1. Home
  2. »
  3. News
2 Februari 2016 08:39

Belajar bahasa Inggris di sini bayarnya pakai sampah, kok bisa?

Per semester setiap murid diminta untuk membawa 5 kilogram sampah. Syifa Fauziah

Brilio.net - Saat ini konsep sekolah hijau sangat penting untuk diimplementasikan secara lebih luas melihat kondisi lingkungan yang rusak. Berbagai bencana alam yang terjadi seperti banjir, tanah longsor, dan sebagainya, sebagian besar diakibatkan oleh perbuatan manusia.

Kendati demikian, banyak lembaga-lembaga yang masih peduli terhadap ekosistem yang ada. salah satunya adalah sekolah bambu yang berada di Bali. Dengan mengusung konsep 'green school' sekolah berstandar internasional ini mengajarkan muridnya-muridnya untuk menjaga lingkungan.

BACA JUGA :
Patut ditiru! Anak pejabat ini gemar bersih-bersih pemakaman umum


Sekolah bambu ini memiliki beberapa program di antaranya, yaitu Kul Kul connection. Kul Kul connection merupakan tempat belajar bahasa Inggris, tapi di dalamnya tetap menerapkan pembelajaran mengenai bagaimana cara siswa menjaga lingkungan.

"Jadi di Kul Kul connection ini kami diajarkan menjaga alam ke depannya, karena bumi ini sudah sangat rusak oleh polusi dan sampah. Jadi di sini kami diajari menjaga ekosistem itu semua," ujar Lala salah satu murid di Kul Kul connection yang ditemui brilio.net di JCC, Jakarta, Senin (1/2).

Uniknya, di sekolah ini semua muridnya membayar dengan sampah. Per semester setiap murid diminta untuk membawa 5 kilogram sampah.

"Per semester itu dari 250 siswa yang belajar di sini bisa kekumpul hampir 1,5 ton sampah. Dan sampah ini anorganik. Jadi aman karena bisa di olah kembali," pungkasnya.

BACA JUGA :
Tuntut keadilan, Indra Azwan jalan kaki keliling Indonesia

SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags