Brilio.net - Keberadaan obat herbal saat ini memang masih kalah dibandingkan dengan obat kimia. Tapi, upaya untuk terus mengampanyekan penggunaan obat herbal tak kenal lelah. Obat herbal yang memiliki kandungan bahan-bahan alami dipercaya lebih aman dari efek samping, tapi butuh proses yang relatif lebih lama untuk sembuh.
Salah satu tempat yang konsisten menggunakan obat herbal adalah klinik Hortus Medicus di Tawangmangu, Karanganya, Jateng. Klinik ini sekaligus merupakan tempat riset jamu. Klinik tersebut sendiri, cukup ramai dikunjungi pasien yang berasal dari sejumlah daerah.
Salah satu dokter di klinik tersebut, dr Agus Triyono saat menerima kunjungan rombongan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, Salasa (31/3) menjelaskan, klinik ini merupakan klinik yang mengobati berbagai penyakit seperti hipertensi, kolesterol dan lain sebagainya. "Kita memberikan resep obat herbal yang alami berasal dari tanaman obat untuk mengobati pasien," katanya. Contoh tanaman obat yang dijadikan herbal diantaranya temu lawak, kunyit, jahe dan lain sebagainya.
Dia mengatakan, klinik yang berada di bawah koordinasi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Kementerian Kesehatan tersebut tidak menggunakan obat-obatan lain selain herbal. "Hanya herbal saja," katanya.
Dia menjelaskan, secara umum metode pengobatan herbal relatif memakan waktu lebih lama dalam penyembuhan akan tetapi dinilai lebih aman. "Dalam pemakaian jangka panjang tidak menimbulkan efek samping," katanya. Lama waktu penyembuhan, kata dia, tergantung dari jenis penyakit.
Nah, kalau kamu sendiri cenderung pilih yang mana, obat kimia atau herbal? Tentunya kamu nggak pilih kedua-keduanya karena pasti kamu pilih sehat.