1. Home
  2. »
  3. News
15 Oktober 2015 20:32

Cara Windya tunjukkan kesuksesan pada keluarga yang hobi mencibir

Cibiran dan hinaan yang diterima tak membuat dia putus asa. Muhammad Zufar

Brilio.net - Tekanan keluarga, dicibir, bahkan dihina adalah hal biasa yang dirasakan Windya, gadis 22 tahun asal Bengkulu ini sejak kecil. Tekanan tersebut justru datang dari keluarga dekatnya. Padahal kondisinya ketika itu sedang terhimpit masalah ekonomi.

Himpitan ekonomi membuat Windya harus bekerja setamat Sekolah Menengah Atas (SMA). Hasil kerjanya tersebut dia pakai untuk membiayai kuliah. Sejak duduk di bangku SD ia sudah jual kripik atau es buatan ibunya yang ia bawa ke sekolah. Ia mengambil kuliah ekstensi swasta setiap Sabtu-Minggu supaya memudahkannya bekerja. Terkadang ia menjadi MC dalam beberapa acara, selain pekerjaan tetapnya sebagai penyiar radio.

Windya menyesalkan sikap paman dan saudara lainnya mengacuhkan kondisinya. Bahkan tidak jarang mereka menghina dan mencibir keadaannya. Apalagi Windya tidak berkuliah di jurusan favorit. "Saya selalu dibandingkan dengan sepupu yang lain," kata dia. Windya mengaku berkuliah di salah satu kampus swasta di Bengkulu.

Kuliah Windya rampung pada 2014. Dia beruntung, tak lama setelah lulus dia mendapat pekerjaaan sebagai customer service di Jember Jawa Timur. Meski dia sudah merantau, cibiran tak kunjung reda. Windya dituding macam-macam seperti perempuan tidak benar karena tidak pernah pulang ke rumah. Meski kesal, Windya tak dapat berbuat banyak.

Saking seringnya dibanding-bandingkan, Windya sempat minder dengan sepupu-sepupunya. Apalagi gaji pertama yang dia terima hanya Rp 300.000 perbulan.

Cita-cita windya bisa pulang ke Bengkulu dan menunjukkan kesuksesannya pada paman dan pakdenya. Saking geramnya, Windya tak pernah berkomunikasi dengan mereka bahkan melalui media sosial. "Saya tidak mau lihat foto mereka di media sosial," katanya

Bahkan, lanjut Windya, adiknya meminta dia untuk tidak pulang terlebih dahulu sebelum sukses. "Ingin rasanya saya bawa adik keluar dari Bengkulu, kata dia sembari terisak.

Cerita ini disampaikan oleh Windya melalui telepon bebas pulsa Brilio.net di nomor 0-800-1-555-999. Semua orang punya cerita. Ya, siapapun termasuk kamu punya kisah tersembunyi baik cerita sukses, lucu, sedih, inspiratif, misteri, petualangan menyaksikan keindahan alam, ketidakberuntungan, atau perjuangan hidup yang selama ini hanya kamu simpan sendiri. Kamu tentu juga punya cerita menarik untuk dibagikan kepada kami. Telepon kami, bagikan ceritamu!


SHARE NOW
EXPLORE BRILIO!
RELATED
MOST POPULAR
Today Tags