arsip musik Indonesia, ya kan? Rizky Mandasari

Brilio.net - Perum Percetakan Negara Republik Indonesia Cabang Surakarta Lokananta akan meluncurkan secara resmi situs www.lokanantamusik.com dan buku 'LOKANANTA'. Acara yang didukung Djarum Foundation ini akan dilangsungkan pada Sabtu (15/10) di kantor Perum Percetakan Negara Republik Indonesia Cabang Surakarta Lokananta, Jl. Ahmad Yani 39, Solo, Jawa Tengah.

Lokananta sendiri didirikan di Solo pada tahun 1956, berawal dari sekadar pabrik piringan hitam hingga menjadi bank sentral kekayaan musik Indonesia. Tidak hanya terdiri dari koleksi lagu-lagu daerah, perusahaan rekaman yang diprakarsai oleh tokoh nasional R Maladi bersama dua rekannya, yaitu R Oetojo Soemowidjojo dan R Ngabehi Soegoto Soerjodipoero ini juga menyimpan rekaman penting sejarah perjalanan bangsa Indonesia.

BACA JUGA :
5 Musisi Indonesia ini pernah dicekal karena berani 'lawan' pemerintah


Adanya perpustakan digital ini juga memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mengakses kekayaan perusahaan rekaman yang menjadi rumah maestro musik Indonesia seperti Gesang dan Waldjinah ini.

Sejak tahun 1956, perpustakaan digital ini telah mengunggah 60 album rilisan Lokananta hingga sekaranf. Beberapa di antaranya adalah Message of H E President Soekarno on The Opening Ceremony of The First Asian-Africa Journalist's Conference on April 24, 1963 dan lagu 'Indonesia Raya' versi instrumental dengan sampul lirik tiga stanza.

Untuk buku LOKANANTA sendiri merupakan hasil riset tiga penulis yakni Dzulfikri Putra Malawi, Fakhri Zakaria, dan Syaura Qotrunadha. Isinya mengenai kiprah Lokananta dalam lima tahun terakhir serta upaya banyak pihak untuk merevitalisasi label rekaman dan studio pemerintah. Buku ini akan dicetak sebanyak 500 eksemplar dan didistribusikan di lima kota yaitu Jakarta, Bandung, Jogja, Solo, dan Surabaya.

BACA JUGA :
Trie Utami: Jazz Indonesia itu seksi tapi jeleknya urusan sama 'kulit'

"Meski belum cukup memotret Lokananta secara menyeluruh, kami berharap kehadiran buku ini akan memicu kolaborasi lebih luas untuk mendokumentasikan jejak Lokananta sebagai salah satu titik penting di industri musik Indonesia," ungkap Fakhri Zakaria sang penulis buku, melalui siaran pers yang diterima brilio.net, Sabtu (15/10).

"Mendengar kisah dari para musisi yang seluruhnya harapan baik untuk eksistensi Lokananta seperti memupuk semangat saya agar bisa juga berkontribusi mengabarkan dalam fakta-fakta dan mimpi besar yang bisa direalisasikan untuk musik Indonesia. Melalui bacaan buku ini, semoga para musisi dan stake holder juga bergairah melibatkan Lokananta, apapun bentuk kreatifnya," tambah pria yang menyukai musik grunge ini.

Acara ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan dari beberapa band-band muda Solo dan Jogja seperti Merah Bercerita, Teori, Punctum Remotum, dan Sabarbar. Selain itu juga akan ada penjualan untuk 50 eksemplar pertama buku 'LOKANANTA' serta berbagai rilisan dan merchandise dari para penampil dan pihak-pihak yang telah banyak membantu keberlangsungan 'Lokananta Project'.

Peluncuran perpustakaan digital dan buku ini adalah bentuk nyata kerjasama antara Perum Percetakan Negara Republik Indonesia Cabang Surakarta Lokananta dengan Lokananta Project yang menjadi wadah bagi para penulis, fotografer dan desainer muda untuk memoles kembali Lokananta sebagai wadah arsip musik Indonesia.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags