Brilio.net - Sebagai seorang musisi, tentu harus terus menyuguhkan musik-musik yang fresh untuk para pendengarnya. Seperti halnya yang dilakukan grup musik RAN, yang tengah menggarap project terbaru. Bertajuk OMNE TRIUM PERFECTUM yang merupakan The Series, sebuah konsep project terbaru RAN yang berarti, Everything that comes in threes is perfect.
Sebelumnya dua personel terlebih dulu menunjukkan warnanya di lagu Aint Gonna Give ciptaan Rayi serta Saling Merindu karya Asta di Oktober 2019 lalu. Kali ini, giliran Nino yang menunjukkan flavournya melalui lagu Si Lemah.
BACA JUGA :
Reuni satu dekade, ini aksi kejutan Morgan Oey nyanyi bareng SMASH
Tak tanggung-tanggung, dalam single ini, grup musik yang digawangi Rayi, Asta dan Nino juga mengajak HINDIA untuk ikut ambil bagian di dalamnya. Sosoknya yang kritis terhadap banyak issue, tajam dalam menulis lirik dan punya taste bermusik yang sangat unik dianggap sangat bisa mewakili kedalaman nyawa sekaligus menambah kekuatan dari lagu Si Lemah.
Untuk musiknya sendiri, project ini dinahkodai oleh Lale dan Ilman dari Maliq & DEssentials yang juga menjadi partner Nino dalam menciptakan banyak lagu hits bersama Laleilmanino.
Ini mungkin lagu dengan lirik terdalam yang pernah saya ciptakan. Mencoba lebih kenal dengan musuh terbesar saya dengan berdiam diri sejenak di depan cermin. Dalam momen tersebut saya coba membayangkan apa yang orang-orang pikirkan ketika beradu tatap dengan diri mereka sendiri. Sekuat-kuatnya hati seorang manusia, pasti akan lemah ketika dituntut mengakui kekurangannya," ujar Nino dalam siaran pers yang Brilio.net terima, Senin (20/4).
BACA JUGA :
Dituding hengkang dari SMASH , ini jawaban tegas Bisma
Melalui lagu ini, RAN bersama HINDIA ingin mengingatkan, tentang pentingnya berhenti sejenak, berdamai, menghargai dan menerima diri sendiri. Belajar mengurangi berpura-pura, karena sesungguhnya hal tersebut sangat melelahkan.
Karena bagi saya mengakui kelemahan itu sama dengan kuat. Berhenti berpura-pura. Be the best version of you. Terima semua yang tuhan berikan pada kita. bukan menutupinya," tambah Nino.
Lagu ini mengisahkan tentang musuh terbesar manusia, yaitu dirinya sendiri. Si Lemah yang seringkali ditutup rapat-rapat, yang sengaja disembunyikan di lapisan terdalam dari kesadaran seseorang, yang tak ingin kita perlihatkan namun seringkali mendominasi banyak keputusan. Si Lemah yang paling dibenci dan bahkan sulit diterima oleh dirinya sendiri.
Seseorang yang bersedih karena terluka, lalu berpura-pura bahagia hanya akan membuat dirinya seolah tampak bahagia, tapi di dalam dirinya bisa-bisa semakin hampa. Larut dalam kefanaan, berusaha melawan kenyataan, dan kerap kali yang dilawan adalah perasaan serta kesadarannya sendiri.
Sementara itu, Rayi menambahkan, lewat lagu ini ia ingin mengajak semua yang mendengar berdamai dan menemukan dirinya kembali.
"Self-acceptance bukan hal yang mudah, tapi apa yang kurang tentang kita mungkin saja indah di mata orang. Akan selalu ada tempat di mana keunikan kita dapat diterima. Semoga semua yang mendengar lagu ini terpanggil menemukan jati dirinya, pulang dan kembali menjadi dirinya sendiri," pungkas Rayi.