Brilio.net - Nonton film menjadi salah satu pilihan hiburan untuk melepas stres. Kualitas film pada umumnya lebih baik dibandingkan dengan sinetron-sinetron berdurasi panjang yang ada di televisi. Itulah yang membuat banyak orang begitu gandrung film.
Ada juga orang yang menganggap bahwa duduk berjam-jam untuk menonton film hanyalah aktivitas yang membuang waktu. Tapi Taufiqur Rizal (25) membuktikan jika menonton film bukanlah hal yang sia-sia. Selain bisa menyalurkan hobi kini ia juga bisa mengais rezeki dari aktivitas mengulas film yang telah ia tonton.
Rizal bercerita jika pada tahun 2010, Kaskus sedang ramai dengan tulisan review film-film yang dianggap jelek. Ia pun mencoba ikut menuliskan review tentang film "Diperkosa Setan". Tak disangka tulisannya itu banyak dibaca oleh para Kaskuser. Ia pun kemudian menjadi semangat untuk menuliskan ulasan tentang film yang telah ia tonton.
"Waktu itu aku punya 3 blog, tapi tak ada yang konsisten dengan kontennya. Akhirnya aku coba buat blog cinetariz dengan konten khusus tentang ulasan film," terang Rizal kepada brilio.net, Kamis (10/9).
Berjalannya waktu, Rizal baru tahu jika banyak juga orang-orang yang suka mengulas film yang ia tonton. Berkumpul dengan orang-orang dengan hobi yang sama akhirnya mempertemukan dia dengan seorang pemilik website yang menyajikan perkembangan dan ulasan film. Alumni Sastra Inggris Universitas Diponegoro ini lalu diminta menjadi pengulas film di website tersebut.
Sejak kecil Rizal memang gemar menonton film. Pengalaman pertamanya menonton film di bisokop ketika masih berusia 6 tahun. Dia juga gemar mendatangi tempat rental film yang ada di Kudus, kota kelahirannya. "Bahkan hampir semua tempat rental aku punya membernya," kenang Rizal.
Intensitas menonton film Rizal pun semakin sering saat ia memasuki bangku kuliah di Semarang. Dia mengaku hampir setiap hari menonton minimal satu film, entah itu film terbaru di bioskop maupun film-film lawas yang dia tonton di laptop. Saat itu, Rizal mengaku bisa menonton film terbaru di bioskop dua hingga tiga kali dalam satu minggu.
Salah satu juri tetap di ajang penghargaan film Piala Maya ini mengungkapkan jika saat ini di Yogyakarta, ia bisa ke bioskop lebih dari tiga kali dalam satu minggu untuk menonton film terbaru. Selain menjadi pengulas film, ia kini juga diminta menjadi buzzer oleh salah satu brand bioskop yang ada Indonesia.
Dari profesi yang masih dianggapnya freelance itu, dia bisa mendapatkan pendapatan hingga Rp 3 juta tiap bulannya. Dia juga sering mendapatkan tiket gratis nonton film di bioskop belasan buah tiap filmnya.