1. Home
  2. »
  3. News
15 Desember 2015 14:35

Akibat ayahnya mengidap kanker paru-paru, Hafidz berhenti merokok

"Saya merokok sejak duduk di kelas 6 Sekolah Dasar." Andi Rosita Dewi

Brilio.net - Berhenti merokok bukan perkara yang mudah. Meski setiap orang tahu jika merokok mengganggu kesehatan. Hafidz (23), salah satu yang memutuskan berhenti merokok karena trauma melihat keluarganya terkena kanker paru-paru.

"Saya merokok sejak duduk di kelas 6 Sekolah Dasar. Itu saya lakukan karena pengaruh lingkungan saya yang sebagian besar merokok," kata Hafidz kepada brilio.net melalui layanan story telling bebas pulsa 0-800-1-555-999, Selasa (15/12).

Pria asal Bogor ini mengaku jika semasa kecil memang tidak dapat menolak pengaruh lingkungan. Terkadang jika dia stres, maka merokok adalah pelariannya. Ditambah lagi lingkungan keluarganya tidak asing dengan keberadaan rokok.

"Kakak perempuan saya meninggal karena kanker paru-paru akut padahal dia tidak merokok tapi suaminya yang merupakan perokok berat, belum lagi ayah saya yang juga perokok berat kini telah menderita kanker paru-paru juga. Saya trauma melihat kakak saya meninggal dan ayah saya yang kesakitan, akhirnya saya memutuskan berhenti merokok," lanjut anak ke terakhir dari empat bersaudara ini.

Dia menyaksikan sendiri rasa sakit yang diderita kakaknya sebelum meninggal akibat kanker paru-paru akut. Kerusakan organ pernapasan ini akibat rokok memang tidak dapat dipungkiri.

"Setelah mengambil keputusan berhenti merokok ini saya mendapatkan pengucilan dari lingkungan saya. Mereka bilang saya banci atau penyakitan dan banyak lagi ejekan yang saya dapat karena saya berhenti merokok," lanjut Hafidz.

Meski mendapatkan banyak pengucilan dari lingkungannya karena merokok, Hafidz tidak goyah. Keputusannya sudah bulat untuk berhenti merokok. Dia tidak masalah dicap sebagai pengecut oleh temannya karena tidak merokok, sebab baginya keputusan untuk berhenti merokok harus dilakukannya sekarang juga sebelum penyakit paru-paru menyerangnya seperti yang dialami oleh orang-orang yang terkasih.

Cerita ini disampaikan oleh Hafidz melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!

BACA JUGA :
Judi sebabkan pacar depresi & keluarga merana, Yudi ingin tobat


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags