Brilio.net - Kemampuan menguasai bahasa Inggris saat ini tidak hanya dibutuhkan di dunia kerja, tetapi juga di industri musik. Apalahi jika seorang musisi menginginkan karyanya bisa go international.
Hal inilah yang dirasakan musisi muda berbakat Teza Sumendra. Karena itu nggak heran jika penyanyi jebolan ajang pencarian bakat Indonesian Idol musim ketiga ini kerap merilis single berbahasa Inggris, selain lagu-lagu berbahasa Indonesia.
BACA JUGA :
Konser "TULUS Tur Manusia 2023” segera dimulai, siap menghibur di 11 kota
Wajar sih jika musisi kelahiran Jakarta 11 Maret 1988 ini cukup menguasai Bahasa Inggris. Sebab sejak kecil sang ibu sudah memperkenalkannya dengan bahsa Inggris melalui kursus.
Faktor karena orangtua. Mama saya memberikan les apapun sampai akhirnya menentukan les yang saya gemari, musik dan Bahasa Inggris sejak SD. Justru saat SD saya les Bahasa Inggris dulu dan saat SMP baru les musik, ujar Teza yang ditemui pembukaan Wall Street English Indonesia, di BSD City, Kamis (26/1/2023).
BACA JUGA :
Terbitkan lagi lagu "Mengejar Matahari" yang lebih fresh, Andi Rianto gandeng Keisya Levronka
Diceritakan Teza, sejak kecil ia merupakan tipe anak yang penasaran dan cukup kritis, selalu ingin tahu banyak hal. Awal belajar Bahasa Inggris ia dikenalkan dengan buku bergambar berbahasa Inggris. Dari situ kegemarannya belajar semakin terasah.
Nah untuk fasih berbahasa Inggris, Teza pun berbagi tips. Caranya dengan menonton film yang ada subtitle. Dari situ ia menemukan kata atau kalimat yang belum pernah di dengar sebelumnya. Di samping itu ia juga memperbanyak referensi bacaan buku.
Selain itu, percaya diri aja coba ngobrol bahasa Inggris. Berani mencoba dulu. Salah betulnya urusan belakangan, lanjut Teza.
Berdampak pada kariernya sekarang
Penguasaan bahasa Inggris yang dimilikinya saat ini ternyata sangat membantu untuk menunjang karier bernyanyi. Terbukti dengan sejumlah lagu yang ia ciptakan berbahasa Inggris.
"Karena bahasa universal makanya beberapa lagu saya menggunakan bahasa Inggris karena memang persaingan semakin kompetitif, pungkasnya.
Teza punya alasan mengapa menciptakan lagu berbahasa Inggris. Ia ingin karyanya bisa dinikmati semua orang, bukan hanya penggemarnya di Indonesia.
Saya ingin lagu saya bisa didengarkan bukan hanya teman teman di Indonesia. Karena sekarang eranya internet, harapan saya lagu bahasa Inggris bisa worldwide bisa didengar di negara tetangga, ujarnya.
Selama ini dalam menciptakan lagu, Teza lebih sering terinspirasi dari kisah orang-orang di sekitarnya, termasuk pengalaman pribadinya. Menurutnya, dalam berkarya tidak harus terbatas karena faktor bahasa. Sebab lagu yang bagus itu bakal punya tempat di telinga para penikmatnya.
Fokusnya adalah berkarya dengan musik yang bagus. Selebihnya bahasa jadi salah satu pertimbangan. Saya gak mau menutup diri untuk tetap menulis lagu spesifik bahasa Indonesia atau Inggris apapun yang keluar secara jujur yang penting berkarya dengan jujur karena bisa menghasilkan musik yang bagus apapun itu bahasanya, paparnya.
Kini sejumlah lagu Teza bisa dinikmati para penggemarnya di Ameriks Serikat, Singapura, Malaysia, Belanda, Jerman, dan Eropa.