1. Home
  2. »
  3. News
18 Mei 2015 20:07

Ban motor sering bocor, pemuda ini ciptakan aplikasi tambal ban

Melalui aplikasi ini pengendara bisa melihat di mana saja jasa tambal ban pada tampilan peta Kota Yogyakarta yang terintegrasi dengan Google Map. Fadila Adelin

Brilio.net - Ban motor bocor di jalan sangat mengganggu setiap pengendara. Apalagi ketika si pengendara tidak mengetahui di mana letak tukang tambal terdekat. Hal tersebutlah yang menginspirasi Harimas Rizqi Listiyana (23) untuk menciptakan aplikasi Tambalban Jogja.

Tambalban Jogja yaitu aplikasi smartphone yang bekerja pada sistem operasi Android yang akan memberi tahu di mana lokasi tambal ban motor atau mobil terdekat saat itu.

Berawal dari ban motornya yang sering bocor, dan sering melihat orang menuntun motor kesulitan mencari tambal ban, hal itulah yang menyebabkan Harimas menciptakan aplikasi ini.

Melalui aplikasi ini, pengendara bisa melihat di mana saja jasa tambal ban pada tampilan peta Kota Yogyakarta yang terintegrasi dengan Google Map, lengkap dengan panduan jalur yang bisa ditempuh dari posisi anda berada saat itu. Jangkauan aplikasi Tambalban Jogja mencakup wilayah Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Aplikasi ini diklaim memiliki database sekitar 180 titik kios tambal ban sepeda motor dan 20 sampai 30 titik tambal ban mobil.

"Awalnya saya harus keliling Jogja untuk mendata semua tukang tambal ban yang saya temui," ujar pemuda lulusan D3 Jurusan Komputer dan Sistem Informasi Universitas Gadjah Mada itu kepada brilio.net Senin (18/5).


Saat menemukan jasa tambal ban, Harimas akan mencatat koordinat bujur dan lintang berdasarkan perangkat Global Positioning System (GPS) di telepon genggamnya. Data tersebut dia olah, serta memadukannya dengan peta di Google Map.

Selain peta lokasi tambal ban, aplikasi tersebut juga menyediakan sejumlah tips berkendara dan nomor-nomor darurat yang bisa langsung terhubung dari dalam aplikasi. Perlu waktu tiga bulan untuk menyempurnakan aplikasi tersebut, di luar satu bulan awal masa pengumpulan data titik lokasi tambal ban.

Dia menceritakan, untuk pengetahuan mengenai dasar-dasar bahasa pemrograman ia dapat dari materi perkuliahan. Sementara untuk menyusun hingga terbentuk sebuah aplikasi yang bisa digunakan, harus ia gali secara otodidak.

Harimas mengaku melakukan ini semua murni untuk aktivitas sosial dan tidak mengambil keuntungan dari aplikasi yang dibuatnya karena aplikasi tersebut gratis saat orang mengunduhnya. Harimas juga tidak menyediakan spot iklan pada aplikasi tersebut.

"Selanjutnya saya pengin bekerja sama dengan orang-orang di luar kota agar aplikasi ini dapat dibuat untuk kota-kota lainnya, nggak hanya Jogja aja," pungkasnya.

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
MOST POPULAR
Today Tags