Brilio.net - Bisnis kuliner tengah mewabah. Pelakunya juga beragam, anak muda tak terkecuali. Anak muda tertarik ke bisnis ini karena urusan perut adalah bisnis yang dianggap nggak ada matinya.
Apalagi bisnis ini juga tidak membutuhkan modal yang terlalu besar untuk mengawalinya. Kamu yang memiliki niat untuk mulai bisnis, jangan takut! Setelah berbincang-bincang dengan para pebisnis muda, kali ini, Kamis (29/10), brilio.net bakal kasih kamu 8 jurus jitu agar bisnis kuliner yang kamu geluti tersebut sukses di kemudian hari. Simak ya!
1. Kreasikan kulinermu agar memiliki ciri khas dan lain daripada yang lain
BACA JUGA :
Juragan pakaian jadi orang terkaya dunia, lewati Bill Gates
Ini adalah langkah pertama yang harus kamu pikirkan dengan serius. Kamu harus ekstra memutar otak untuk menciptakan inovasi baru sehingga dapat menarik konsumen. "Tentunya inovasi tersebut juga tidak hanya unik saja tetapi juga memiliki rasa yang enak sehingga tidak akan membuat konsumen kabur," ujar Fauzan, pengusaha kafe susu dengan berbagai kreasi rasa. Kamu juga bisa mencoba memadukan kuliner lawas yang kamu buat menjadi kekinian. Contohnya seperti kue cubit dan martabak dengan berbagai toping yang saat ini sedang hits.
2. Nama yang unik sehingga membuat orang penasaran
Nama juga nggak kalah penting karena ini nantinya yang akan jadi brand bisnismu. Pikirkan baik-baik apa nama yang tepat untuk kuliner yang akan kamu ciptakan tersebut. Nama unik dan lucu pun bisa menarik konsumen. Seperti saat ini, banyak usaha kuliner dengan nama unik seperti Es Krim Kuburan Mantan, Es Pocong, Mie Selfie dan lain sebagainya.
3. Buat kemasan yang menarik sehingga pembeli bisa tertarik
BACA JUGA :
5 Pengusaha Indonesia yang sukses di bawah usia 20 tahun, inspiratif!
Packaging atau kemasan juga merupakan hal penting dalam bisnis ini. Siapa sih yang mau beli makanan kalau bungkusnya aja udah nggak menarik? Supaya penjualan produkmu naik tajam, kamu harus memerhatikan betul kemasan dagangan. Kreasikan desain produk jualanmu seunik mungkin supaya calon pelanggan berkeinginan untuk mencoba karena sudah jatuh cinta pada bungkusnya.
4. Manfaatkan teras rumah atau kendaraan untuk awal berbisnis
Kalau belum ada modal untuk menyewa tempat lebih baik jangan dipaksakan. Manfaatkan saja teras rumah untuk menggelar lapakmu. Selain berjualan di teras rumah, kamu juga bisa menitipkan dagangan ke warung makan hingga toko kue. Jika kamu tak ingin repot-repot mencari kedai yang bersedia dititipi barang dagangan, kamu bisa berjualan dengan mobil dan mangkal di spot-spot yang memang ramai pembeli. "Aku kadang menggelar lapakku di sunmor UGM (pasar pagi), lumayan laris karena banyak anak muda yang kesana," ujar Tata yang berbisnis Lava Cake.
5. Nggak perlu memasang tarif terlalu mahal
Di awal menggeluti bisnis ini, kamu tak perlu memasang harga mahal untuk meraup untung tinggi. Walaupun keuntungan per produk hanya sedikit, namun jika permintaan tinggi maka kamu juga akan mengantongi keuntungan yang banyak. Jaga rasa dan mutu dari produkmu serta gencarkan saja beriklan demi menarik pelanggan, dengan begini permintaanmu juga akan meninggi.
6. Kabarkan bisnismu ini kepada keluarga, kerabat dan teman-teman
Nggak ada yang menyangkal ketika pertama kali membuka bisnis pasti pelanggannya adalah dari keluarga dan teman-teman. Dari situlah kamu bisa meminta mereka untuk membantu mengiklankan produkmu kepada teman-teman mereka. Jangan lupa juga sediakan tester gratis, siapa tahu mereka suka dan jadi pelanggan tetapmu.
7. Gunakan media sosial untuk iklan
Media sosial memang bisa dijadikan kendaraan ampuh untuk membawa bisnismu menuju kesuksesan. Manfaatkan aplikasi gratis seperti Facebook, Twitter, dan Instagram untuk mengembangkan usahamu. Bahkan kamu juga bisa membuat website khusus supaya produkmu makin terlihat terpercaya.
8. Yang penting adalah konsisten
Namanya juga baru mengawali bisnis, pasti juga nggak bisa serta merta laku keras. Kalau memang masih laku sedikit jangan mudah putus asa. Segalanya butuh perjuangan supaya kamu bisa menjerat banyak pelanggan. "Yang penting adalah konsisten, jangan buka tutup buka tutup biar nggak kehilangan pelanggan. Secara rasa juga harus tetap konsisten," lanjut Fauzan.