Brilio.net - Banyak orang sering mengira bahwa penembak jitu adalah sniper, padahal ada perbedaan yang cukup jauh di antara keduanya walau sama-sama menggunakan skil akurasi dalam pelaksanaannya. Lalu sebenarnya di mana sih letak perbedaannya?
BACA JUGA :
Pink Force, tim terjun payung wanita TNI AU yang melegenda
Penembak jitu sebenarnya memiliki istilah marksman atau designated marksman, yaitu seseorang yang tugasnya menembak secara tepat dengan menggunakan tipe senapan tertentu. Sedangkan sniper umumnya disebut dengan penembak runduk dalam istilah Indonesia. Sniper juga sudah terlatih dalam kamuflase sedangkan penembak jitu tidak dilatih untuk itu.
Biasanya penembak jitu berada dalam suatu regu infanteri karena diperlukan untuk pertempuran jarak menengah. Sniper merupakan bagian terpisah dari regu infanteri, yang juga berfungsi sebagai pengintai dan memberikan informasi lapangan yang sangat berharga, sniper juga memiliki efek psikologis terhadap musuh.
BACA JUGA :
VIDEO: Aksi anggota TNI ini ditonton ribuan kali, emang dia ngapain?
Sedangkan penembak jitu tidak memakai kamuflase, dan perannya adalah untuk memperpanjang jarak jangkauan pada tingkat regu. Senapan yang digunakan memang lebih jauh jangkauannya dengan senapan serbu, namun tidak lebih jauh dari senapan yang digunakan oleh sniper. Penembak jitu dapat menjangkau target hingga sejauh 800 meter, sedangkan sniper bisa menjangkau dari 1.000 meter hingga 1.500 meter. Ini dikarenakan sniper pada umumnya menggunakan senapan runduk bolt-action khusus, sedangkan penembak jitu menggunakan senapan semi otomatis, yang biasanya berupa senapan tempur atau senapan serbu yang dimodifikasi dan ditambah teleskop.
Sniper telah mendapatkan pelatihan khusus untuk menguasai teknik bersembunyi, pemakaian kamuflase, keahlian pengintaian dan pengamatan, serta kemampuan infiltrasi garis depan. Ini membuat sniper memiliki peran strategis yang tidak dimiliki penembak jitu. Penembak jitu dipasang pada tingkat regu, sedangkan sniper pada tingkat batalyon dan tingkat kompi.
Sniper dalam operasi militer secara umum, tujuannya adalah mengurangi kemampuan tempur musuh dengan cara membunuh sasaran yang bernilai tinggi, seperti perwira.
Di kepolisian biasanya menurunkan sniper dalam penanganan skenario penyanderaan. Mereka dilatih untuk menembak sebagai pilihan terakhir, hanya jika nyawa sandera terancam langsung. Sniper polisi biasanya beroperasi dalam jarak yang lebih dekat dari pada sniper militer. Itulah mengapa sniper polisi tujuannya adalah untuk melumpuhkan musuh bukan membunuh musuh.