Brilio.net - Pernahkah kamu datang ke klenteng atau vihara pada malam tahun baru Imlek? Jika belum, sekali-kali kamu harus berkunjung ke sana. Di malam tahun baru Imlek, klenteng-klenteng ramai pengunjung dan biasanya dibersihkan serta dicat ulang. Suasananya juga lebih semarak berkat lampion-lampion yang menghiasi dan lilin-lilin berukuran raksasa.
Kalau kamu tertarik, kali ini brilio.net akan mengulas 7 klenteng megah di Indonesia yang bisa dikunjungi menjelang peryaan Imlek, Rabu (27/1):
1. Klenteng Sam Poo Kong, Semarang
BACA JUGA :
6 Tempat wisata ini dulu ternyata lokasi pembantaian massal, ngeri!
foto: wikimedia.org
Klenteng Sam Poo Kong bukan hanya sekedar tempat bersembahyang namun Sam Po Kong juga mempunyai nilai sejarah. Alhasil, Klenteng Sam Poo Kong dijadikan ikon wisata sejarah di Jawa Tengah, khususnya di Semarang. Di klenteng yang terletak di Jalan Simongan ini pengunjung dapat berfoto dengan pakaian ala prajurit China. Kamu nggak perlu merogoh kocek dalam-dalam, cukup membayar uang masuk sebesar Rp 3.000, kamu akan disuguhi pemandangan indah, unik dan kaya akan sejarah. Tapi untuk bisa masuk ke bangunan klenteng harus membayar lagi sebesar Rp 20.000.
2. Klenteng Kwan Sing Bio, Tuban
foto: panoramio.com
Bukan hanya menjadi salah satu klenteng yang terindah di Indonesia, Klenteng Kwan Sing Bio pun menjadi klenteng terbesar di Asia Tenggara dengan luas empat hektare. Kelenteng Kwan Sing Bio yang dibangun pada abad ke-18 ini berada di Jalan Raya RE Martadinata, Tuban, Jawa Timur. Kwan Sing Bio ini adalah satu-satunya klenteng di Indonesia yang menghadap ke laut. Jika di klenteng-klenteng lain yang menjadi simbol di pintu masuknya adalah naga, maka simbol di pintu masuk klenteng Kwan Sing Bio ini adalah kepiting.
Klenteng Kwan Sing Bio menjadi tempat beribadah untuk penganut Tri Dharma, yaitu Budha, Konghucu, dan Tao. Dewa utama yang dipuja di klenteng ini adalah Dewa Kwan Kong. Di Kwan Sing Bio, kamu bisa melihat Taman Dua Naga, Bangunan Sembilan Gada Suci, dan relief yang berkisah tentang Legenda Delapan Dewa.
3. Vihara Surga Neraka, Singkawang
BACA JUGA :
6 Lokasi wisata ini punya mitos bikin hubungan langgeng, kunjungi ya!
foto: klikhotel.com
Vihara Surga Neraka ini adalah vihara tertinggi di Kalimantan Barat. Tempat ibadah ini berada di punggung Gunung Passi, tepatnya di Kampung Sempalit, 12 kilometer dari pusat kota Singkawang. Nama Surga Neraka diberikan karena di kelenteng ini banyak terdapat patung dewa-dewa yang berada di surga dan di neraka. Di Vihara Surga Neraka, pengunjung harus melepaskan alas kaki lalu membersihkan kakinya di air yang mengalir di anak tangga paling bawah sebelum naik menuju bangunan paling tinggi.
Bangunan tertinggi Vihara Surga Neraka ini memiliki desain yang sangat indah dengan relief naga pada tembok-temboknya. Dari bangunan tertinggi pengunjung juga dapat menikmati keindahan kota Singkawang. Surga Neraka ini menjadi tempat beribadah bagi penganut Taoisme. Vihara ini juga memiliki tujuh buah vihara kecil yang letaknya terpencar namun berdekatan.
4. Klenteng Hian Thian Siang Tee, Jepara
foto: nasirullahsitam.com
Klenteng Welahan yang diberi nama Hian Thian Siang Tee adalah sebuah klenteng yang terletak 24 km ke arah selatan dari pusat kota Jepara, di Desa Welahan Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. Klenteng ini menjadi aset peninggalan Tionghoa di Jepara. Tak hanya didominasi keturunan Tionghoa saja tetapi pribumi juga banyak berdatangan dari berbagai kota maupun provinsi untuk memohon pengobatan, tanya nasib, jodoh, bercocok tanam, serta mohon maju dalam usahanya, dan sebagainya.
5. Klenteng Hok Tiek Hian, Surabaya
foto: ayorek.org
Klenteng ini dibangun pada awal era Majapahit oleh Kaisar Ku Bhi Lai Khan. Klenteng Hok Tiek Hian berlokasi di Jalan Dukuh, Surabaya, yang membuatnya disebut juga klenteng Dukuh. Di sana kamu akan menemui dua bangunan berbeda yang dihubungkan oleh jembatan yang dijaga dua ekor naga. Tak hanya itu, saat kamu mengunjungi klenteng Hok Tiek Hian ini, kamu bakal disuguhi pertunjukan wayang potehi.
6. Klenteng Cu An Kiong, Lasem
foto: yukpiknik.com
Di Jalan Dasun Nomor 19, Lasem, Jawa Tengah, ada sebuah klenteng yang dibangun pada abad ke-16. Klenteng Cu An Kiong, adalah klenteng tertua di Lasem. Klenteng ini terakhir kali dipugar pada tahun 1868. Bangunan klenteng Cu An Kiong memang terkenal memiliki keindahan artistiknya. Ruang depannya dipenuhi dengan ukiran kayu klasik warna-warni. Di ruang tengahnya, terdapat deretan lukisan tinta di atas keramik yang menggambarkan kehidupan manusia. Ruang utama klenteng terletak di bagian belakang. Di dalamnya terdapat altar Makco Thian Siang Sing Bo atau dewi laut.
7. Klenteng Tri Dharma Chandra Nadi, Palembang
foto: klikhotel.com
Klenteng terakhir yang akan dibahas adalah Klenteng Tri Dharma Chandra Nadi yang terletak di Palembang, tepatnya di Jalan Perikanan, 10 Ulu. Klenteng ini dibangun pada tahun 1733 sebagai pengganti klenteng yang telah terbakar di Kampung 7 Ulu. Di klenteng ini kamu akan menjumpai altar Dewi Kwan Im dan Sakyamonni Buddha serta Dewi Paw Sen Ta Tee atau dewi pemberi rezeki. Di klenteng ini terkenal banyak orang datang untuk meminta rezeki.