1. Home
  2. »
  3. News
25 Oktober 2015 23:05

Berteriak 'owh' ketika jatuh bukan lebay, tapi bisa kurangi rasa sakit

Saat berteriak otak otomatis akan mengalihkan perhatian. Joshua Riwu Kaho

Brilio.net - Saat terjatuh atau tak sengaja menginjak batu ketika berjalan, kamu pasti akan merasa kesakitan di beberapa bagian tubuh. Ada pula yang mengalami memar-memar pada kulit. Bahkan hingga luka dan mengeluarkan darah. Sakit pokoknya!

Nah kalau sudah begini, biasanya apa yang kamu lakukan untuk mengurangi rasa sakitnya? Mendesis sambil mengurut area sekitar yang sakit? Ada juga yang menangis kencang supaya banyak orang datang membantu? Atau malah diam saja sambil sesekali menahan rasa sakit dan berusaha untuk mengobati area yang sakit?

Baru-baru ini, para ilmuwan dari Departemen psikologi dan neurobiologi dari National University of Singapore, seperti dilansir brilio.net dari Dailymail, Minggu (25/10), mengungkapkan fakta bahwa berteriak 'owh' saat mengalami kesakitan atau terluka mampu menghindarkanmu dari rasa sakit berkepanjangan. Wow, kok bisa?

Menurut para peneliti, saat kamu berteriak maka secara tidak langsung otak akan mengalihkan perhatian kamu untuk menghindari rasa sakit. Hal ini merupakan suara yang sangat sederhana, namun membutuhkan sedikit kendali artikulasi serta memaksimalkan volume siara, dimana penggunaannya sangat mudah serta secara efektif ampuh mengurangi rasa sakit.

Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan 56 responden yang diuji untuk bertahan dalam menghadapi rasa sakit melalui lima buah tahapan tes. Pertama, para responden diperbolehkan untuk berteriak 'owh' ketika merasakan sakit dan menekan tombol jika merasakan sakit, mendengar rekaman suara orang yang berteriak 'owh', mendengar suara orang lain berteriak 'owh', dan yang terakhir, mereka diminta untuk diam saja sampai rasa sakit perhalah mulai menghilang. lalu bagaimana hasilnya?

Dari penelitian yang dilakukan, didapat hasil bahwa para responden ternyata lebih mampu bertahan menahan sakit ketika mereka berteriak 'owh'. Mereka bahkan bisa bertahan hingga 30 menit lamanya atau lima detik lebih lama ketimbang jika mereka hanya duduk dan diam saja. Kenapa bisa begitu?

Penelitian yang juga dipublikasikan dalam Journal of Pain ini mengungkapkan bahwa saat berteriak, suara akan sampai ke bagian vokal dari otak untuk kemudian mempengaruhi sistem saraf untuk menahan rasa sakit.

Dalam hal ini, akan terjadi aksi motorik pada kedua bagian dari sekeliling sistem saraf. Otak akan memberikan perubahan balik sehingga akhirnya dapat mempengaruhi proses munculnya rasa nyeri. Wah, kalau rasa nyeri dan perih akibat diputusin pacar bisa pakai cara ini juga nggak yah?


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags