Bagaimana jika terlupa tidak niat puasa Ramadan?

Brilio.net - Niat merupakan suatu yang pokok dalam setiap ibadah. Tapi bagaimana jadinya jika terlupa tidak berniat puasa Ramadan hingga sudah lewat terbit fajar?

Awy A. Qolawun dalam bukunya "Islam Q&A, Dari Jilboobs Hingga Nikah Beda Agama", dikutip brilio.net Jumat (19/6) menyebutkan jika niat puasa Ramadan harus diletakkan di malam harinya atau saat sahur, yakni sebelum fajar.

Ketika lupa tidak berniat puasa Ramadan, apalagi niat puasa Ramadan tak bisa diletakkan setelah terbit fajar, maka orang yang seperti itu tetap diharuskan untuk menahan diri dari tidak makan dan tidak minum. Ia tetap ikut berpuasa sebagai penghormatan bulan suci Ramadan. Tapi dia tetap ada kewajiban mengganti setelah bulan Ramadan usai.

Ustaz Lamongan yang telah 10 tahun belajar di Masyru' Al Maliky Rusyaifah Mekah ini menjelaskan jika untuk menjaga agar tidak terjadi seperti itu, madzhab Maliki memberi solusi dan alternatif yang sangat menolong, yakni pada malam pertama puasa dianjurkan berniat puasa satu bulan penuh. Tapi menurut madzhab lainnya, niat puasa tetap harus dilakukan setiap malam.

Kemudian apakah otomatis sahur bisa dianggap sebagai niat, mengingat sahur sendiri dilakukan karena ingin berpuasa esok hari?

Imam Syafi'i berpendapat bahwa makan sahur tidak dengan sendirinya dapat menggantikan kedudukan niat, kecuali apabila terbesit dalam hatinya maksud untuk berpuasa. Sedangkan menurut madzhab lainnya ada keterangan tambahan.

Jika sahur dilakukan pada waktunya, maka tanpa niat pun cukup. Tetapi jika makan dan minum di luar waktu sahur (sebelum tengah malam) maka diperlukan niat berpuasa esok hari. Masalahnya seringkali seseorang makan sahur dalam keadaan belum sadar. Mungkin karena terlalu mengantuk. Karena dikhawatirkan sama sekali tidak terbersit di hatinya keinginan untuk berpuasa, maka niat berpuasa menjadi wajib.