Brilio.net - "Eh di sini kuliner khasnya apa? Cobain yuk!" Pertanyaan seperti itu pasti sangat sering muncul saat kamu mengunjungi suatu daerah. Iya kan?
Wajar lah, setiap daerah pasti punya kuliner khas, baik itu makanan berat ataupun makanan ringan yang bisa jadi oleh-oleh. Maka nggak heran jika saat mengunjungi suatu daerah, kamu pasti ingin mencicipi kuliner khas daerah tersebut. Apalagi jika kuliner itu benar-benar istimewa dan nggak ditemui duplikatnya di daerah lain.
BACA JUGA :
Melihat dari dekat Radya Pustaka, museum tertua Indonesia di Solo
Salah satu kota yang dianggap kaya akan aneka kuliner adalah Solo. Ya, salah satu kota budaya itu punya segudang kuliner khas. Nah, saat kamu memilih berlibur ke Solo, sempatkanlah untuk mencicipi kuliner khasnya. Berikut brilio.net, Jumat (13/11), sebutkan 11 kuliner khas Solo yang kudu kamu cicipi.
1. Pecel Ndeso di Warung Tempo Doeloe Solo
BACA JUGA :
10 Kota berhawa sejuk di Indonesia yang siap menyambut liburanmu
Foto: greenrevsolo.blogspot.com
Saat kamu ke Solo, kamu wajib buat mencicipi pecel yang berbeda di Solo. Pecel ala Solo yang disebut Pecel Ndeso ini terdiri dari beras merah yang dicampur sayur dedaunan dan tanaman mulai dari jantung pisang, daun kenikir, daun petai cina, bunga turi, dan kacang panjang, sambal wijen putih atau hitam.
Nggak sulit buat mencari sajian kuliner ini di Solo. Salah satu yang terkenal legendaris adalah Pecel Ndeso Waroeng Tempo Doeloe. Letaknya di Jalan Dr Soepomo No 55 Mangkubumen Solo. Warung Pecel Solo buka dua kali setiap harinya, yaitu pukul 08.0016.00, dan 18.0022.00. Kamu juga bisa menjajal Pecel Ndeso di Pasar Gede Harjonagoro, tapi di tempat ini Pecel Ndeso hanya ada pagi hari.
2. Tengkleng Bu Edi di dekat Pasar Klewer
Foto: hashtagkotasolo.com
Tengkleng yang menjadi kuliner khas Solo ini cocok sekali disantap untuk makan siang. Bahan baku tengkleng adalah tulang kambing dengan sedikit daging yang menempel dan kuah yang pedas-manis membuat kuliner ini selalu diburu wisatawan.
Tengkleng Bu Edi di bawah gapura Pasar Klewer adalah salah satu rekomendasi. Warung Tengkleng Bu Edi ini buka saat jam makan siang sekitar pukul 12.00 WIB. Tapi sebelum warung buka, biasanya sudah banyak pelanggan yang antre. Selain Warung Tengkleng Bu Edi, banyak juga tempat di Solo yang menjual tengkleng kok.
3. Cabuk Rambak Yu Temu
Foto: solorayacyber.com
Cabuk rambak adalah makanan dengan menu utama ketupat. Yang membedakan dengan makanan ketupat di daerah lain adalah bumbunya. Bumbu cabuk rambak memakai wijen yang digoreng bersama santan kelapa, cabai, bawang putih, kemiri dan gula merah dengan tambahan kerupuk karak.
Cabuk rambak yang terkenal adalah Cabuk Rambak Yu Temu di Jalan Menteri Supeno, sebelah utara kompleks Stadion Manahan. Tapi selain itu cabuk rambak juga banyak dijual keliling kampung dan beberapa tempat di Solo.
4. Sate Buntel Mbok Galak
Foto: soloraya.com
Sate buntel adalah sate kambing khas Kota Solo. Terbuat dari daging kambing yang dicincang, lalu diberi bumbu bawang dan merica. Terus kenapa diberi nama Sate Buntel? Ternyata sate ini dibuntel atau dibungkus dengan lemak kambing, wah!
Sate buntel yang terkenal bisa didapatkan di Sate Kambing Mbok Galak Jalan Mangunsarkoro No 122 Solo. Tempat ini bahkan disebut sebagai tempat favorit Presiden Jokowi dan Soeharto untuk menikmati sate buntel.
5. Nasi Liwet Wongsolemu
Foto: travellers.web.id
Nasi liwet yang khas Solo juga perlu dicicipi. Rasanya gurih seperti nasi uduk karena dimasak dengan campuran santan. Nasi liwet biasanya disajikan dengan pincukan daun. Biasanya dihidangkan dengan sambal goreng labu siam, suwiran daging, telur, dan areh atau santan kental bagian atas yang direbus.
Nasi Liwet Wongsolemu bisa jadi rujukan buat kamu. Terkenal sejak 1950, warung ini berada di Jalan Teuku Umar, Keprabon, Solo. Selain itu juga banyak warung yang menjual nasi liwet di Solo.
6. Timlo Sastro di dekat Pasar Gede
Foto: kabaresolo.com
Timlo juga menjadi sajian khas Solo. Timlo Solo merupakan sajian berkuah bening yang berisi sosis ayam yang dipotong-potong, telur ayam pindang dan irisan hati dan ampela ayam. Berbeda dengan daerah lain, timlo di Solo tidak memakai soun dan jamur.
Timlo Sastro, timur Pasar Gede yang buka pukul 17.00 WIB bisa jadi rujukan buat kamu. Timlo Solo di Jalan Urip Sumoharjo yang buka pukul 09.00-21.00 WIB juga bisa jadi alternatif.
7. Serabi Notosuman
Foto: surakarta.go.id
Serabi khas Solo terbuat dari adonan tepung beras, gula pasir, santan. Serabi berbentuk bulat dengan kerak di sekelilingnya yang kering dan renyah.
Serabi yang paling legendaris di Solo adalah Serabi Notosuman yang terletak di Jalan M Yamin 28 Serengan, Solo. Serabi biasa dijadikan oleh-oleh mereka yang berwisata ke Solo. Jika nggak sempat ke Serabi Notosuman, kamu juga bisa mencicipi serabi yang ada di warung kaki lima di Jalan Slamet Riyadi setiap sore hingga malam.
8. Dawet Telasih Bu Dermi di Pasar Gede
Foto: brilio.net/Romdlon
Dawet telasih juga jadi kuliner khas Solo. Dawet ini juga berbeda dengan dawet pada umumnya. Dawet ini berisi cendol dari tepung beras, ketan hitam, selasih dan disiram dengan sirup dari gula kelapa.
Dawet Telasih Bu Dermi yang terletak di dalam Pasar Gede Harjonagoro bisa jadi rekomendasi. Dawet ini sudah dikelola tiga generasi lho! Sensasi menikmatinya dengan berdiri memberikan kesan yang berbeda.
9. Gudeg Ceker Bu Kasno
Foto: aditwahyu.wordpress.com
Tambahan ceker pada gudeg di Solo ini membuatnya berbeda dengan gudeg yang ada di Jogja. Ceker direbus dengan bumbu santan sehingga terasa lunak dan lezat.
Gudeg Ceker Bu Kasno yang terkenal banyak menjadi jujugan para penikmat gudeg yang ingin merasakan sensasi berbeda. Gudeg ini terletak di Jalan Monginsidi Margoyudan Solo.
10. Tahok Pak Citro
Foto: kratonpedia.com
Tahok merupakan kuliner tradisional yang dibawa para pendatang Tionghoa yang ke Solo. Tahok terbuat dari ampas kedelai yang menggumpal seperti agar-agar lembek, kemudian disiram dengan kuah dari campuran gula dan jahe sehingga terasa hangat.
Tahok Pak Citro di Pasar Gede Harjonagoro bisa menjadi tujuanmu. Selain itu pedagang Tahok juga dapat dijumpai di sebelah utara Kretek Gantung dan Lodji Wetan.
11. Gempol Pleret Pak Suhar
Foto: laksanahotel.com
Gempol Pleret juga jadi minuman khas Solo. Gempol Pleret terbuat dari tepung beras yang dipapatkan dan dibentuk bulat pipih, sedangkan pleret terbuat dari adonan tepung beras dan gula Jawa. Keduanya dicampur dengan es batu, santan, dan semacam saus yang terbuat dari campuran gula Jawa dan gula pasir.
Gempol Pleret Pak Suhar yang terletan di Jalan Dr Wahidin, di samping Majid Telagasari Solo, bisa jadi rujukanmu. Buka pukul 10.00 pagi hingga pukul 16.00 sore, warung es ini selalu ramai pengunjung.
Itulah 11 kuliner yang bisa jadi rekomendasi buatmu saat berkunjung ke Solo. Gimana, cukup tergoda buat secepatnya berwisata ke Solo?