Brilio.net - Setiap orang pasti punya gaya sendiri-sendiri saat melakukan traveling. Mulai dari gaya hemat ala backpacker atau gaya traveling mewah ala selebritas Hollywood. Semuanya tergantung kesenangan dan ketertarikan kamu masing-masing. Tidak pernah ada yang salah dengan gaya traveling kamu.
Ada banyak lagi jenis-jenis traveling yang mungkin belum kamu tahu selain dua gaya traveling tadi. Setelah berbincang-bincang dengan beberapa anggota komunitas traveler Jumat (4/12), yuk kita lihat jenis-jenis traveling yang mungkin belum kamu tahu
1. Flashpacking
BACA JUGA :
13 Ilustrasi perbedaan turis dengan traveler, kamu yang mana?
Pelaku dari flashkacking biasanya disebut dengan flashpacker. Flashpacker merupakan sebuah tren baru bagi penggemar wisata. Flashpacker muncul sebagai penengah dari dua tren terdahulunya yang sudah populer lebih dahulu yaitu turis dan backpacker. Turis yang menghindari kerepotan dan mengutamakan kenyamanan dan backpacker yang mengutamakan pengalaman dengan batasan pengeluaran.
"Di sini flashpacker berada di posisi antara keduanya dan dapat disebut 'gaya koper dan otak backpacker' seorang flashpacker mementingkan pengalaman namun tidak seperti backpacker yang memiliki keuangan terbatas flashpacker lebih fleksibel dalam hal anggaran," terang Olenka, salah seorang anggota Komunitas Backpacker Dunia.
Seorang flashpacker juga memiliki perbedaan nyata jika di bandingkan dengan turis yang pada umumnya. Kebanyakan turis cenderung menyerahkan pengaturan perjalanannya lewat agen perjalanan wisata tapi tidak bagi flashpacker. Seorang flashpacker lebih memilih mengatur perjalanannya sendiri sehingga memiliki waktu yang lebih fleksibel dari seorang turis.
2. Glamping
Glamping merupakan singkatan dari glamorous camping. Glamping biasa dilakukan oleh orang yang ingin menikmati alam dengan berkemah tapi tidak mau terlalu repot untuk membawa segala perlengkapannya yang berat. Selain itu tenda yang dipakai untuk glamping berbeda dengan tenda yang biasanya digunakan untuk berkemah. Tenda untuk glamping biasanya dilengkapi dengan fasilitas yang sangat lengkap seperti kasur sampai dengan listrik dan televisi.
3. Voluntourism
BACA JUGA :
Selembar kain kumal paling berharga bagi Olenka saat keliling dunia
Kata Voluntourism berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu volunteer dan tourism yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah berwisata dengan tujuan untuk melakukan kegiatan sukarela atau beramal di suatu tempat.
Salah satu contoh misalnya adalah berwisata ke suatu pantai dan membersihkan pantai tersebut dari sampah yang ada. Contoh lainnya adalah dengan membantu mengajar di sekolah yang didatangi. Jadi selain berwisata, dengan voluntourism kunjungan kamu juga bisa bermanfaat untuk daerah yang kamu kunjungi.
4. Floacation
Floacation adalah menikmati liburan dengan menghabiskan waktu di atas kapal pesiar yang mewah. Sebelum sampai di tempat yang dituju, selama di kapal pesiar kita akan disuguhi dengan fasilitas super lengkap mirip dengan hotel bintang lima berjalan. "Flocation juga biasa dikenal dengan cruise ship atau Live On Boat," ujar Olenka
5. Doomtourism
Doomtourism atau biasa disebut dengan wisata kiamat adalah wisata mendatangi tempat-tempat di dunia yang terancam punah. Kepunahan itu diakibatkan banyak hal seperti kerusakan yang diakibatkan oleh global warming atau pemanasan global. Contoh Doomtourism antara lain mengunjungi glacier di Patagonia dan mengunjungi terumbu karang di Great Barrier Rief, Australia.
6. Babymoon
Babymoon adalah wisata yang dilakukan oleh sepasang suami dan istrinya yang sedang mengandung sambil menunggu hari kelahiran anaknya. Babymoon biasanya dilakukan satu bulan sebelum hari perkiraan lahir sang bayi. Salah satu alasan orang melakukan Babymoon adalah agar sang anak lahir di tempat yang mereka sukai. "Aku pernah melakukan babymoon, saat itu kami ke Phuket Thailand, tapi kalau melahirkan tetap di Indonesia," terang Olenka lagi
7. Swap house
Swap house adalah saling meminjamkan rumah antara dua orang atau keluarga yang tinggal di tempat berbeda bahkan di negara yang berbeda untuk ditempati dalam kurun waktu tertentu. Dengan cara ini orang bisa merasakan suasana berbeda yang mungkin saja tidak didapatkan di tempat tinggalnya seperti keadaan rumah yang berbeda, lingkungan baru sampai dengan kebiasaan masyarakat yang berbeda pula.
Tidak masalah apapun yang menjadi gaya travelingmu, yang penting selalu menjaga lingkungan!