Usai membawakan lagu Urup, Kunto beranjak menuju ke atas panggung. Dengan memakai gitar Fender putih, ia melantunkan lagu Saudade sebagai lagu pertama yang ia bawakan di atas panggung. Rembulan masih nampak di tengah langit fajar.
Sehingga membuat suasana konser kali ini terasa magis. Baru lagu pertama, sudah ada beberapa penonton yang matanya sembab mendengarkan lantunan musik bermakna kasih sayang orang tua buat anak ini.
BACA JUGA :
Synchronize Fest 2024 umumkan penampil fase 1, Dewi Persik sampai Hadad Alwi siap manggung
Setelah Saudade, Kunto Aji lalu membawakan lagu berjudul Pengingat yang merupakan single keduanya. Lalu, diikuti dengan lagu-lagu terbaru seperti Melepas Pelukan Ibu, Asimetris, dan Orang Asing Dalam Cermin.
Usai itu, lagu dalam album Mantra Mantra berjudul Pilu Membiru keluar. Lagu bermakna kesedihan yang mendalam ini tampak ditunggu-tunggu oleh penonton. Terlihat dari tepuk tangan kecil yang mereka tunjukkan ketika intro lagu dimulai. Di tengah lagu, Kunto sengaja melirihkan suaranya.
BACA JUGA :
Jelang konser tunggal perdana, RAN ajak fans nyanyi bareng di Halte Transjakarta Bundaran HI Astra
foto:Instagram/@dhiodhaha
Tak lama, sosok Adjie Santoso di seberang kanan panggung menyambungkan dengan penggalan kata yang menenangkan. "Dalam musibah ada berkahnya, dan ternyata dalam berkah ada musibahnya," ucap Adjie.
Air mata penonton terlihat mulai mengalir saat Pilu Membiru ini dinyanyikan. Setelah itu, lagu Sulung hadir diteruskan lagu Rehat yang bermakna pengingat untuk diri sendiri.
Tak lama, kejutan datang dari musisi sekaligus sahabat Kunto, tidak lain adalah Sal Priadi. Dari tempat Adjie Santoso, Sal duduk di atas batu besar mengenakan kain biru dan gitar di pangkuannya.
"Jauh-jauh dari Jakarta, sebelah sana kita lihat ada Sal Priadi," kata Kunto menyambut sahabatnya.
Sal lalu menyumbangkan dua lagunya yang berjudul, Kita Usahakan Rumah Itu dan Mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu. Sementara Kunto, alih-alih istirahat usai melantunkan sembilan lagu, ia justru ikut duduk di tanah lapang bersama para penonton menyaksikan Sal Priadi yang bernyanyi dengan malu-malu.
foto: Instagram/@dhiodhaha
Lalu, para penonton kembali mengarah ke panggung utama mengikuti pencetus konser Urup itu naik ke panggung lagi. Kunto Aji mengungkapkan konser kali ini tak hanya sekadar pertunjukkan musik, namun juga upaya untuk merefleksi diri dan memulai tahun 2024 dengan menjadi lebih baik lagi. Salah satunya dengan mengawali bangun pagi yang baik untuk kesehatan mental dan badan.
Di bagian kedua konser ini, Kunto membawakan lagu-lagu bernuansa gembira. Seperti Jernih, Selaras, Jangan Melamun Saat Hujan, Rona Merah Langit, Topik Semalam, dan banyak lagi. Ia juga telah berganti wardrobe dengan setelan kain merah dan atasan senada, seolah menunjukkan waktunya untuk lebih menyala. Bahkan, ia juga sempat untuk berjenaka ke para penonton.
Pada lirik Jauh dalam lagu Jangan Melamun Saat Hujan, Kunto Aji sengaja melangkahkan kakinya menjauh dari panggung sembari memetik gitarnya. Para penonton pun berteriak dan tertawa melihatnya.
Di penghujung konser, ia meminta seluruh penonton untuk berdiri layaknya gigs pada umumnya. Lagu-lagu dengan nada bergejolak seperti Terlalu Lama Sendiri, Perjalanan Menawar Racun, dan Konon Katanya membawa penonton turut berjingkrak-jingkrak.
Selain itu, yang mencuri perhatian lagi, terlihat keluarga kecil yang terdiri dari seorang ayah, ibu, dan balita 3 tahunan turut menikmati gigs dengan berjoget bersama. Ketiganya membentuk circle pit yang diiringi dengan gelak tawa sang anak. Mengingat konser ini memang ramah anak, dan bahkan mengizinkan anak-anak masuk tanpa dibanderol tiket.
Setelah lagu selesai, Kunto melangkah turun ke panggung menuju tengah-tengah kerumunan penonton sembari melantunkan lagu Urip. Penonton mengelilinginya sembari ikut merapal lirik di bawah matahari pertama di tahun 2024. Total dalam konser ini, Kunto Aji telah membawakan 18 lagu selama 2 jam, mulai pukul 5 hingga 7 pagi.
Tangis haru penonton yang tengah pecah sejak konser tiba, nyatanya tak hilang begitu saja. Usai meninggalkan sisi panggung, ada beberapa sesi yang garis besarnya mengajak penonton untuk merefleksi diri, dan bertumbuh lebih baik. Di antaranya meditasi yang ada di Ruang Tenang, Art Therapy, dan Free Hugs.
foto: brlio.net/Ida Setya
Salah satu penonton, bernama Herawati mengaku merasa lega usai menjajal free hugs. Seorang wanita yang merupakan tim, menyambutnya dengan semringah. Bahkan tangis Hera sempat pecah dalam dekapan wanita tersebut.
"Ini menjadi pengalaman pertama kalinya badanku dipeluk strangers. Rasanya hangat dan melegakan. Sejak show lagu sampai free hugs ini, hatiku penuh di awal tahun 2024, bener-bener pengalaman konser yang magis sih, " ucapnya.